Liputan6.com, Surabaya - Alat untuk memantau perkembangan aktivitas letusan Gunung Semeru yang saat ini berstatus waspada atau level 2 hilang dicuri.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Priatin Hadi Wijaya mengungkapkan, alat yang hilang dicuri berupa enam buah accu, dua buah solar panel, dan satu buah regulator solar panel yang digunakan untuk memantau aktivitas vulkanik Gunung Semeru.
Advertisement
“Setelah dilakukan pengecekan oleh tim dari pemantauan gunung api, ternyata pintu dan pagar sudah dibobol dengan cara digergaji,” kata Hadi, Selasa 6 Agustus 2024.
Hadi mengatakan, kejadian ini sangat merugikan, mengingat pentingnya alat tersebut dalam mendeteksi dan memberikan peringatan dini terkait potensi letusan serta bahaya lainnya yang ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Semeru.
“Kami harap masyarakat agar membantu. Karena ini bukan kepentingan PVMBG tapi kepentingan masyarakat luas terutama warga terdampak dari mitigasi kebencanaan tersebut,” kata dia.
Dia mengaku PVMBG bersama pihak kepolisian setempat tengah menyelidiki insiden pencurian ini dan berharap alat-alat yang hilang dapat segera ditemukan dan dikembalikan.
“Tentu saja dengan berapa peralatan yang hilang tersebut itu menyebabkan pemantauan kami tidak berfungsi dan itu menyebabkan tidak bisa memantau dengan akurat, itu yang berbahaya,” kata dia.
Kata dia, dengan kehilangan alat pemantau ini pihaknya menyoroti pentingnya keamanan peralatan vital yang digunakan dalam mitigasi bencana.
PVMBG meminta masyarakat melaporkan jika melihat atau mengetahui informasi terkait pencurian ini.
“Memang kami dapat mengantisipasi karena ada peralatan cadangan ya. Namun kami juga memiliki keterbatasan apabila bisa terjadi kembali,” kata Hadi.
Kerugian Belasan Juta Rupian
Kepala Seksi Humas Polres Malang Ipda Dicka Ermantara mengatakan laporan terkait pencurian alat pemantau aktivitas Gunung Semeru tersebut sudah diterima, pada Senin 5 Agustus 2024.
"Sudah dilaporkan Senin ke Polsek Sumbermanjing. Sekarang proses penyelidikan," kata Dicka.
Berdasarkan keterangan dari kepolisian alat pemantau yang hilang adalah empat unit accu atau akumulator bertenaga 75 amper.
Ditaksir kerugian materiil yang ditimbulkan akibat aksi pencurian itu mencapai belasan juta rupiah.
"Dengan kerugian materiil sekitar Rp16 juta," ujarnya.
Dicka menjelaskan hilangnya alat pemantau tersebut kali pertama diketahui oleh petugas pos, pada Minggu (4/8) pukul 10.00 WIB, yang saat itu melakukan pengecekan alat repeater atau alat pantau aktivitas vulkanik Gunung Semeru, di Bunker Desa Klepu.
Saat berada di lokasi dan hendak masuk ke lokasi bunker, petugas mendapati gembok pagar bagian depan maupun yang terpasang di pintu bunker sudah dalam kondisi rusak.
"Kemudian dia masuk kebagian dalam untuk mengecek bunker penyimpanan, gembok yang terpasang di pintu bunker juga rusak dan mendapati alatnya hilang," kata dia.
Advertisement