Ibu Baru Melahirkan Perlu Persiapan Psikologis agar Dapat Menyusui

Ibu baru melahirkan memerlukan dukungan keluarga khususnya dalam menghadapi masa sulit menyusui.

oleh Tim Health diperbarui 04 Agu 2024, 18:37 WIB
Pekan ASI Sedunia, UNICEF dan World Health Organization (WHO) menyerukan agar pemerintah baik tingkat nasional dan daerah serta pemangku kepentingan lain untuk mendukung semua ibu menyusui. Terlebih, dukungan di minggu-minggu pertama usai melahirkan.

Liputan6.com, Jakarta - Keberhasilan ibu menyusui juga harus didukung oleh support system yang merupakan orang-orang terdekat. Pada masa awal menyusui, ibu baru memerlukan dukungan keluarga khususnya dalam menghadapi masa sulit menyusui.

Seperti disampaikan psikolog Dr Livia Iskandar M.Sc, banyak ibu yang merasakan kesakitan ketika pertama kali menyusui. Oleh karena itu, para ibu perlu mempersiapkan diri secara psikologis.

"Pasti hari-hari pertama sakit semua, badan sakit semua, juga mungkin si bayinya harus belajar untuk menyusui yang benar, kan banyak juga ibu yang kesakitan payudaranya, jadi memang perlu kesiapan secara psikologis, perlu juga penguatan dari orang-orang sekitarnya," kata lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu, dilansir ANTARA pada Kamis.

Menjadi ibu baru memerlukan kerja keras, kata Livia. Ini karena ibu baru perlu siap setiap saat untuk bayinya. Karenanya para ibu yang baru melahirkan memerlukan dukungan suami dan anggota keluarga agar tak merasa sendirian.

Selain itu, ibu baru juga perlu bergabung dengan kelompok ibu baru melahirkan lainnya agar bisa saling berbagi cerita dan pengalaman mengenai perawatan dan penanganan bayi.

"Itu juga penting, gimana yang what works dan doesn't work, sehingga terbantu," kata Livia, praktisi dan pendiri Pulih@thePeak, yang misinya memberikan dukungan kepada perempuan, remaja, dan keluarga.

ibu baru yang mengalami kesulitan dalam menyusui bayi juga bisa berkonsultasi dan meminta bantuan dari tenaga kesehatan, imbuhnya. 

 


Ibu Baru Melahirkan dan Menyusui Bisa Depresi

Ibu yang baru melahirkan dan menyusui, kata Livia, juga berisiko mengalami depresi. Dengan dukungan orang terdekat, ibu baru menyusui bisa menikmati relaksasi untuk menurunkan risiko depresi.

"Ada banyak hal yang natural untuk mengatasi depresi, misalnya berjemur, karena matahari itu juga antidepresan banget..." kata Livia, yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Eksekutif Yayasan Pulih.

Selain itu, ibu yang baru melahirkan bisa meluangkan waktu untuk jalan keliling rumah, beristirahat ketika bayi tertidur, atau mendengarkan lagu yang bisa menenangkan pikiran.

 


Saran Bagi Pemerintah

Kerabat atau rekan yang menengok ibu yang baru melahirkan, disarankan memberi obat-obatan herbal yang dapat membantu melancarkan ASI selain membawa kado untuk bayi.

Dalam hal ini, kata Livia, pemerintah pun dapat menjalankan program kunjungan bidan ke rumah guna memastikan ibu yang baru melahirkan bisa menyusui bayi dengan baik beberapa hari selepas keluar dari rumah sakit.

Menurut dia, pemerintah juga bisa mengatur pemberian jatah cuti lebih panjang bagi suami agar ibu yang tinggal jauh dari keluarga bisa mendapat dukungan dari suami di rumah setelah bersalin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya