Tak Hafal Surah Asy-Syams Bolehkah Sholat Dhuha? Begini Jawaban Adem Syekh Ali Jaber

Syekh Ali Jaber menyatakan, jika seseorang menjalankan sholat dhuha, bisa dilakukan tanpa hafal Surah Asy-Syams dan jumlah rakaat yang banyak

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Agu 2024, 07:30 WIB
Syekh Ali Jaber saat berdakwah. (Yayasan Syekh Ali Jaber via YouTube Syekh Ali Jaber)

Liputan6.com, Jakarta - Ada fakta di masyarakat bahwa beberapa orang mengurungkan niat untuk sholat Dhuha hanya karena tidak hafal surat-surat yang dianjurkan, seperti Surah Asy-Syams (Wasyamsi). Hal ini sebenarnya merupakan kesalahpahaman yang bisa menghalangi ibadah yang sangat bermanfaat.

Sebelumnya, sholat dhuha adalah ibadah sunnah yang sering dikerjakan Nabi Muhammad SAW. Ada beberapa hadits yang menjelaskan terkait surat yang dibaca saat sholat dhuha.

Surat yang dianjurkan untuk dibaca pada rakaat pertama sholat dhuha adalah surah Asy-Syams, sementara pada rakaat kedua yang dibaca adalah surah Ad-Dhuha, sebagaimana yang disebutkan Ustadz Arif Rahman dalam bukunya, Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW.

"Rasulullah pernah memerintahkan pada kami mengerjakan sholat dhuha dengan membaca Surah Asy-Syams dan Surah Ad-Dhuha." (HR At-Thabrani).

Syekh Ali Jaber (SAJ) memberikan penjelasan bagi umat Islam yang menghadapi kesulitan dalam melaksanakan sholat dhuha, khususnya terkait dengan hafalan surah dan jumlah rakaat.

Dikutip dari kanal Youtube @ArRayyan-, menurut Syekh Ali Jaber, sholat dhuha tidak memerlukan hafalan surah tertentu atau jumlah rakaat yang banyak.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Solusi Syekh Ali Jaber bagi yang Kesulitan Sholat Dhuha

Ilustrasi Sholat Dhuha Credit: shutterstock.com

Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa tidak harus menghafal surah tertentu seperti "Wasyamsi" untuk melaksanakan sholat dhuha.

“Jika Anda kesulitan menghafal surah ‘Wasyamsi wal Qamar’ untuk sholat dhuha, jangan khawatir. Anda bisa melakukan sholat dhuha dengan membaca surah Al-Ikhlas atau bahkan hanya dengan niat dan tata cara sholat yang benar,” kata Syekh Ali Jaber.

SAJ juga menekankan bahwa sholat dhuha bisa dilakukan dengan jumlah rakaat yang bervariasi. “Sholat dhuha tidak harus dilakukan dalam 8 rakaat atau 4 rakaat. Anda bisa melakukannya dengan 2 rakaat jika itu lebih mudah bagi Anda,” tambah Syekh Ali Jaber.

Syekh Ali Jaber mengakui bahwa banyak jemaah merasa terbebani jika tidak mampu menghafal surah tertentu.

“Banyak jemaah yang curhat kepada saya tentang kesulitan mereka dalam menghafal surah ‘Wasyamsi wal Qamar’. Jangan jadikan hal ini sebagai alasan untuk tidak melaksanakan sholat dhuha,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa niat dan keikhlasan dalam sholatlebih penting daripada hafalan surah. “Jika Anda tidak bisa menghafal surah tertentu, tidak apa-apa. Yang penting adalah menjaga konsistensi dalam melaksanakan sholat dhuha dan menjaga niat yang tulus,” kata Syekh Ali Jaber.

Syekh Ali Jaber juga menjelaskan bahwa membaca surah pendek seperti “Qulhu” juga sah dalam sholatduha.

“Anda bisa membaca ‘Qulhu’ pada rakaat pertama dan kedua sholat dhuha. Ini adalah alternatif yang baik jika Anda kesulitan menghafal surah panjang,” ujarnya.

 


Jangan Berhenti Berusaha

ilustrasi sholat dhuha. ©2020 Merdeka.com

Menurut Syekh Ali Jaber, penting untuk terus berusaha melakukan sholat dhuha meskipun dengan kemampuan terbatas.

“Jangan berhenti berusaha melakukan sholat dhuha hanya karena kesulitan dalam hafalan atau jumlah rakaat. Yang terpenting adalah melaksanakan ibadah dengan penuh kesadaran dan ikhlas,” jelasnya.

SAJ juga menambahkan bahwa sholat dhuha adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, tidak harus dengan cara yang sempurna.

“Sholat dhuha adalah waktu yang baik untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Jangan biarkan kesulitan hafalan menghalangi Anda untuk mendapatkan keberkahan dari ibadah ini,” tambah Syekh Ali Jaber.

Syekh Ali Jaber menekankan bahwa fleksibilitas dalam pelaksanaan sholatduha memberikan kemudahan bagi umat Islam.

“Allah memudahkan umat-Nya dalam beribadah. Jangan membuat diri Anda merasa terbebani dengan aturan yang kaku,” ujarnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya