Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik dari lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio atau Hensat menilai, Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Pemilihan Kepala Daerah 2024 (Pilkada 2024) bakal memunculkan banyak calon tunggal melawan kotak kosong.
Ada pun KIM merupakan gabungan partai politik atau parpol yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
Advertisement
Menurut Hensat, PDI Perjuangan (PDIP) akan menjadi satu-satunya partai politik (parpol) yang tidak bergabung dalam KIM Plus.
"Ya ada KIM Plus ini bisa bikin banyak Pilkada jadi lawan kotak kosong. Jadi kemunculan kotak kosong ini calon-calon tunggal karena KIM plus kekuatannya kan semuanya itu (parpol) kecuali PDIP," kata Hensat kepada Liputan6.com, Senin (5/8/2024).
Menurut dia, KIM Plus berpotensi menjadi penguasa di gelaran Pilkada serentak 2024. Sebab, kata Hensat, calon kepala daerah yang diusung KIM Plus hanya melawan kotak kosong.
"Bahkan PKS juga masuk sana (KIM Plus), jadi semua partai di Senayan, masuk Senayan 8 partai itu kecuali PDI Perjuangan jadi 7 partai itu udah di KIM Plus. Ya dampaknya mereka akan menguasai Pilkada," ucap dia.
Hensat memandang, KIM Plus dengan kotak kosongnya menunjukkan bahwa Indonesia berada pada era demokrasi siasat. Demokrasi, kata dia, kemungkinan tak berjalan dengan sehat.
"Ya kotak kosong di mana-mana, ini kan era demokrasi siasat, bisa jadi nanti demokrasinya sesat, bisa jadi nanti demokrasinya jahat," jelas Hensat.
Ini Bocoran Partai Politik yang Akan Gabung ke KIM Plus
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, anggota partai dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan bertambah menjadi KIM Plus. Namun, yang bersangkutan tak mengungkapkannya.
Justru, komposisi KIM Plus baru diketahui dari pernyataan Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Idrus Marham.
"Ya jadi ada ketika itu adalah sekali lagi ada NasDem, ada PKB dan khusus untuk pilkada akhir-akhir ini juga berkembang ada dari PKS," kata dia, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis 1 Agustus 2024.
Idrus Marham mengungkap, nama KIM Plus digunakan karena NasDem, PKB, dan PKS belum resmi bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran. Sehingga masih ditambah embel-embel 'plus'.
"Nah ini kan sudah modal. Lalu ditambah lagi misalkan ya kemungkinan NasDem, kemudian ada PKB, kemudian ada kemungkinan PKS. Nah ini kan sebenarnya masih menggunakan ya KIM plus karena memang belum resmi," ujarnya.
"Kalau sudah resmi bergabung dengan Koalisi tentu bukan lagi Koalisi plus tetapi ini sudah satu kesatuan," sambung dia.
Lebih lanjut, Idrus pun mengamini pernyataan Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bahwa KIM Plus akan terjadi kerjasama di Pilkada Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
"Ya kenapa kita menggunakan KIM Plus ya? Kemungkinan kata Mas Dasco di DKI Jakarta, kemudian kemungkinan di Jawa Barat, kemungkinan di Jawa Tengah dan tentu di kabupaten-kabupaten lain ada hal-hal seperti itu," imbuh Idrus.
Advertisement
Bakal Ada KIM Plus di Pilkada Jakarta, Dasco: Tunggu Kejutan
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, anggota partai dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan bertambah menjadi KIM Plus. Menurut Dasco, akan ada kejutan mengenai penambahan personel KIM nanti.
"Oh iya, pasti KIM plus gitu, udah," kata Dasco di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Kamis 1 Agustus 2024.
Namun, Dasco masih enggan membeberkan nama Parpol yang segera merapat ke KIM di Pilkada Jakarta. Ia menyebut hal itu masih dirahasian sebagai kejutan.
"Ada, nanti tunggu kejutan ya," kata Dasco.
Sebelumnya, Dasco menyebutkan wacana KIM plus akan ada di Pilkada DKI Jakarta hingga Jawa Tengah. Nama parpol tersebut sudah ada di tangan Ketua Umum.
"Ya kan tadi saya bilang sudah kita sampaikan namanya sudah ada di Ketua Umum Parpol Koalisi Indonesia Maju. Kalau bocoran nggak boleh dong sekarang," ujar Dasco usai Mukernas Partai Perindo, Rabu 31 Juli 2024.
"Nanti pada waktunya pasti akan diputuskan secara bersama-sama satu suara oleh Koalisi Indonesia Maju Plus," sambungnya.