Mau Tahu Riwayat Ibu Kota dari Mataram hingga IKN? Main ke Taman Ismail Marzuki Sekarang!

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, antusiasme masyarakat yang ingin melihat langsung proses pembangunan IKN dan menantikan akan seperti apa ibu kota baru tersebut nantinya sangat tinggi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Agu 2024, 19:58 WIB
Kementerian PUPR, Kementerian Sekretariat Negara, Otorita IKN, ANRI, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan pameran bersama Arsip Kepresidenan tentang Ibu Kota Negara (IKN). (Dok Kementerian PUPPR)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan Kementerian Sekretariat Negara, Otorita lbu Kota Nusantara (OIKN), Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan pameran bersama Arsip Kepresidenan tentang Ibu Kota Negara (IKN).

Pameran dengan tema Mari Kemari ke Nusantara! Ini digelar pada 8-20 Agustus di Galeri Emiria Soenassa, Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, antusiasme masyarakat yang ingin melihat langsung proses pembangunan IKN dan menantikan akan seperti apa ibu kota baru tersebut nantinya sangat tinggi.

"Melalui pameran ini, diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi yang lebih luas dan terbuka tentang pembangunan IKN kepada masyarakat," kata Menteri Basuki pada acara Pembukaan Pameran Bersama Arsip Kepresidenan, Kamis (8/8/2024).

 

Kementerian PUPR, Kementerian Sekretariat Negara, Otorita IKN, ANRI, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan pameran bersama Arsip Kepresidenan tentang Ibu Kota Negara (IKN). (Dok Kementerian PUPPR)

Basuki mengatakan, pemindahan ibu kota pemerintahan bukanlah sesuatu yang baru. Pada era pra-kemerdekaan, Kerajaan Mataram Kuno memindahkan ibu kota dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Begitu juga pusat Pemerintahan Mataram Islam yang berpindah dari Kartasura ke Plered.

Kemudian pada masa pasca kemerdekaan, Indonesia juga mengalami beberapa kali pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Yogyakarta kemudian ke Bukittinggi. Termasuk beberapa rencana yang muncul pada berbagai pemerintahan sebelumnya, baik ke Bandung, Palangkaraya, dan Jonggol. Hingga pada akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan memindahkan ke Penajam Paser Utara.

"Seperti kata Presiden Jokowi, pemindahan ibu kota ke IKN ini bukan hanya memindahkan gedung-gedung saja, tetapi juga tentang transformasi cara membangunnya dan cara bekerjanya," ujar Basuki.

 

Kementerian PUPR, Kementerian Sekretariat Negara, Otorita IKN, ANRI, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan pameran bersama Arsip Kepresidenan tentang Ibu Kota Negara (IKN). (Dok Kementerian PUPPR)

Secara garis besar, arsip yang ditampilkan pada pameran ini terdiri dari arsip tekstual foto, dan memorabilia berjumlah 80 koleksi mengenai sejarah pemindahan ibu kota negara sejak zaman Kerajaan Mataram sampai dengan IKN sekarang.

Selain itu juga menampilkan instalasi seni ibu kota negara dengan harapan pengunjung dapat mendapatkan gambaran nyata dan merasakan keberadaan IKN.

"Pameran ini mengajak pengunjung untuk menghayati maksud dan tujuan di balik pemindahan ibu kota negara. Dengan koleksi yang dipamerkan kami berharap masyarakat semakin yakin akan tujuan baik dan rencana matang pemindahan ibu kota negara," kata Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama.


Jokowi Prioritaskan Masyarakat Sekitar IKN Diundang di Upacara HUT RI

Tepat dua pekan dari hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya akan melaksanakan upacara HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang. RI 1 juga sempat menjajal untuk berkantor di IKN selama 3 hari, dengan bermalam di Kantor Presiden yang dinamai Istana Garuda. (Dok. Kementerian PUPR)

Presiden Joko Widodo, atau Jokowi, memprioritaskan masyarakat sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk diundang pada upacara HUT ke-79 RI di Istana Negara IKN. Tokoh-tokoh agama dan budaya juga diundang untuk menghadiri upacara di IKN.

Hal ini menjawab terkait jumlah masyarakat adat yang diundang di IKN dan isu bahwa upacara HUT RI di IKN tidak melibatkan masyarakat sekitar.

"Sesuai arahan Bapak Presiden, agar masyarakat di sekitar IKN menjadi prioritas utama. Maka kami akan undang tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya, masyarakat sekitar IKN menjadi prioritas untuk dihadirkan," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, M Yusuf Permana kepada wartawan, Kamis (8/8/2024).

Yusuf menyebut, Jokowi menginginkan agar masyarakat sekitar memiliki kedekatan dengan IKN. Adapun, tamu yang diundang dalam upacara di HUT IKN sekitar 1.400 orang.

"Dengan begitu, masyarakat diharapkan memiliki kedekatan dengan IKN. Dan Bapak Presiden, juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjemput masa depan di IKN," ucapnya.

"Istana Negara IKN: 1.400 orang," tukas Yusuf.


Daftar Tamu IKN

Presiden Joko Widodo atau Jokowi di IKN. (Biro Pers Kepresidenan).

Berikut daftar tamu di Istana Negara IKN dan Istana Merdeka Jakarta:

Tamu undangan di IKN:

-Presiden dan Ibu Negara

-Mantan presiden

-Presiden terpilih

-Para pimpinan lembaga negara

-Para menteri

-Panglima

-Kapolri

-Tokoh agama

-Tokoh masyarakat

-Tokoh budaya

-Masyarakat umum sekitar IKN

-Para pekerja di IKN

Tamu undangan di Jakarta:

-Wakil Presiden

-Wakil Presiden terpilih

-Mantan Wapres RI

-Para Menteri

-Tokoh Masyarakat

-Tokoh Agama

-Tokoh Budaya

-Pejabat TNI, Polri, ASN

-Masyarakat sekitar Istana Merdeka Jakarta dan lain-lain

Infografis Progres Pembangunan Istana Negara di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya