Liputan6.com, Jakarta - Tim mahasiswa Universitas Padjadjaran berhasil meraih prestasi pada ajang World Invent Singapore 2024 di Singapura. Tim ini mewakili salah satu komunitas mahasiswa bernama Padjadjaran High-level Organization for Excellence in New-age Research (PHOENIX) yaitu komunitas inventor, riset, dan bisnis di Universitas Padjadjaran.
POENIX meraih 5 penghargaan sekaligus dengan satu karya inovasi yaitu, penghargaan tertinggi Grand Prize kategori Best Sustainable Invention of the Year, Special Award of Merit from Philippine's Departement of Science and Technology.
Advertisement
Kemudian Special Prize from European University of Technology, Charter of Excellent WoSG 2024 from President European Academy of Science dan Best Sustainable Invention of the Year.
Dalam ajang yang digelar pada 9–11 Juli 2024 tesebut, tim inovasi terdiri dari Muhammad Riza Vikar Akbar Alhayat, Muhammad Naufal Laksita, Hafizh Al-Gazhali, Rifanza Hirzan, Rizki Aulia Rahma , Liana Awalia Lutfunnisa, Nurul Mufliha Patahuddin yang merupakan mahasiswa FK Unpad-RSHS.
Tim juga diperkuat oleh Tim Bisnis dan Diplomasi, yaitu Najwa Amalia Mansoor dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad dan Ardian Bagus Surya dari Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad.
Kemudian dibimbing oleh pakar endokrin dan metabolik Rumah Sakit Hasan Sadikin yaitu Prof Hikmat Permana. Tim ini juga dimentori oleh Asep Wirayasa sebagai supervisor.
MANIES adalah inovasi revolusioner di bidang kesehatan yang menghadirkan teknologi sensor canggih untuk mengukur kadar gula darah secara non-invasif. Alat ini menawarkan kenyamanan luar biasa, hasil yang cepat, dan akurasi tinggi, semuanya tanpa perlu tusukan jarum.
Dengan MANIES, pengukuran gula darah menjadi lebih mudah dan nyaman bagi semua orang, menjadikan inovasi ini sebagai solusi masa depan untuk pemantauan kesehatan yang lebih baik.
Inovasi ini diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat yang memerlukan pemantauan glukosa non-invasif dan mobile dimana saja. Selain itu, temuan ini diharap mampu mengurangi beban ekonomi pemerintah dalam menangani kasus diabetes.
Temuan ini juga diharapkan mampu mengurangi pencemaran limbah medis terhadap lingkungan dari sisa reagen ataupun alat tes glukosa darah.
Beberapa pertanyaan diajukan oleh inventor dan pengunjung lain mengenai kegunaan dari inovasi Manies seperti kesiapan distribusi ke berbagai negara lain seperti Filipina, Arab Saudi.
Dengan demikian, acara ini dapat menjadi batu loncatan bagi tim Manies untuk mengembangkan diri dan inovasi agar dapat lebih siap di kemudian hari.
Melalui dedikasi tanpa henti dan kerja keras yang tak kenal lelah, tim Manies berhasil meraih penghargaan tertinggi, 'Grand Prize Best Sustainability of the Year.' dalam ajang world invent singapore, Keberhasilan ini merupakan bukti nyata dari komitmen untuk menciptakan inovasi yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masa depan.
World Invent Singapore merupakan sebuah pertemuan yang diikuti oleh para inventor dan inovator yang terdiri dari mahasiswa, perusahaan, bahkan profesor dari berbagai universitas.
Selain kompetisi, acara ini menjadi ajang pameran penemuan inovasi dalam segala bidang yang diikuti lebih dari 350 peserta. Acara ini dihadiri oleh peserta dari berbagai negara seperti China, Maroko, Filipina, Rumania, Arab Saudi, dan Thailand.