Liputan6.com, Jakarta Selebgram sekaligus pengusaha Atta Ul Karim menarik hikmah dari pertemuannya dengan sejumlah rekan bisnis hingga tokoh bangsa yang memiliki latar belakang maupun sudut pandang berbeda.
Perbedaan nyatanya tak membuat deal bisnis maupun silaturahmi terputus. Negosiasi yang intens dengan rekan bisnis malah menumbuhkan semangat saling respek dalam mengambil keputusan penting.
Advertisement
Dari momen ini, benih-benih toleransi tumbuh dan mekar dengan indahnya. Berkaca pada pengalaman, pesohor dengan 220 ribuan pengikut di Instagram itu menyimpulkan negosiasi, dialog dan interaksi intens menumbuhkan toleransi.
Hidup di Indonesia dengan keragaman dilandasi Pancasila membuat Atta Ul Karim menyadari bahwa kelima sila dalam dasar negara Indonesia punya peran penting dalam menguatkan kerukunan masyarakat.
Kesadaran Menuju Perdamaian
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Selasa (6/8/2024), Atta Ul Karim sejak lama tertarik pada isu toleransi. Ia menyebut generasi muda punya tugas besar sebagai agen perubahan sekaligus penabur bibit toleransi.
“Jika nilai-nilai aman dan damai ini berasal dari banyak kalangan, terutama anak muda, maka dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan diisi duta-duta toleransi yang punya kesadaran menuju perdamaian,” kata Atta Ul Karim.
Advertisement
Pegang Teguh Prinsip Pancasila
“Saya juga memegang teguh prinsip Pancasila. Lima dasar dalam Pancasila cocok dengan keragaman Indonesia. Penerimaan warga Indonesia terhadap saya yang notabene asli Pakistan juga menjadi catatan tersendiri buat saya,” ia menjelaskan.
Toleransi memungkinkan orang lain berkembang dan sukses. Karena toleransi pula, tiap orang berkesempatan untuk diperlakukan sama. Ini pula yang dirasakan Atta Ul Karim saat bertemu rekan bisnis maupun tokoh publik di Tanah Air hingga Presiden Jokowi.
Gaungkan Pesan Toleransi
Persahabatan dengan banyak kiai maupun tokoh Muslim Indonesia menebalkan komitmen Atta Ul Karim dalam menebar kasih dan toleransi kepada sesama. Ia pun rajin menyampaikan pesan toleransi di medsos untuk mengikis ujaran kebencian.
“Dalam beberapa tahun ini, saya aktif di YouTube dan Instagram. Di situ saya makin bersemangat menggaungkan pesan-pesan toleransi. Saya punya banyak teman dan audiens di medsos. Itu memudahkan saya untuk bicara pentingnya toleransi,” pungkas Atta Ul Karim.
Baca Juga
Advertisement