Seandainya Ahli Al-Qur'an Masuk Neraka, Kondisinya akan Seperti Ini Kata Syekh Ali Jaber

Bisakah seorang Ahlul Qur'an masuk neraka? Lalu, apakah hati mereka terlindungi dari api neraka, begini penjelasan Syekh Ali Jaber

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Agu 2024, 01:30 WIB
Foto Syekh Ali Jaber Credit: dream.co.id

Liputan6.com, Jakarta - Pengandaian seorang ahli Al-Qur'an masuk neraka sering muncul dalam diskusi keagamaan untuk menekankan betapa pentingnya pengamalan ilmu yang benar.

Pengandaiannya seperti ini, jika seorang ahli Al-Qur'an memiliki dosa yang belum diampuni dan harus masuk neraka, apakah api neraka tetap akan menyentuh dan menghanguskannya sebagaimana orang lain yang berdosa?

Syekh Ali Jaber semasa hidupnya pernah memberikan penjelasan mengenai keadaan Ahlul Qur'an yang masih terlibat dalam dosa dan maksiat.

Mengutip laman Youtube kanal @fajarsangpengingat, dalam sebuah ceramahnya, ia menyoroti fenomena di mana seseorang yang mempelajari dan menghafal Al-Qur'an masih dapat terjerumus dalam perbuatan maksiat, serta implikasi dari hal tersebut jika dihukum oleh Allah.

Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa meskipun seseorang adalah Ahlul Quran atau penghafal Al-Qur'an, mereka tetap manusia yang mungkin terjatuh dalam dosa.

"Kalau ada seorang Ahlul Qur'an tapi masih berlaku dosa maksiat, hal ini adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari," ujar Syekh Ali Jaber.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Begini Kekuatan Al-QUr'an

Santriwati penyandang tuna rungu menghafal Al-Qur'an di Pesantren Tahfiz Difabel di Jalan Manunggal Jaya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan(merdeka.com/Arie Basuki)

Ia melanjutkan dengan menekankan bahwa meskipun terjerumus dalam dosa, Al-Qur'an tetap memiliki kekuatan yang luar biasa dalam hati seseorang.

"Seandainya dihukum oleh Allah untuk masuk neraka sebentar untuk disucikan dan membersihkan dari dosa dan maksiat, neraka pun tidak akan mampu menghanguskan kulitnya," jelas Syekh Ali Jaber.

Menurut Syekh Ali Jaber, kekuatan dan kemuliaan Al-Qur'an dalam hati seorang penghafal membuatnya memiliki perlindungan khusus dari siksa.

"Dan tidak akan mampu membakar hatinya karena isinya Al-Qur'an," ujarnya dengan tegas.

Syekh Ali Jaber menekankan bahwa Al-Qur'an memiliki efek perlindungan yang mendalam pada hati orang-orang yang menghafalnya.

Syekh Ali Jaber juga menjelaskan bahwa hukuman di akhirat bagi mereka yang memiliki hubungan dekat dengan Al-Qur'an tetap bersifat adil dan penuh kasih sayang.


Begini Keutamaan Penghafal Al-Qur'an

Guru mengajari santriwati penyandang tuna rungu menghafal Al-Qur'an(merdeka.com/Arie Basuki)

"Allah akan membersihkan mereka dari dosa dan maksiat dengan cara yang sesuai dengan hikmah-Nya," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa meskipun seseorang yang terlibat dalam dosa mungkin harus menjalani proses pembersihan, Al-Qur'an memberikan cahaya yang tidak akan pernah padam dalam hatinya.

"Penting untuk diingat bahwa Al-Qur'an akan tetap memberikan cahaya dan perlindungan yang tidak dapat dihapus oleh neraka," jelas Syekh Ali Jaber.

Syekh Ali Jaber juga mengingatkan bahwa meskipun terjatuh dalam dosa, penghafal Al-Qur'an harus terus berusaha untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadahnya.

"Kita harus terus berusaha untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah dengan cara yang benar," ujarnya.

Dengan penjelasan ini, Syekh Ali Jaber berharap agar orang-orang yang menghafal Al-Qur'an tidak merasa putus asa jika mereka terjerumus dalam dosa.

"Jangan merasa putus asa, karena Al-Qur'an adalah penolong dan penyelamat dalam segala keadaan," imbuhnya.

Ia juga menekankan pentingnya tetap berdoa dan berusaha untuk menjaga hubungan yang baik dengan Allah.

"Tetaplah berdoa dan berusaha untuk menjaga hubungan kita dengan Allah agar selalu dalam lindungan-Nya," tandas Syekh Ali Jaber.

Melalui penjelasan ini, diharapkan para penghafal Al-Qur'an dapat merasa lebih tenang dan yakin akan perlindungan dan kasih sayang Allah, meskipun mereka masih menghadapi berbagai kesulitan dan dosa. Syekh Ali Jaber mengajak semua untuk terus berjuang dan memperbaiki diri dalam pencarian ridha Allah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya