Liputan6.com, Jakarta Hendra Samuel Simorangkir atau lebih sering disapa Sammy ini pernah menjadi vokalis Kerispatih. Namun sebelumnya, putra dari pasangan D.N. Simorangkir dan Tiur Ida Simanjuntak adalah finalis Indonesian Idol Musim Pertama.
Sammy Simorangkir telah menyelesaikan studinya di Institut Musisi Indonesia Jurusan Perkusi ini kembali namanya jadi perbincangan publik di penghujung 2009 karena terkena kasus.
Kerispatih terbentuk pada tanggal 22 April 2003 atas prakarsa 4 orang mahasiswa Institut Musisi Indonesia, Arief, Badai, Anton, dan Andika. Awalnya mereka membentuk band bertemakan instrumental etnik, yang mereka gubah dalam aransemen baru.
Baca Juga
Advertisement
Kemunculan pertama band Kerispatih adalah di acara Farabi Sunday tanggal 22 April 2003. Merekapun merekrut Sammy, rekan mereka di kampus, yang merupakan salah satu finalis 30 besar Indonesian Idol I/2004, sebagai vokalis.
Sehari setelahnya, di acara Farabi Sunday, mantan kekasih Nania Idol ini pun resmi bergabung sebagai vokalis band tersebut. Dengan Kerispatih, ia telah mengeluarkan 1 album kompilasi, Gulalikustik (2004) dan 4 album tunggal Kerispatih, Kejujuran Hati (2005), Kenyataan Perasaan (2007), Tak Lekang Oleh Waktu (2008) dan Semua Tentang Cinta (2009).
Pada tahun 2012, Sammy berhasil meraih penghargaan pada kategori penyanyi solo pria terdahsyat pada dahsyat awards. Berikut beberapa lagu Sammy Simorangkir yang memiliki makna mendalam:
Lagu Sammy
Kesedihanku
Menceritakan tentang kesedihan tentang ingatan bersama sang kekasih. Namun kisah tersebut kini hanya tinggal kenangan. Kenangan indah tersebut terus muncul dan sulit untuk dilupakan.
Sedang Apa dan Dimana
Menceritakan tentang kerinduan kepada sang kekasih yang telah lalu. Dulu mereka saling mencintai, tetapi sekarang tidak ada sosok sang kekasih tercinta lagi.
Tak Bisa Mencintaimu
Menceritakan seseorang yang tidak bisa mencintai sang kekasih karena dikhianati. Namun, sebenarnya dia sangat mencintai sang kekasih. Kini dia berusaha untuk melepaskan sang kekasih.
Jaga Hatiku
Lagu ini bercerita tentang dua insan yang tak bisa di satukan, namun sang lelaki yakin bahwa takkan ada yang dapat mencintai kekasihnya seperti cinta yang ia berikan
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement