Liputan6.com, Jayapura Ketua Harian Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Girbran pada Pilpres 2024, Ones Pahabol, membantah keras pernyataan yang menyebutkan bahwa salah satu Bakal Calon Gubernur Papua Pegunungan, Befa Yigibalom, membantu pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Pernyataan bahwa Befa membantu pemenangan Prabowo-Gibran sebelumnya disampaikan oleh Natan Bahabol yang digadang-gadang akan menjadi Cawagub dari Befa. Menurut Natan, kontribusi Befa Yigibalom sebagai Ketua DPW Nasdem dalam Pilpres 2024 telah menjalin kerjasama yang baik dan sangat efisien bekerja untuk kemenangan Prabowo sehingga meraih kemenangan fantastis.
Advertisement
"Pernyataan Natan itu menyesatkan dan tidak rasional. Bagaimana mungkin Ketua Nasdem yang menjadi motor pemenangan 01 mau bekerja untuk kemenangan 02. Yang terjadi sebaliknya, kami justru disakiti," kata Ones kepada wartawan, Kamis (98/8/2024).
Menurut Ones, rasa sakit itu hingga kini masih membekas dan menyisakan potensi konflik. Dikatakannya, Prabowo-Gibran seharusnya bisa menang lebih banyak di Papua Pegunungan jika saja tidak terjadi pengalihan suara.
"Data awal kami 02 menang sekitar 85 persen, tapi kemudian sebanyak 20 persen suara mereka alihkan ke 01 dan itu terbuka, sehingga Prabowo-Gibran hanya menang 65 persen. Itu mereka merampok suara Pak Prabowo," tegas Ones.
Karena itu Ones Pahabol menyayangkan sikap Natan Pahabol yang kemudian berpihak kepada kelompok orang yang menyakitinya di Pilpres 2024 bahkan berusaha mengaburkan apa yang diperbuat.
"Sebetulnya untuk menjadi Cagub atau Cawagub itu hak dia, tidak masalah. Tapi memutarbalikkan fakta demi ambisi politik itu tidak baik," katanya.
Ones memahami bahwa Natan berusaha memoles Befa dengan menghapus jejak hitamnya di Pilpres demi mendapatkan rekomendasi dari Partai Gerindra. Namun pihaknya berharap dukungan Gerindra akan diberikan kepada pasangan John Tabo - Ones Pahabol karena pasangan inilah yang terbukti mati-matian serta banyak berkorban memenangkan Prabowo-Gibran, sekaligus merupakan simbol soliditas Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Papua Pagungungan.
Ones yang juga merupakan Ketua DPD Parta Demokrat Papua Pegungunan ini mempercayai bagusnya konsep "reciprocal support" dalam politik, yakni sebuah pola hubungan timbal balik di mana dukungan yang diberikan pada suatu waktu pantas dibalas dengan dukungan yang setara di waktu lain.
"Itu hukum adat yang sudah menjadi hukum universal di dunia. Siapa yang kerja dialah yang akan panen hasilnya, bukan yang tidak kerja" kata Ones.
Secara relasi politik, kata Ones, dirinya dan John Tabo punya kedekatan emosional dan chemestry yang kuat dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Sementara untuk paslon lainnya dia tidak yakin bakal punya komitmen yang sama.
"Pak John Tabo itu ketua TKD Prabowo-Gibran, saya ketua harian sekaligus bendahara umum sudah terbukti berjuang keras dan siap menyukseskan seluruh program Presiden Terpilih," katanya.
Terkait Natan Pahabol, Ones mengakui bahwa sebenarnya dia orang baik cuma salah menentukan pilihan, berpihak ke kubu yang sebelumnya terlibat gesekan keras di Pilpres. Kesalahan inilah yang menurut Ones membuat kader gerindra sendiri banyak menolaknya untuk menjadi Bacawagub dari Befa.
"Semua partai koalisi KIM itu sakit dibikinnya, apalagi Gerindra. Siapa yang tidak emosi apalagi masyarakat," katanya.
Sebagaimana diberitakan, Pilkada di Provinsi Papua Pegunungan mengerucut kepada persaingan dua figur utama, yaitu John Tabo dan Befa Yigibalom.
John Tabo telah mengantongi rekomendasi dari Golkar dan Demokrat, sedangkan Befa Yigibalom mengantongi rekomendasi dari Nasdem, Perindo dan PKS.