Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi pematung Dolorosa Sinaga saat melihat Monumen Penghilangan Paksa di Galeri Nasional, Jakarta, Kamis (8/8/20204). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Pematung Dolorosa Sinaga berkolaborasi dengan Budi Santoso menggelar pameran di Gedung A Galeri Nasional. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Pameran seni ini bertema 'Patung dan Aktivisme'. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Pameran menceritakan sejarah kelam bangsa yang terjadi di masa Orde Lama, Orde Baru sampai Reformasi yang hingga kini masih jadi persoalan dan belum terselesaikan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Lewat karya seni patung, Dolorosa Sinaga menuangkan kegelisahan terkait Masalah Hak Asasi Manusia (HAM), penghilangan paksa, hingga mereka yang dilukai terangkum dalam tiga monumen publik di depan pintu Galeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Melalui pameran 'Patung dan Aktivisme', Dolorosa mengajak semua pihak untuk Kembali melihat sejarah kelam bangsa yang terjadi di masa lalu yang hingga kini masih menjadi persoalan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyempatkan menaruh bunga di depan Monumen Penghilangan Paksa di Galeri Nasional, Jakarta, Kamis (8/8/20204). (Liputan6.com/Angga Yuniar)