Profil Rizki Juniansyah, Penyumbang Emas Kedua Indonesia di Olimpiade 2024: Cetak Rekor dan Sejarah di Usia Muda

Atlet angkat besi putra Rizki Juniansyah secara dramatis menyumbang medali emas kedua untuk Indonesia di Olimpiade 2024 dari cabor angkat besi nomor 73kg putra

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 09 Agu 2024, 07:05 WIB
Rizki Juniansyah dari Indonesia meraih medali emas dari cabor angkat besi di Olimpiade 2024. (Miguel MEDINA / AF)

Liputan6.com, Jakarta Lagu kebangsaan Indonesia Raya kembali berkumandang di arena Olimpiade Paris 2024. Ini setelah kontingen Indonesia sukses menambah lagi perbendaharaan medali emas di event olahraga internasional.

Emas kedua untuk Indonesia disumbangkan atlet angkat besi putra Indonesia Rizki Juniansyah di cabor angkat besi nomor 73kg putra di South Paris Arena 6, Jumat dini hari WIB (9/8/2024). Rizki berhasil mencatat total angkatan 354 kg usai sukses mengangkat beban 155 kg snatch dan 199 kg clean and jerk dan berhasil memecahkan rekor Olimpiade.

Pada pertandingan di Paris Expo Porte de Versailles, Rizki sempat memulai dengan gugup. Namun, kebahagiaan dan rasa haru langsung "meledak" usai Rizki secara dramatis meraih medali tertinggi. Atlet berusia 21 tahun itu, langsung menangis dan sujud syukur.

Rizki kemudian berdiri mencium lambang garuda di dada dan memberikan gesture love kepada para pendukungnya di tribune. Lalu Rizki berpelukan dengan para pelatih dan ofisial di pinggir arena yang juga menangis.

Sebelum meraih emas Olimpiade, putra mantan lifter Muhammad Yasin juga kerap menyumbangkan medali dan memecahkan rekor. Nama Rizki sudah kesohor sejak level junior dan kerap menjadi andalan Indonesia dalam olahraga angkat besi.

Salah satu capaian prestasi tertinggi atlet kelahiran Kota Serang, Banten pada 17 Juni 2003 ini, adalah saat meraih emas di Kejuaraan Dunia Junior dengan meraih emas dan membukukan rekor dunia. Rizki terbukti konsisten meraih prestasi dengan memborong medali dan membuat rekor di Islamic Solidarity Games 2021.


Rutin Sumbang Medali Emas

Rizki Juniansyah dari Indonesia meraih medali emas dari cabor angkat besi di Olimpiade 2024. (Miguel MEDINA / AF)

Tak cukup di ajang itu, Rizki pun rutin menyabet emas dan mencatat rekor di berbagai kejuaraan bergengsi. Di level senior macam Asian Championship dan World Championship Rizki kembali unjuk gigi dengan torehan emas yang membanggakan.

Dalam dua kejuaraan junior pada 2022, Rizki juga kembali mencatatkan rekor yakni angkatan snatch seberat 157 kg di Asian Junior Championship dan angkatan snatch seberat 156 kg di Junior World Championship.


Bikin Rekor dan Sejarah Sejak Usia Muda

Rizki Juniansyah saat beraksi di nomor snatch angkat besi Olimpiade 2024 nomor 73 kg (AP)

Bakat dan kemampuan Rizky sudah terlihat sejak usia muda. Dia berhasil meraih edali emas dalam Kejuaraan Nasional Antar PPLP 2017 dan 2018. Prestasinya mengantarkan Rizki untuk bergabung ke Pelatihan Daerah PON Banten sejak 2019.

Pada usia 17 tahun, Rizky telah membuat sejarah dengan memecahkan rekor dunia junior di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior. Ia berhasil mengangkat total 349 kg (154 kg snatch dan 195 kg clean and jerk), menetapkan rekor baru dan meraih medali emas.

Kemudian pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2021, Rizki Juniansyah membuat sejarah dengan memecahkan rekor dunia junior di kategori 73 kg. Ia berhasil mengangkat total 349 kg kemudian menetapkan rekor baru dan meraih medali emas.


Mendominasi Level Junior

Selebrasi atlet angkat besi Indonesia, Rizki Juniansyah setelah berhasil mengangkat beban seberat 199 kg pada angkatan clean and jerk sekaligus memastikan merebut medali emas saat berlomba pada kelas 73 kg putra cabor angkat besi Olimpiade Paris 2024 di Paris Expo Porte de Versailles, Paris, Kamis (8/8/2024). (AP Photo/Kin Cheung)

Pada tahun 2022, ia melanjutkan dominasinya di level junior dengan memenangkan medali emas di Kejuaraan Asia Junior dan Kejuaraan Dunia Junior. Ia juga mulai menunjukkan performa kuat di kompetisi senior, bersaing dengan atlet-atlet terbaik dari seluruh dunia.

Selanjutnya di tahun 2023, ia melanjutkan transisi ke kompetisi senior. Ia terus menunjukkan perkembangan yang mengesankan, berkompetisi di berbagai ajang senior termasuk Kejuaraan Dunia Angkat Besi dan Asian Games.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya