Liputan6.com, Jakarta - BYD Motor Indonesia (BYD) mengklaim BYD M6 dikembangkan untuk pasar Indonesia. Oleh karenanya, MPV listrik yang debut global di GIIAS 2024 itu baru diniagakan di Indonesia.
"Tim R&D (Research and Development) kami sudah melakukannya beberapa periode sebelumnya di Indonesia dan ini memang sepenuhnya dipertimbangkan terhadap kebutuhan market Indonesia," terang Luther Panjaitan, Head of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia di Bandung, Jawa Barat.
Advertisement
Oleh karena itu, pabrikan Tiongkok itu optimistis model baru ini dapat diterima konsumen dengan baik.
"Nah itulah mengapa disebut dari Indonesia untuk Indonesia, itu artinya kami confidence betul BYD M6 merupakan jawaban dari kebutuhan khususnya kendaraan EV yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia belakangan ini," kata Luther.
Sayangnya ia enggan menjelaskan lebih lanjut terkait pengembangan yang dilakukan hingga produk tersebut jadi hingga siap dipasarkan.
"Kalau terkait itu saya tidak bisa terlalu banyak diskus, karena itu ranahnya R&D. Namun tentunya banyak hal yang dilalui dengan pertimbangan secara menyeluruh enggak hanya kondisi cultural tapi seperti apa bentuk perjalanan, area demografisnya kemudian kondisi jalanan yang dilalui," jelas Luther.
BYD M6 sendiri menjadi penyumbang surat pemesanan kendaraan (SPK) terbesar selama penyelenggaraan GIIAS 2024. Kontribusi MPV listrik itu diklaim lebih dari 50 persen dari total SPK yang diterima BYD sebanyak 2.920 unit.
Konsumen BYD M6 Berhak Terima Ini jika Pengiriman Unit Tak Tepat Waktu
BYD Indonesia mengklaim membukukan 2.920 surat pemesanan kendaraan (SPK) selama GIIAS 2024. BYD M6 sebagai produk baru mereka, mendapat respon positif dengan kontribusi lebih dari 50 persen dari total SPK.
Dengan jumlah yang cukup besar, tentu waktu tunggu konsumen menjadi lebih panjang. Meski demikian, BYD optimistis dapat mengirim unit pesanan konsumen sesuai dengan tenggat waktu yang dijanjikan.
"Secara komitmen memang adanya di level dealer, yang saya dengar itu di dealer level kita komitmen kan untuk tidak lebih dari 75 hari (sejak pemesanan di GIIAS 2024)," terang Luther Panjaitan, Head of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia di Bandung, Jawa Barat.
"Ya mudah-mudahan bisa ter-deliver artinya sebenarnya itu ada confidence level, baik dari sisi dealer dari sisi kita (BYD Indonesia) maupun principal, dan customer pun jadi bisa mengukur dengan baik oh paling nggak saya udah melakukan persiapan tuh kapan dan seperti apa dalam mempersiapkan datangnya MPV M6," sambungnya.
Luther juga menyatakan, ada kompensasi yang diberikan oleh dealer jika pengiriman unit ke konsumen meleset dari waktu yang dijanjikan. Ia juga memastikan, besaran kompensasi yang diberikan beragam tergantung dealernya.
"Dari level dealer memang mereka mengkompensasikan adanya pengembalian dan kompensasi uang. Untuk jumlahnya bervariasi tapi, nanti bisa ditanyakan langsung di level dealer," katanya.
Advertisement