Pria Sukabumi Ditemukan Tewas Babak Belur di Emperan Toko, Dokter Forensik Ungkap Hasil Autopsi

Seorang pria dilaporkan tergeletak di depan sebuah ruko dengan kondisi wajah lebam mengeluarkan darah. Polisi kantongi identitas pelaku, dan lakukan autopsi.

oleh Fira Syahrin diperbarui 06 Agu 2024, 20:37 WIB
Ilustrasi Penganiayaan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Sukabumi - Seorang pria ditemukan tergeletak di emperan kios dengan kondisi penuh luka lebam di wajah dan tubuhnya, di Jalan Cikiray Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi.

Informasi dihimpun, korban merupakan warga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi berinisial LFH (37) yang ditemukan tewas babak belur pada Senin (5/8/2024) lalu. 

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi mengatakan, dari laporan tersebut anggota Polsek Cikole kemudian mengidentifikasi korban yang dinyatakan sudah meninggal dunia di lokasi kejadian. 

“Petugas piket Polsek Cikole kemudian mengecek adanya laporan tersebut dan ketika di cek ternyata orang tersebut mengalami luka luka memar yang sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ungkap Rita dalam keterangannya, Senin (5/8/2024).

Rita menerangkan, dari keterangan saksi dan olah tempat kejadian perkara ditemukan rekaman CCTV yang memperlihatkan korban mengalami penganiayaan. Korban kemudian dievakuasi ke RSUD R Syamsudin Sh untuk dilakukan autopsi. 

“Unit Reskrim Cikole langsung bergerak dan melakukan pengecekan dan olah TKP, serta memantau CCTV di sekitar lokasi. Alhamdulillah, dengan cepat pelaku bisa diidentifikasi untuk diamankan,” terang dia.


Hasil Autopsi, Pendarahan di Bagian Kepala dan Patah Tulang Tengkorak

Dokter Forensik RSUD R Syamsudin Sh Kota Sukabumi, dr Nurul Aida Fathya menyampaikan, dari hasil autopsi jenazah terdapat beberapa luka kekerasan tumpul sebagian besar pada area kepala korban.

“Luka dominannya adalah di wajah tapi juga ada luka di dekat punggung. Jadi kalau lukanya ada memar ada luka lecet kemudian ada luka robek juga,” ujar dr Aida kepada awak media, Selasa (6/8/2024).

Aida menuturkan, luka akibat kekerasan tumpul itu menyebabkan kematian pada korban. Adapun luka robek pada pelipis, ke dalam luka dinilai cukup dangkal.   

“Itu justru adalah di bagian kepalanya yang menimbulkan kematian karena di situ dia patah tulangnya, tulang tengkoraknya patah kemudian ada perdarahan juga yang lumayan luas di dalam rongga tengkorak, yang pasti itu bisa menimbulkan kematian,” terang dia.

Dokter menjelaskan, luka yang dialami korban dipastikan akibat kekerasan tumpul. Pihak rumah sakit menerima jasad korban sekitar pukul 04.00 WIB pada Senin (6/8/2024). Sehingga tak ada analisis jeda kematian dari ditemukan korban di lokasi kejadian, hingga dievakuasi.

“Tadi luka robek saya bilang. Itu akibat kekerasan tumpul, bukan benda tumpul dibawa ke sini sudah meninggal, karena langsung dibawanya ke forensik,” tutupnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya