Liputan6.com, Jakarta Akhirnya Sammy Simorangkir menyampaikan pernyataan sikap terkait ayahnya, Doli Natalup Simorangkir, yang meninggal dunia setelah mengalami fase kritis, Senin (5/8/2024) malam.
Doli Natalup Simorangkir meninggal dunia karena kanker usus yang bermetastasis ke organ lain yakni paru-paru hingga leher. Vonis kanker disampaikan dokter sekitar 15 tahun silam.
Advertisement
“Penyebabnya, kanker yang sudah meta (metastasis) 15 tahun yang lalu. Jadi dulu, 15 tahun yang lalu almarhum sudah pernah ada kanker kolon di usus yang sudah dipotong dan dibuang di Malaysia,” kata Sammy Simorangkir.
Melansir dari video klarifikasi di kanal YouTube Intens Investigasi, Selasa (6/8/2024), setelah usus dipotong di Malaysia, ayah Sammy Simorangkir tak melakukan pengecekan kesehatan sercara berkala.
Menyebar ke Paru-paru dan Leher
“Ternyata selama ini enggak kita cek bertahun-tahun, itu sudah menyebar sampai ke paru-paru dan leher,” pelantun “Sedang Apa dan Di Mana” menjelaskan kepada awak media.
Mengetahui sel kanker telah berkelana ke organ lain, Sammy Simorangkir dan keluarga berupaya menyelamatkan Doli Natalup dengan beragam metode pengobatan bersama tim dokter.
Advertisement
Mencari Obat Terbaik untuk Ayah
Sammy Simorangkir berikhtiar semaksimal mungkin namun takdir berkata lain. Sang ayah tutup usia pekan ini. Ia legawa dan bersiap mengantar Doli Natalup Simorangkir ke peristirahatan terakhir.
“Obat yang digunakan papa itu obat juga yang digunakan mantan presiden Amerika Serikat dan orangnya masih hidup sampai sekarang. Tapi ya itu, manusia boleh berusaha,” Sammy Simorangkir membeberkan.
Kalau Tuhan Bilang Selesai
Mantan vokalis Kerispatih menyebut Doli Natalup Simorangkir sebagai superhero bagi keluarga sekaligus teladan dalam berumah tangga. Sammy Simorangkir menerima takdir Tuhan.
“Manusia boleh mengerahkan segala uangnya, hartanya, tapi kalau Tuhan berkata lain, kalau Tuhan bilang selesai, (maka) selesai,” pungkasnya. Selamat jalan Pak Doli Natalup Simorangkir...
Advertisement