Elon Musk Tutup Kantor Pusat X di San Francisco, Pindah Kemana?

Elon Musk kembali bikin geger! Kantor pusat X di San Francisco resmi ditutup.

oleh Yuslianson diperbarui 07 Agu 2024, 07:28 WIB
Ilustrasi: Aplikasi X alias Twitter (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Liputan6.com, Jakarta - X, media sosial (medsos) yang dulunya dikenal dengan nama Twitter bakal menutup kantor pusat mereka di San Francisco.

Mengutip The Guardian, Selasa (6/8/2024), karyawan X di San Francisco bakal pindah ke kantor baru di Palo Alto dan San Jose.

Informasi ini diungkap oleh CEO Linda Yaccarino lewat memo internal perusahaan media sosial tersebut.

"Ini keputusan penting berdampak pada banyak dari Anda, namun ini adalah keputusan tepat bagi perusahaan dalam jangka panjang," tulis Linda di memo itu.

Pada Juli tahun ini, Elon Musk sempat mengatakan ingin merelokasi kantor pusat X dan SpaceX dari California ke Texas.

Kala itu, bos Tesla tersebut mengatakan alasan relokasi kantor sebagai bentuk terhadap undang-undang California yang melarang guru secara paksa mengungkap identitas gender siswanya.

Kabar relokasi X ini terbilang sangat besar, mengingat kantor media sosial tersebut sudah berlokasi di San Francisco sejak berdiri pada 2006.

Sejak Twitter dibeli Elon Musk pada 2022, banyak hal terjadi terhadap kantor pusat medsos yang dulunya identik dengan ikon burung berwarna biru.

Selang Elon Musk mengambil alih perusahaan, dilaporkan X sering kali telat membayar sewa dan berusaha mengubah ruang kantor kosong menjadi tempat tinggal sementara bagi karyawan bepergian.

Setahun lalu, raksasa media sosial itu juga sempat bentrok dengan pemerintah kota terkait tanda "X" berukuran raksasa terletak di atas gedung.

Banyak penghuni gedung di sekitar kantor X mengeluhkan lampu di plang raksasa "X" tersebut terlalu terang, dan diminta untuk mencopotnya dari atap.


Elon Musk Kembali Gugat OpenAI dan Sam Altman, Ada Apa?

CEO Tesla Elon Musk meresmikan peluncuran Starlink di antor Puskesmas Pembantu Sumerta Kelod, Jalan Muh Yamin VIII, Kota Denpasar, Bali pada Minggu (19/5/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Perang dingin dalam dunia kecerdasan buatan (AI) semakin memanas. Elon Musk, bos media sosial X kembali melayangkan tuntutan ke OpenAI.

Tak hanya itu, Elon Musk juga menuntut sang pendiri perusahaan OpenAI, yakni Sam Altman dan Greg Brockman.

Dalam tuntutan terbarunya ini, bos Tesla dan SpaceX tersebut menuduh perusahaan pembuat ChatGPT itu telah melanggar misi pendiri perusahaan.

Dikutip dari The Verge, Selasa (6/8/2024), Elon Musk menganggap OpenAI telah melanggar misi untuk mengembangkan teknoogi AI bermanfaat bagi umat manusia.

Adapun CEO SpaceX tersebut mendaftarkan gugatan baru itu di pengadilan federal di California Utara pada Senin, 5 Agustus 2024, waktu setempat.

 


Elon Musk Merasa Dikelabui

Elon Musk (AP Photo/Susan Walsh, File)

Lebih lanjut, Elon Musk mengatakan, Sam Altman dan Greg Brockman telah memanipulasi dirinya untuk ikut mendirikan usaha nirlaba palsu mereka.

"Keduanya berjanji OpenAI akan lebih aman dan transparan daripada ketimbang berorientasi pada keuntungan," tulis tututan pengadilan Elon Musk.

Dalam tuntutan tersebut Elon Musk mengklaim, jaminan kedua bos OpenAI tentang struktur nirlaba berusahaan adalah penipuan jangka panjang Sam Altman.

Sebelumnya, bos X tersebut juga sempat melontarkan tuntutan serupa. Akan tetapi, Elon menarik tuduhan tersebut pada Juni tanpa penjelasan.

Kala itu, Elon Musk juga menyebut OpenAI melanggar perjanjian pendirian antara dirinya dan salah satu pendiri perusahaan lain untuk menjaga teknologi AI buatan mereka tetap open source.

Infografis 7 Tips Bijak Gunakan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya