Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak upaya untuk menangani permasalahan dan mencegah bertambahnya jumlah penderita gizi buruk dan stunting. Salah satu contohnya adalah di Kota Tangerang, di mana pemerintah daerah setempat menggawangi program gerakan sedekah Satu Telur Satu Minggu (Sate Sami).
Tak tanggung, target tiap pekannya bisa mengumpulkan sekitar 10 ribu butir telur dari sumbangan pegawai Pemkot Tangerang dan juga masyarakat.
Advertisement
Pj Wali Kota Tangerang, Nurdin menjelaskan, Sate Sami adalah program kolaborasi bersama yang mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dan masyarakat untuk bersedekah dengan memberikan satu telur setiap minggu, dan langsung didistribusikan kepada keluarga yang membutuhkan yang memiliki balita dan juga ibu hamil.
"Telur-Telur ini akan digunakan untuk mendukung program pemberian makanan tambahan kepada anak-anak balita, terutama kepada keluarga yang masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," kata Nurdin.
Lalu, pendistribusian telur akan dilakukan di 13 kecamatan di Kota Tangerang, ASN di lingkungan Pemkot Tangerang yang berjumlah kurang lebih 10.000 orang akan berpartisipasi dalam kegiatan ini, yang akan berlangsung secara rutin.
"Targetnya 10.000 telur setiap minggu, kegiatan ini akan terus berlanjut untuk mencegah gizi buruk atau stunting, meningkatkan gizi dan pertumbuhan bagi anak-anak khususnya bayi dan balita di Kota Tangerang," jelasnya.
Proses Pendistribusian
Kemudian, proses pendistribusian telur akan dilakukan melalui Dapur Sehat PKK dan Posyandu di setiap RW yang tersebar di 13 Kecamatan.
Gerakan Sate Sami ini merupakan wujud nyata kepedulian Pemkot Tangerang terhadap masa depan anak-anak. Dengan memberikan tambahan asupan gizi, kita berharap dapat membantu mengurangi angka gizi buruk dan stunting di Kota Tangerang.
"Saya mengajak seluruh ASN dan masyarakat untuk mendukung program ini demi mewujudkan generasi yang sehat dan kuat di masa depan," kata Nurdin.
Advertisement