Puan Maharani Desak Pemerintah Atasi Judi Online di Kalangan Anak dan Remaja

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani mengingatkan pemerintah harus segera menyusun kebijakan yang lebih ketat untuk mengontrol akses ke situs judi online.

oleh Fachri pada 06 Agu 2024, 18:10 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Fenomena judi online di kalangan anak dan remaja semakin merebak di Indonesia. Fenomena itu pun berpotensi dapat menurunkan kualitas generasi muda Indonesia.

Melihat fenomena judol itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani mengingatkan pemerintah harus segera menyusun kebijakan yang lebih ketat untuk mengontrol akses ke situs judi online. Ia pun meminta untuk memperbarui regulasi yang lebih efektif untuk memblokir konten perjudian tersebut.

"Fenomena judi online di kalangan anak dan remaja juga kian hari semakin meningkat, sehingga membuat kekhawatiran menurunnya kualitas generasi muda Indonesia," ujar Puan.

Dirinya meminta pemerintah wajib hadir dengan melibatkan berbagai pihak serta menggunakan pendekatan yang berkelanjutan dalam mengatasi fenomena judi online pada anak.

“Selain memberikan efek jera terhadap penjudi online, baik secara hukum maupun moral, Pemerintah harus memberikan edukasi yang komprehensif kepada masyarakat luas agar tidak tergoda melakukan judi online," ungkap Puan.

Di sisi lain, ia juga meminta Pemerintah meningkatkan program pendidikan bagi anak-anak dan remaja mengenai risiko dan dampak negatif perjudian online. Pemerintah juga diharapkan menyediakan dukungan psikologis bagi mereka yang mungkin sudah terjebak dalam perilaku ini.

"Judi online yang dilakukan anak-anak dan remaja ini dapat memberikan dampak yang berpengaruh terhadap masa depannya, termasuk dapat merusak mental mereka, pendampingan trauma dan psikologis untuk korban judi online harus disediakan,” ujar Puan.


Satuan Pendidikan Harus Berpartisipasi

Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keterangan mengenai Surat Presiden (Supresi) terkait pergantian Panglima TNI di Lobby Media Center, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Puan mengimbau agar satuan pendidikan turut ikut berpartisipasi dan memberi edukasi bahaya permainan judi online kepada murid-murid di sekolah. Ia pun meminta sosialisasi harus dimaksimalkan dengan edukasi dari lingkungan pendidikan yang memang berperan dalam mendidik anak-anak.

"Selain edukasi dengan cara konvensional, gunakan platform-platform yang menarik atau disukai anak sehingga pesannya dapat lebih mudah diterima,” ujarnya.

"Pengawasan orang tua atau orang dewasa harus menjadi garda terdepan menjaga anak-anak dan orang tua harus lebih waspada serta mengawasi ketat saat anaknya berselancar internet," jelasnya.

Puan juga mendorong lingkungan di satuan terkecil seperti RT/RW ikut melakukan pengawasan karena anak-anak sering bermain bersama di sekitar lingkungan rumah mereka.

"Gotong royong dan kerja bersama semua pihak diperlukan dalam mengatasi fenomena judi online, demi memastikan generasi muda terlindungi dari bahaya yang dapat merusak masa depan mereka," ujarnya.

"Upaya kolektif dan terkoordinasi adalah kunci untuk menciptakan lingkungan daring yang aman dan sehat bagi anak-anak dan remaja di Indonesia," imbuh Puan.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya