Liputan6.com, Jakarta - Dalam setiap doa yang kita panjatkan, sering kali kita menyertakan harapan untuk mendapatkan syafaat Rasulullah SAW.
Dalam bahasa yang mudah dipahami syafaat, atau intervensi Rasulullah di hari kiamat, adalah salah satu bentuk kasih sayang dan pertolongan dari Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.
Dalam keyakinan Islam, syafaat ini merupakan anugerah yang sangat diidamkan karena akan membantu kita mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT, serta meringankan beban di hari pembalasan.
Dengan berharap mendapatkan syafaat Rasulullah, kita tidak hanya menunjukkan cinta dan penghormatan kita terhadap beliau, tetapi juga memohon perlindungan dan bimbingan agar di hari akhir nanti kita termasuk dalam golongan yang mendapatkan syafaatnya.
Mengucapkan doa untuk mendapatkan syafaat Rasulullah juga mencerminkan keyakinan kita terhadap pentingnya mengikuti sunnah dan teladan yang telah beliau ajarkan.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Nabi Muhammad SAW Pernah Menyebut Hal Ini
Mengutip Islampos.com, syafaat itu hanya ada pada Allah dan akan berhasil apabila Ia mengizinkannya. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Alquran surat Al-An’am ayat 51 yang artinya:
“Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa’atpun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa”.
Syafaat sungguh merupakan nikmat yang luar biasa sehingga hanya orang-orang yang diridhai Allah saja yang pantas mendapatkannya.
Nabi Muhammad SAW sempat menyebut bahwa ia akan memberikan syafaat kepada umat yang tidak menyekutukan Allah SWT hingga akhir hidupnya.
Rasulullah SAW bersada: “Setiap Nabi mempunyai doa yang mustajabah, maka setiap Nabi doanya dikabulkan segera. Sedangkan saya menyimpan doaku untuk memberikan syafaat kepada umatku di hari kiamat. Syafaat itu Insya Allah diperoleh umatku yang meninggal tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun.” (HR Muslim).
Advertisement
Ayat-ayat Al-Quran tentang Syafaat Nabi
Ayat-ayat Al-Quran tentang Syafaat Nabi:
QS. Az-Zukhruf Ayat 85-86
وَتَبَارَكَ الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَعِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ وَلَا يَمْلِكُ الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ الشَّفَاعَةَ إِلَّا مَنْ شَهِدَ بِالْحَقِّ وَهُمْ يَعْلَمُون
“Dan Maha Suci Tuhan Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada di antara keduanya; dan di sisi-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi syafa’at; akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa’at ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya)”.
Ayat-ayat Al-Quran tentang Syafaat Nabi: QS. Maryam Ayat 86-87
وَنَسُوقُ الْمُجْرِمِينَ إِلَى جَهَنَّمَ وِرْدًا. لَا يَمْلِكُونَ الشَّفَاعَةَ إِلَّا مَنِ اتَّخَذَ عِنْدَ الرَّحْمَنِ عَهْدًا
“Dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga. Mereka tidak berhak mendapat syafa’at kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah”.
Ayat-ayat Al-Quran tentang Syafaat Nabi: QS. Saba’ Ayat 23
وَلَا تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ عِنْدَهُ إِلَّا لِمَنْ أَذِنَ لَهُ حَتَّى إِذَا فُزِّعَ عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا الْحَقَّ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ
“Dan tiadalah berguna syafa’at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa’at itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata “Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?” Mereka menjawab: (Perkataan) yang benar”, dan Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”.
QS. Thaha Ayat 109
يَوْمَئِذٍ لَا تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَرَضِيَ لَهُ قَوْلاً
“Pada hari itu tidak berguna syafa’at, kecuali (syafa’at) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya”.
Al Baqarah Ayat 255
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”.
Semoga dengan kita membaca ayat-ayat tentang syafaat ini kita dapat terinspirasi sehingga kita dapat selalu membaca pujian-pujian kepada Rasulullah. Dengan begitu, kita akan mendapatkan syafaat agung baginda Rasulullah SAW kelak.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul