Atlet Skateboard Mendadak Jadi Model JF3 di Arena Seluncur DRP Jakarta

Atlet skateboard saling bergantian hilir mudik di lintasan seluncur DRP Jakarta untuk memamerkan koleksi busana.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 04 Agu 2024, 22:01 WIB
Sejumlah model dan atlet skateboard bergantian jadi model koleksi Lakon. (dok. Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Bila pembukaan runway Lakon di Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) menghadirkan bajaj lengkap dengan sopirnya, beda halnya di pertunjukan jelang penutupan. Sejumlah atlet dan pemain skateboard Indonesia mendadak jadi model di lintasan seluncur sepanjang 10 meter pada Minggu (4/8/2024).

Lintasan seluncur itu sengaja disiapkan di area DRP Jakarta di parkir timur Summarecon Mall Serpong, Tangerang. Mengawali fashion show, sembilan atlet dan penggiat skaters masuk ke dalam runway lintasan skateboard. Mereka menaiki papan seluncur memamerkan keahlian sekaligus busana yang dipakai. 

Panggung lintasan semakin meriah saat model-model profesional masuk ke arena skate. Kedua kelompok saling mengisi lintasan dengan keahlian masing-masing. Terlihat mulus, pertunjukan itu ternyata menantang bagi skaters dan para model.

"Sebenarnya agak grogi, khawatir line kami dengan model bentrok. Tapi karena kami skaters, jadi sudah tahu apa yang akan dilakukan, sehingga kami langsung tahu apa yang harus dilakukan untuk mencari celah line kosong," tutur Bhima Yudha Zen, salah satu atlet skateboard, ditemui sejumlah wartawan seusai fashion show.

Sementara, Chairman JF3, Soegianto Nagaria mengatakan antara skaters dengan fashion sebenarnya tidak bisa dipisahkan. Fashion bisa jadi bagian dari skaters, begitu juga sebaliknya. "Namun di Indonesia baru memulainya beberapa tahun belakangan, jadi kami akan terus mengkampanyekannya," ujarnya.

Hal itu diamini Bhima yang sempat meraih Juara 1 Projam Festival International On The Street 2017. Dia mengatakan, di luar negeri, fesyen, musik dan skate saling berhubungan. Namun belakangan, dikenal sebagai cabang olahraga.


2 Desainer Lokal Dikirim Trade Show di Paris

Sejumlah model dan atlet skateboard bergantian jadi model koleksi Lakon. (dok. Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

 

Masih terkait ajang JF3, dua desainer lokal bakal diboyong ke ajang fashion show di Paris pada September 2024. Langkah tersebut dilakukan oleh PINTU Incubator sebagai wadah para desainer lokal yang berkualitas internasional.

Pada tahun ini, PINTU Incubator yang merupakan program kolaborasi antara JF3, LAKON Indonesia, dan Kedutaan Besar Prancis, melalui Institut Francais d’Indonesie (IFI), mengkurasi lebih dari 500 brand lokal yang sudah mendaftar. Kurasi tersebut dilakukan untuk memilih brand lokal yang bisa menampilkan karyanya di JF3 2024.

Lima brand terpilih sebagai finalis, yakni Senses, Enigma, Denim It Up, Arae, serta Tales and Wonder. "Kita telah melakukan kurasi dan sudah ada lima brand lokal untuk bisa mempresentasikan karyanya di runway JF3 2024," kata co-inisiator PINTU Incubator, Theresia Mareta.

Nantinya, para brand lokal tersebut akan memasuki tahap kurasi terakhir untuk diberangkatkan ke Paris, Prancis, untuk dalam event trade show. Langkah ini sebagai bentuk nyata PINTU Incubator dalam mempersiapkan para desainer untuk pasar mode serta mendapatkan eksposur atau perhatian internasional.


Penyelenggaraan DRP Jakarta

DRP hadir di JF3. (dok. JF3)

Memasuki penyelenggaraan ke-20 kali, Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) menggandeng DRP Paris untuk menghadirkan DRP Jakarta. "DRP Jakarta ini, sebuah festival budaya urban dan street culture dari Prancis, yang akan berlangsung selama 10 hari, dari tanggal 26 Juli hingga 4 Agustus 2024, di Summarecon Mall Serpong," kata Soegianto Nagaria, Chairman JF3, Jumat, 26 Juli 2024.

Cita-cita JF3 tahun ini pun masih sama, yakni membawa brand lokal Indonesia bisa menembus pasar global. Namun, situasinya tak semudah membalikkan telapak tangan karena brand lokal yang kebanyakan masuk dalam kategori UMKM itu seringkali memiliki keterbatasan akses dan modal untuk bisa berpameran di luar negeri.

"Maka kali ini, JF3 berinisiatif mendatangkan event berskala global ke Indonesia, dengan harapan bisa membuka kesempatan bagi lebih banyak brand lokal untuk berpartisipasi dalam pentas internasional. DRP Jakarta akan menegaskan bahwa industri dan trend mode kini tidak lagi dipersempit dengan hambatan batas geografis," katanya.


70 Jenama Lokal dan Internasional Bergabung

DRP hadir di JF3. (dok. JF3)

Sugianto menyebut lewat interaksi antar-negara, diharapkan masing-masing pihak akan memberikan timbal balik yang saling menguntungkan. Publik Indonesia tidak hanya diperkenalkan kepada brand mode internasional yang sedang populer di kalangan muda internasional, tapi juga banyak brand lokal Indonesia akan dikenal oleh pelaku dan pemerhati mode global.

"Kita sama-sama tahu, DRP Paris telah dikenal luas pecinta tren streetwear internasional, berlangsung di tengah masa penyelenggaraan Paris Fashion Week, yang tahun lalu bertempat di Jardin des Tuileries, Paris. Festival ini menjadi titik kumpul komunitas dan pelaku utama budaya urban dan street culture di Perancis, menampilkan busana streetwear, sneakers, live music, pertunjukan skateboard, dan street food," ia menguraikan.

Ia mengklaim proses kurasi brand Prancis yang hadir kali ini di DRP Jakarta lebih baik dibanding dengan DRP Paris tahun lalu. DRP Jakarta membawa brand streetwear Prancis, yaitu Pablo T-Shirt Factory, Barriers Worldwide, Please Paulo Stop Cappin, dan A1 Denim. Tidak kurang dari 70 brand lokal dan internasional yang akan berpartisipasi, setelah melalui kurasi ketat oleh penyelenggara DRP Jakarta yang terintegrasi dengan DRP Prancis.

Infografis desainer Indonesia di pentas fesyen dunia (Liputan6.com/Trie Yasni))

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya