Siapa yang Harus Diutamakan Suami Setelah Menikah, Istri atau Orang Tua? Ini Kata Buya Yahya

Pascamenikah banyak sekali persoalan yang sering terjadi dan menarik dibahas. Salah satunya tentang siapa yang harus diutamakan suami setelah menikah, apakah istri atau tetap orang tua.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 04 Agu 2024, 10:30 WIB
Buya Yahya (Tangkap Layar Al-Bahjah TV)

Liputan6.com, Jakarta - Menikah adalah ibadah terpanjang bagi setiap muslim. Setelah menikah, seorang muslim akan mendapatkan banyak hikmah dan pelajaran dari rumah tangganya.

Pascamenikah banyak sekali persoalan yang sering terjadi dan menarik dibahas. Salah satunya tentang siapa yang harus diutamakan suami setelah menikah, apakah istri atau tetap orang tua.

Pertanyaan ini pernah muncul di salah satu kajian yang diisi oleh Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.

Penanya itu awalnya menceritakan seorang temannya bahwa setelah berkeluarga istri temannya tidak mau ikut suaminya menjaga orang tuanya yang sudah lanjut usia. Di sisi lain, sang suami tersebut ingin berbakti kepada orang tua dengan merawatnya.

Kemudian jemaah itu bertanya kepada Buya Yahya. Siapakah yang harus diutamakan suami setelah menikah? Istri atau orang tua? Mari simak penjelasan Buya Yahya berikut.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Penjelasan Buya Yahya

Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (Tangkap layar YouTube Al Bahjah TV)

Buya Yahya menjelaskan, istri harus patuh kepada suami selagi bukan dalam kemaksiatan. Sang suami memiliki kewajiban untuk mengabdi kepada ibunda dan ayahandanya. Maka dalam hal ini istri mengikuti suami yang ingin tinggal bersama orang tuanya.

“Kecuali di situ ada sesuatu yang mengganggu dia tidak nyaman, minta izin ke suami untuk tinggal bersama ibundanya. Kalau di situ gak ada masalah, mertuanya gak ada masalah. Maka, jika ada seorang istri yang tidak mau patuh ke suami bukan hanya sekadar didiami, gak wajib dikasih nafkah,” jelasnya dikutip dari YouTube Buya Yahya, Sabtu (3/8/2024).

“Dan juga kami imbau hei para istri yang salehah suamimu punya kewajiban yang tidak berkurang kepada ibunda dan ayahandanya. Tapi seorang istri berubah. Jika suami menikah dengan seorang wanita, maka ketahuilah kewajiban kepada orang tuanya tetap nomor satu,” lanjutnya menjelaskan.


Kewajiban Istri dan Suami Setelah Menikah

Buya Yahya membuka SMP Al-Bahjah An-Nahl di Tangerang, melengkapi sekolah Al-Bahjah tingkat SD, SMP dan SMA yang telah dibangun di Cirebon, Jawa Barat. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Buya Yahya menuturkan, jika seorang wanita yang telah menikah dengan seorang laki-laki, maka kewajiban kepada orang tuanya berpindah kepada suami. Jadi, kewajiban kepada suami menjadi nomor satu setelah seorang wanita menikah.

“Ini suami Anda punya kewajiban untuk menyempurnakan pengabdiannya kepada ibundanya dan ayahandanya. Maka Anda harus bantu itu. Di saat Anda membantu suami Anda, itulah tugas Anda,” imbuhnya.

“Jadi, seorang istri membantu suaminya untuk mengabdi kepada ayahandanya, ibundanya. Itu istri yang salehah bener. Apalagi tadi dikatakan sang istri ibundanya di keluarga masih ada yang menjaga, gak ada masalah. Maka sampaikan kepada wanita tersebut agar nuruti suaminya. Jangan sampai didiemin terus dan suaminya mendiami adalah benar, karena ingin memberikan pendidikan,” tuturnya.

Buya Yahya mengingatkan, meskipun kewajiban seorang wanita setelah menikah kepada suami adalah nomor satu, namun suami yang baik tidak akan mencabut kebiasaan pengabdian sang istri kepada ibunda dan ayahandanya. 

“Artinya kalau kamu suami yang baik akan selalu mengajari istrimu untuk baik  ke bapak ibunya. Berarti kamu baik. jangan sampai seorang suami melarang,” katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya