Potret Gregoria Mariska Tunjung di Podium, Sumbang Medali Pertama untuk Indonesia

Gregoria Mariska Tunjung sabet medali perunggu di Olimpiade Paris 2024 setelah Carolina Marin dipastikan cedera dan tidak dapat melanjutkan pertandingan. Marin cedera di babak semifinal ketika melawan He Bing Jiao pemain asal China. Marin menang 21-14 di set pertama dan sempat unggul 10-6 di set kedua, cedera tersebut tentunya membuatnya sedih dan kecewa. Bing Jiao melaju ke final dan Gregoria menempati posisi ketiga dengan medali perunggu.

oleh Rizky Mandasari diperbarui 06 Agu 2024, 19:00 WIB
Potret Gregoria Mariska Tunjung di Podium, Sumbang Medali Pertama untuk Indonesia
Gregoria Mariska Tunjung sabet medali perunggu di Olimpiade Paris 2024 setelah Carolina Marin dipastikan cedera dan tidak dapat melanjutkan pertandingan. Marin cedera di babak semifinal ketika melawan He Bing Jiao pemain asal China. Marin menang 21-14 di set pertama dan sempat unggul 10-6 di set kedua, cedera tersebut tentunya membuatnya sedih dan kecewa. Bing Jiao melaju ke final dan Gregoria menempati posisi ketiga dengan medali perunggu.
Pencapaian Gregoria Mariska Tunjung di Olimpiade Paris 2024 ini menyudahi gelar tunggal putri Indonesia. Tunggal putri terakhir sabet medali yaitu medali perunggu lewat Maria Kristin Yulianti di Olimpiade Beijing 2008. Momen Gregoria di podium yang berdekatan dengan An Se Young pemain asal Korea Selatan juga mengingatkan momen di mana Susi Susanti berdiri berdekatan dengan Bang Soo Hyun di podium Atlanta 1996. (Liputan6.com/X/@BadmintonTalk)
Medali perunggu olimpiade adalah prestasi terbaik Gregoria Mariska Tunjung di level senior. Pebulutangkis asal Wonogiri tak bisa sembunyikan rasa tak menyangkanya bisa mendapatkan medali perunggu. Jadi tulang punggung bulu tangkis Indonesia di olimpiade sampai babak semifinal, nama kekasih Mikha Angelo ini masih trending di berbagai media sosial. (Liputan6.com/X/@BadmintonTalk)
Tidak bisa ikut ke Paris mendampingi Gregoria, Susi Susanti pernah ungkap jika ia dan masyarakat Indonesia selalu ada di belakang Gregoria. Terbukti, dukungan dari para mantan peraih emas olimpiade dan masyarakat Indonesia, pebulu tangkis yang akrab disapa Jorji itu bisa bawa pulang medali dan sumbang medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade kali ini. (Liputan6.com/X/@BadmintonTalk)
Kebahagiaan terpancar jelas di wajah pebulu tangkis kelahiran 11 Agustus 1999 ini. Pada tahun 2022, Jorji pernah curahkan isi hatinya dan mengakui jika prestasinya 4 terakhir tidak baik. Usai menuliskan pesan panjang, Gregoria perlahan bangkit dan menemukan kebahagiaan lagi di badminton. Tahun 2023 sabet gelar Spain Masters S300 dan Jepang Open S500. Tahun 2024, Jorji berhasil bawa pulang medali perunggu olimpiade. (Liputan6.com/X/@BadmintonTalk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya