Liputan6.com, Jakarta - Untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia (RI), ada tata cara penggunaan kata 'Dirgahayu' yang tepat dan benar. Tata cara tersebut, baik digunakan dalam penulisan maupun pengucapan.
Seperti dikutip dari akun Kominfo Jatim, Senin (5/8/2024), kata Dirgahayu, merupakan kata sifat yang artinya berumur panjang. Penggunaan pada umur ke-79, diletakkan di awal sebelum nama negara, sebab jika salah penafsirannya berbeda.
Advertisement
Contohnya, HUT RI ke-79 (dianggap salah) sebab akan menimbulkan penafsiran bahwa yang sedang berulang tahun adalah RI ke-79, sementar negara kita hanya ada satu.Karena ucapan yang benar tidak hanya menunjukkan rasa hormat, tetapi juga kebanggaan terhadap negeri ini.
Berikut tata cara pengucapan dan penulisan Dirgahayu yang benar:
1. Dirgahayu HUT RI (salah), yang benar adalah, Dirgahayu Republik Indonesia.
2. Dirgahayu RI ke-79 (salah), yang benar adalah Dirgahayu RI.
3. Dirgahayu Kemerdekaan kita ke-79 (salah), yang benar adalah Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia.
4. Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke -79 (salah), yang benar adalah Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia.
5. Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 (salah), yang benar adalah Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia.6. Peringatan Ulang Tahun RI ke-79 (salah), yang benar adalah Peringatan Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia.
7. Selamat Hari Ulang Tahun RI ke-79 (salah), yang benar adalah, Selamat Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia.
8. H.U.T.R.I ke-79 (salah), yang benar adalah HUT ke-79 RI.
Upacara Agustus di IKN
Pemerintah memastikan akan menggelar upacara 17 Agustus di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, pada tahun ini.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan upacara HUT ke-79 RI di IKN akan digelar dengan sangat terbatas. Menurut dia, tamu-tamu undangan HUT RI di IKN akan diprioritaskan untuk masyarakat Kalimantan Timur.
"Saya kembali tegaskan, upacara di IKN sangat-sangat terbatas dan diprioritaskan untuk masyarakat lokal di Kalimantan Timur, di Kabupaten sekitar dan juga ada di Balikpapan dan Samarinda," kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Dia meminta masyarakat di luar Kalimantan Timur menahan diri apabila ingin menghadiri upacara HUT RI di IKN. Pasalnya, saat ini transportasi menuju IKN dari Kalimantan Timur masih sangat terbatas.
"Karena kalau pesertanya jauh dari luar artinya butuh transportasi, butuh akomodasi, baik transportasi antar kota, transportasi di internal Kalimantan Timur dan semuanya itu dengan segala keterbatasan. Dan kami mohon maaf sebesar-besarnya Bapak/Ibu yang berminat ke IKN ini harus menahan diri tahun depan saja," jelasnya.
"Karena ini akan sangat-sangat terbatas dan kita mayoritas peserta upacara yang jumlahnya cukup banyak mayoritas masyarakat lokal, karena infrastruktur yang cukup terbatas," sambung Pratikno.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyampaikan ada 1.000 tamu undangan untuk upacara kenaikan bendera di IKN. Sedangkan, untuk penurunan bendera ada 1.000 undangan.
"IKN kami mempersiapkan 1.000 di pagi hari, sore hari 1.000 plus yang 380 di main hall," ujar Heru.
Sementara itu, Istana menyediakan 3.000 undangan untuk upacara HUT RI di Istana Merdeka Jakarta. Kuota itu dibagi dua yakni, 1.500 undangan untuk upacara kenaikan bendera dan 1.500 undangan penurunan bendera.
"Jadi acara 17 Agustus nanti tanggal 17 ada di dua tempat. Tata upacara militer berada di IKN, dimulai pukul 11 (WITA) dan tentunya menyesuaikan dengan waktu Jakarta pukul 10.00 WIB," pungkas Heru.
Advertisement