Liputan6.com, Jakarta - Nama PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) resmi diturunkan dari daftar hitam atau blacklist Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Hal itu menyusul Majelis Hakim yang mengabulkan permohonan penggugat dalam hal ini Waskita Karya, terkait Penundaan Pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara.
Advertisement
"Kami menyambut baik ketetapan Majelis Hakim. Maka kini penayangan sanksi daftar hitam PT Waskita Karya Tbk sudah diturunkan dari Daftar Hitam Nasional pada laman Inaproc," ujar Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resmi, Selasa (6/8/2024).
Penetapan permohonan penundaan tersebut berlaku selama proses persidangan berlangsung sampai putusan dalam perkara ini memperoleh kekuatan hukum tetap. Ermy menambahkan, lewat ketetapan itu, Waskita Karya bisa kembali mengikuti tender.
"Dengan adanya keputusan sebagaimana dimaksud, hal ini memiliki dampak positif yang sangat signifikan terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan Waskita. Maka perusahaan bisa kembali mengikuti proses tender seluruh proyek pemerintah yang menggunakan APBN, APBD, maupun proyek-proyek swasta," jelas dia.
Di tengah upaya memperbaiki kinerja keuangan, perseroan mengantongi pendapatan sebesar Rp 4,47 triliun pada kuartal I 2024. Pendapatan tersebut ditopang dari jasa konstruksi sebesar Rp 3,12 triliun. Ada pula penjualan beton atau precast turut berkontribusi sebesar Rp 610,96 miliar terhadap pendapatan perseroan.
Kemudian ditambah juga oleh pendapatan jalan tol yang mencapai Rp 563,34 miliar. Dari sisi kinerja EBITDA, perseroan masih mampu menjaga di level positif sebesar Rp 148 miliar. Kemudian, kinerja Gross Profit Margin (GPM) perusahaan naik menjadi 13,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar 8,8 persen.
Proyek Waskita Karya
Kenaikan itu seiring profil proyek yang lebih baik terutama proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga mendukung optimalisasi kemajuan konstruksi dan lean project. Kini perusahaan tengah mengerjakan 12 proyek IKN dengan total nilai kontraknya sebesar Rp 7,7 triliun.
"Sebagai BUMN Konstruksi, Waskita Karya aktif mengerjakan sejumlah proyek. Sampai kuartal kedua tahun ini, total nilai kontrak yang dikelola mencapai Rp 51,1 triliun atau 87 proyek, sebanyak 40,2 persen di antaranya merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN),” tutur dia.
Hingga Juli 2024 Waskita Karya tengah telah mengerjakan 83 proyek PSN. Sebanyak 64 di antaranya sudah selesai, meliputi 44 jalan tol seperti Serpong-Cinere, Pejagan-Pemalang, Pemalang- Batang, Batang-Semarang, Solo-Kertosono, dan Pasuruan-Probolinggo.
Advertisement
Waskita Karya Bukukan Rugi Rp 2,16 Triliun pada Semester I 2024
Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, pendapatan usaha perseroan mengalami penurunan 15,19 persen menjadi Rp 4,47 triliun dari Rp 5,27 triliun yang dicatatkan pada semester I 2023.
Seiring dengan turunnya pendapatan usaha, beban pokok pendapatan turun menjadi Rp 3,88 triliun pada semester I 2024 dari Rp 4,81 triliun pada semester I 2023. Sehingga, perseroan membukukan laba kotor Rp 595,5 miliar, naik dari Rp 462,58 miliar yang dibukukan pada semester I 2023.
Pada semester I 2024, perseroan membukukan beban penjualan sebesar Rp 76,72 miliar, beban umum dan administrasi RP 703,52 miliar, beban non contributing plant Rp 63,14 miliar, dan beban pajak final Rp 59,5 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan pendapatan bunga sebesar Rp 402,47 miliar, keuntungan selisih kurs RP 21,29 miliar, dan beban lain-lain Rp 204,7 miliar.
Pada periode tersebut, perseroan juga membukukan beban keuangan RP 2,3 triliun, bagian rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 180 miliar.
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,16 triliun. Rugi itu naik dibanding rugi semester I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 2,07 triliun.
Aset perseroan sampai dengan Juni 2024 turun menjadi Rp 91,1 triliun dari Rp 95,6 triliun pada akhir tahun lalu. Liabilitas sampai Juni turun menjadi Rp 82,02 triliun dari posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 83,99 triliun. Sementara ekuitas turun menjadi Rp 9,08 triliun dibanding posisi akhir tahun lalu yang masih tercatat sebesar Rp 11,6 triliun.
Waskita Karya Garap 83 PSN, 64 Sudah Rampung
Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tengah mengerjakan 83 proyek PSN per Juli 2024. Sebanyak 64 di antaranya sudah selesai, meliputi 44 jalan tol seperti Serpong-Cinere, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Solo-Kertosono, dan Pasuruan-Probolinggo.
Berikutnya delapan bendungan mencakup Tapin, Way Sekampung, Leuwikeris, Margatiga, serta Temef Paket 1. Ada pula beberapa proyek infrastruktur lainnya (gedung, irigasi, jembatan, dan sebagainya) telah rampung dibangun seperti SPAM Umbulan Regional Provinsi Jatim, Irigasi Tapin, juga Pengaman Pantai DKI Jakarta.
"Proyek-proyek yang dikerjakan akan memberikan dampak positif bagi pembangunan dan peningkatan perekonomian nasional. Apalagi, beberapa proyek PSN yang dikerjakan perusahaan bahkan sudah selesai, salah satunya seperti Tol Cimanggis-Cibitung yang baru saja diresmikan," ujar Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho atau akrab disapa Oho, dikutip Selasa (23/7/2024).
Sementara PSN yang masih dalam proses pembangunan ada 19 proyek. Sebanyak delapan di antaranya berupa bendungan, mencakup Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur dengan realisasi hampir 100 persen dan Bendungan Bener Paket II di Purworejo, Jawa Tengah, kemajuan pembangunannya menyentuh hampir 50 persen.
Sedangkan empat proyek lainnya berupa jalan tol, seperti Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (KAPB) Paket II di Kampung Sembawa-Kampung Bom Berlian, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dengan realisasi 35 persen. Selanjutnya, ada tujuh PSN infrastruktur lain yang masih berjalan meliputi Jembatan Musi di Palembang yang kemajuan pembangunannya telah mencapai lebih dari 70 persen.
"Dalam sembilan tahun terakhir perusahaan berkode saham WSKT ini telah mengerjakan beberapa proyek jalan tol. Perusahaan membangun 1.303 Kilometer (Km) dari 2.800 Km jalan tol yang dibangun sejak 2014 hingga 2023," ungkap Oho.
Advertisement
Proyek Strategis Nasional
Secara keseluruhan, Waskita Grup memiliki 12 ruas Jalan tol yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra. Ruas itu mencakup Kayu Agung-Palembang-Betung, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Pemalang-Batang, Pasuruan-Probolinggo, Krian-Legundi-Bunder-Manyar, Bogor-Ciawi-Sukabumi, Cimanggis-Cibitung, Depok-Antasari, Cileunyi-Sumedang-Dawuan, Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, Yogyakarta-Bawen serta kuala Tanjung-Tebing Tinggi- Parapat.
Atas kinerjanya, perseroan menjadi salah satu dari 18 BUMN yang mendapat apresiasi PSN dari pemerintah. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta.
Airlangga menyebutkan, sampai Juli 2024 telah ditetapkan sebanyak 233 Proyek Strategis Nasional (PSN). Rinciannya, sebanyak 218 berupa proyek dan 15 berupa program.
"Total nilai investasi dari seluruh PSN itu diperkirakan akan mencapai Rp 6.246,7 triliun. Kemudian menyerap tenaga kerja sebanyak 2,71 juta orang,” ujar Airlangga.
Dia melanjutkan, terkait kinerja Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pada semester pertama 2024 menunjukkan hasil memuaskan. Jumlah realisasi investasi kumulatifnya pun mencapai Rp 205,2 triliun, dengan tenaga kerja mencapai 132.227 orang. Pemerintah juga tengah mendorong percepatan Kebijakan Satu Peta disertai pembangunan PSN dan KEK sebagai salah satu upaya konkrit dalam mencapai target RPJN 2025-2024.
Diyakini, adanya Kebijakan Satu Peta membuat perencanaan pembangunan, termasuk pembangunan PSN dan pengembangan KEK serta berbagai kebijakan nasional lain, dapat mengacu pada data spasial yang akurat.