Mengenal 5 Jenis Gangguan Retina Mata dan Tips Perawatan yang Efektif

Sistem penglihatan manusia sangat bergantung pada peranan retina mata.

oleh Miranti diperbarui 07 Agu 2024, 10:07 WIB
Salah satu risiko gangguan pada retina adalah cedera mata. (Foto: Freepik/sci8indy)

Liputan6.com, Jakarta Menurut Dr. Maria Magdalena Purba, SpM sebagaimana dilansir dari KMN EyeCare, retina adalah lapisan saraf yang melapisi dinding belakang bola mata. Retina berada tepat di belakang bola mata dan bertugas mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak. Otak kemudian akan menerjemahkan sinyal tersebut menjadi gambar.

Retina juga memiliki bagian penting yang disebut makula, yang merupakan titik sentral penglihatan di mana manusia dapat melihat objek dengan jelas dan detail. Gangguan pada retina dapat mempengaruhi kualitas penglihatan, seperti pandangan kabur hingga kehilangan penglihatan.

Artikel ini akan membahas tentang secara lengkap mengenai macam-macam gangguan pada retina mata, gejala awal, faktor risiko, hingga cara menjaga kesehatannya. Tanpa berbasa-basi, berikut selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (7/8/2024):

 


1. Macam-Macam Gangguan Retina Mata

Retina mata mengalami gangguan. (Foto: Freepik/julos)

1. Degenerasi Makula

Degenerasi makula adalah gangguan pada bagian tengah retina yang disebut makula. Tugas makula sangatlah penting yaitu sebagai pusat penglihatan sentral dan warna. Pada degenerasi makula, makula mengalami kerusakan atau perubahan yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan pusat. Gangguan ini umumnya terjadi karena proses degeneratif atau dapat dikatakan sering terjadi pada orang dengan usia lanjut.

2. Retinopati Diabetik

Retinopati diabetik adalah komplikasi di retina mata yang muncul pada penderita diabetes. Tingginya kadar gula darah dapat merusak pembuluh darah di retina, menyebabkan pendarahan atau pembengkakan. Penderita retinopati diabetik mungkin mengalami penglihatan kabur, sulit melihat pada malam hari, atau bahkan kehilangan penglihatan jika tidak diobati.

3. Retinitis Pigmentosa

Retinitis pigmentosa merupakan kelompok penyakit mata genetik yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel cahaya di retina. Gejala awalnya termasuk kesulitan melihat dalam cahaya redup atau pada malam hari, serta menyusutnya lapangan penglihatan. Retinitis pigmentosa dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati.

4. Edema Makula

Edema makula yaitu terjadinya pembengkakan pada makula. Penyebab umumnya termasuk retinopati atau degenerasi makula. Pembengkakan ini dapat menyebabkan penglihatan kabur atau buruk, terutama ketika membaca atau melihat objek dengan detail.

5. Ablasio Retina

Retina dapat mengalami robekan atau terlepas akibat berbagai faktor, termasuk cedera, usia lanjut, atau miopia tinggi. Jika retina terlepas, hal itu memerlukan perawatan medis sesegera mungkin, sebab dapat menyebabkan hilangnya penglihatan.

 

 


2. Gejala Awal Gangguan pada Retina Mata

Foto: Freepik membuat penglihatan menjadi kabur.

Tanda-tanda awal penyakit retina dapat bervariasi tergantung pada jenis gangguan yang mungkin terjadi. Di bawah ini adalah beberapa gejala umum yang dapat menunjukkan adanya masalah pada retina:

  • Penglihatan yang buram
  • Terbatasnya pandangan
  • Kemunculan bayangan berbentuk bintik atau garis yang terlihat mengambang atau melayang-layang di penglihatan
  • Kilatan cahaya yang muncul
  • Sensitivitas yang lebih tinggi terhadap cahaya
  • Kesulitan dalam membedakan warna

Gejala-gejala ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata dan dapat menjadi lebih parah seiring bertambahnya usia.


3. Faktor Risiko Gangguan Retina Mata

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko gangguan pada retina mata. Beberapa faktor risiko utama melibatkan kondisi medis, gaya hidup, dan faktor genetik. Berikut ini adalah faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan retina:

1. Pertambahan usia dapat meningkatkan risiko gangguan retina, terutama degenerasi makula.

2. Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami retinopati diabetik, yaitu kerusakan pada pembuluh darah di retina.

3. Jika terdapat riwayat kelainan genetik mata dalam keluarga, risiko seseorang dapat meningkat.

4. Orang yang mengalami miopia tinggi (rabun jauh) memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami robekan atau terlepasnya retina.

5. Tekanan bola mata yang tinggi dapat menyebabkan glaukoma, yang dapat merusak saraf optik dan mempengaruhi kesehatan retina.

6. Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko degenerasi makula terkait usia dan gangguan retina lainnya.

7. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di retina.

8. Cedera pada mata, terutama yang melibatkan trauma fisik pada area mata, dapat meningkatkan risiko robekan atau terlepasnya retina.

9. Paparan radiasi, terutama pada tingkat yang tinggi, dapat meningkatkan risiko kerusakan pada retina.


4. Cara Menjaga Kesehatan Retina Mata

Secara rutin dan berkala, pemeriksaan mata harus dilakukan. (Foto: Freepik)

Penting untuk menjaga kesehatan retina mata agar fungsi penglihatan tetap optimal. Melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan berkala sesuai dengan usia adalah cara yang efektif untuk mencegah gangguan retina mata. Bahkan jika seseorang masih berusia produktif namun memiliki faktor risiko penyakit mata, disarankan untuk tetap menjalani pemeriksaan mata secara berkala.

Selain itu, menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap normal serta menghindari merokok, trauma, atau cedera mata juga merupakan langkah pencegahan yang penting. Anak-anak perlu menjalani pemeriksaan mata pada usia balita, usia sekolah, dan remaja untuk memeriksa perkembangan penglihatannya. Ketika mencapai usia 40 tahun, disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata setiap 1-2 tahun sekali.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya