Didasari Transparansi, Piala Presiden 2024 Jadi Standar Baru Pelaksanaan Kompetisi Sepak Bola Indonesia

Piala Presiden 2024 sukses menggulirkan partai puncaknya di Stadion Manahan, Solo, pada Minggu (4/8/2024) malam WIB. Arema FC keluar sebagai juara usai menaklukkan Borneo FC lewat drama adu penalti.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 05 Agu 2024, 10:00 WIB
Kapten tim Arema FC, Ahmad Alfarizi, menerima trofi juara Piala Presiden 2024 dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, disaksikan oleh Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden, Maruarar Sirait, di depan pemain-pemain Singo Edan yang siap berselebrasi di Stadion Manahan Solo, Minggu (4/8/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta Ajang sepak bola pramusim bergengsi Tanah Air Piala Presiden 2024 resmi berakhir pada Minggu (4/8/2024). Arema FC menutup jalannya kompetisi dengan mengunci gelar juara keempat, setelah sebelumnya menjadi kampiun edisi 2017, 2019, dan 2022.

Keberhasilan Singo Edan menaklukkan Borneo FC dalam laga sengit di Stadion Manahan Solo menjadi titik kulminasi perjuangan mereka selama 17 hari berkiprah. Anak-anak asuh Joel Cornelli semula dipaksa bermain imbang 1-1 oleh Pesut Etam di waktu normal, tetapi mampu mengunci keunggulan 5-4 lewat drama adu penalti.

Hadiah besar pun sudah menanti Arema FC menyusul kemenangan mereka dalam Piala Presiden 2024. Panitia penyelenggara menyiapkan dana Rp5,25 miliar yang bakal digelontorkan khusus buat peraih juara 1.

Borneo FC yang harus puas menyandang status runner-up juga akan memperoleh reward tak kalah menggiurkan. Mereka diganjar Rp2,75 miliar, sementara Persis Solo dan Persija Jakarta yang finis sebagai peringkat 3 dan 4 masing-masing bakal meraup Rp1,75 miliar serta Rp1,25 miliar.

Keberanian panitia Piala Presiden 2024 menyodorkan hadiah fantastis bagi para pemenang menjadi contoh mengagumkan buat iklim sepak bola Tanah Air.

Pasalnya, ajang pramusim yang dikomandoi oleh Maruarar Sirait selaku Ketua Steering Committee (SC) itu tak sepeser pun menggunakan dana pemerintah, baik dari APBN, APBD, maupun BUMN.

Sejak awal konferensi pers dilaksanakan di SCTV Tower, Senayan, Jakarta pada Senin (15/7/2024) silam, Maruarar Sirait memang telah menegaskan bahwa seluruh pendanaan Piala Presiden 2024 berasal dari pihak swasta. Pemerintah sama sekali tidak ambil bagian dalam hal materi untuk menggerakkan roda kompetisi.


Tak Gentar Buka-bukaan soal Angka

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kiri) bersama Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2024, Maruarar Sirait saat memberi keterangan terkait turnamen Piala Presiden 2024 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Senin (15/7/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menariknya, tak cuma menghadirkan gebrakan dengan hanya menggandeng pihak swasta sebagai sponsor, Maruarar Sirait dan timnya juga berani menciptakan standar baru dalam sepak bola Tanah Air lewat sikap 'buka-bukaan' soal angka.

Bukan perkiraan semata, Ketua SC Piala Presiden 2024 secara terang berani mengungkap nominal spesifik yang dikantongi pihaknya dari dukungan perusahaan non pemerintah.

Semula, Piala Presiden 2024 baru mengantongi sponsor Rp48 miliar sebelum turnamen dilaksanakan. Namun jelang pembukaan di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, pada Jumat (19/7/2024) silam, angka tersebut sudah naik signifikan menjadi Rp68 miliar.

"Saya rasa, dari dulu kita konsisten bahwa dalam Piala Presiden ini, ada beberapa hal yang harus kita jalankan sesuai arahan Presiden Jokowi. Yang pasti, satu, harus transparan. Itu saya jelaskan uang masuk sampai saat ini. Luar biasa, tiga yang hari lalu (nilai sponsor) Rp48 miliar dan dalam tiga hari ini, sudah ada peningkatan," ujar Maruarar Sirait sebelum pembukaan Piala Presiden 2024 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung pada Jumat (19/7/2024).

"Cukup signifikan (peningkatannya), itu karena kepercayaan dari para sponsor, rating tinggi, dan diaudit oleh PwC. Kita tidak menggunakan uang negara, APBN, BUMN, dan APBD. Jadi saya rasa industri harus begitu, kalau makin transparan, dia makin bermanfaat," tambahnya.


Transparansi Lahirkan Kredibilitas

Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2024, Maruarar Sirait (kanan) berbincang dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sebelum dimulainya laga final Piala Presiden 2024 antara Borneo FC menghadapi Arema FC di Stadion Manahan, Solo, Minggu (4/8/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pernyataan Maruarar Sirait terbukti benar. Fondasi transparansi yang sudah diusung pihaknya sejak awal kompetisi sukses membentuk kredibilitas Piala Presiden 2024 di mata publik serta pihak swasta.

Hingga mendekati pengujung pelaksanaan kompetisi pramusim, jumlah sponsor kembali mengalami peningkatan. Laporan terakhir mengungkap panitia penyelenggara Piala Presiden edisi ini sudah mengantongi dukungan senilai Rp78 miliar dari perusahaan non-pemerintah.

"Ini kita juga harus transparan. Kalau makin banyak sponsor, itu juga berkat jasa klub, pemain, manajer, suporter. Coba bayangkan kalau (suporternya) berkelahi, siapa yang mau kasih sponsor?" ungkap Maruarar Sirait soal kenaikan nilai sponsor mendekati akhir pelaksanaan Piala Presiden 2024.


Klub-Klub Juara Kecipratan Berkah

Selebrasi para pemain Arema FC merayakan gol ke gawang Borneo FC yang dicetak Wiliam Moreira pada laga final Piala Presiden 2024 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (4/8/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Dengan penambahan nilai tersebut, klub-klub juara Piala Presiden 2024 ikut kecipratan berkah. Tim peringkat 1, 2, 3, dan 4 yang semula hanya akan mengantongi hadiah Rp5 miliar, Rp2,5 miliar, Rp1,5 miliar, serta Rp1 miliar mendapat suntikan tambahan dari penyelenggara.

Maruarar Sirait dan pihaknya sepakat menaikkan nominal hadiah sebesar Rp250 juta bagi masing-masing tim 4 besar. Hal ini juga menjadi bentuk keterbukaan atas aliran dana tambahan yang diperoleh, sekaligus apresiasi atas kinerja klub sepanjang mengarungi pertandingan di kompetisi pramusim berngengsi Indonesia.

"Kita tanggung jawab sama-sama. Juara 1, juara 2, juara 3, juara 4, semuanya rata kita naikkan (hadiahnya sebesar) 250 juta rupiah. Semoga bisa bermanfaat," ungkap Maruarar beberapa waktu lalu.


Jamah Warga Setempat

Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2024, Maruarar Sirait (kanan) berbincang dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sebelum dimulainya laga final Piala Presiden 2024 antara Borneo FC menghadapi Arema FC di Stadion Manahan, Solo, Minggu (4/8/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Tak sampai di situ, dukungan besar yang diraih penyelenggara Piala Presiden 2024 sebagai buah dari prinsip transparansi mereka turut disalurkan kepada warga lokal di Solo.

Panitia penyelenggara belum lama ini mengadakan kegiatan sosial bagi-bagi sembako kepada masyarakat kota yang ditunjuk sebagai venue pelaksanaan fase final Piala Presiden 2024 itu.

Secara spesifik, kegiatan dilangsungkan di Pura Mangkunegaran pada Sabtu (3/8/2024). Sebanyak 2000 paket sembako yang terdiri dari 2,5 kilogram beras, 1 kiligram gula, 1 liter minyak goreng, dan sejumlah mi instani diberikan kepada warga sekitar yang kurang mampu, termasuk anak-anak panti asuhan, warga berkebutuhan khusus, serta abdi dalem.

Ini menandai kali pertama Piala Presiden melakukan aktivitas bakti sosial di tengah pelaksanaan kompetisi. Dalam lima edisi sebelumnya, panitia turnamen belum pernah menyelenggarakan agenda serupa.

"Ini merupakan wujud terima kasih kami kepada Kota Solo, di mana Kota Solo digunakan sebagai tempat semifinal dan final Piala Presiden 2024. Kegiatan ini bukan hanya sebagai piala pramusim bagi klub-klub, tetapi juga hiburan rakyat. Kami ingin masyarakat Solo ikut merasakannya," ujar Ketua Organizing Committee (OC) Piala Presiden 2024 Risha Adi Widjaya.


Tantangan Berat untuk Piala Presiden Selanjutnya

Trofi Piala Presiden 2024 ditampilkan saat pertunjukan tari kolosal dalam rangkaian acara penutupan Piala Presiden 2024 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (4/8/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Dengan masifnya pengaruh dan dampak positif yang mampu dihadirkan Piala Presiden 2024 berkat prinsip transparansi, tugas berat kini menanti panitia penyelenggara kompetisi pramusim edisi selanjutnya.

Mereka dituntut untuk setidaknya mampu menyamai standar yang sudah dibangun lewat Piala Presiden kali ini, atau menciptakan kembali contoh baru yang melampui suksesnya pelaksanaan Piala Presiden 2024.

Di sisi lain, Maruarar Sirait selaku Ketua Steering Committee (SC) turnamen edisi ini juga telah mengantongi usulan penting guna menambah skala kompetisi mendatang sekaligus makin menguatkan iklim sepak bola pramusim Tanah Air.

Dia diharapkan dapat mendorong munculnya Piala Presiden untuk wanita, sebagaimana disampaikan oleh pemain Timnas Wanita Indonesia Safira Ika Putri saat menghadiri pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Presiden 2024 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (3/8/2024).

"Yang pasti, perlu sekali, ya (Piala Presiden untuk wanita). Karena itu, saya bilang, ini dapat mewujudkan harapan terbaik buat Timnas Indonesia karena bisa melahirkan bibit-bibit baru," ujar Ika.

"Semoga sepak bola wanita ke depannya bisa terus berkembang lagi, sehingga timnas bisa mendapatkan bibit pesepak bola wanita yang bagus," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya