IHSG Kembali ke Posisi 7.200, Saham BBRI dan MSTI Menghijau

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh level tertinggi 7.267,42 dan level terendah 7.219,92 pada perdagangan Jumat, 9 Agustus 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Agu 2024, 10:15 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan Jumat (9/8/2024).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan Jumat (9/8/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah seluruh sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik tipis ke posisi 7.195,25 dari penutupan perdagangan sebelumnya 7.195,12. Pada pukul 09.43 WIB, IHSG naik 0,87 persen ke posisi 7.257. Indeks LQ45 menguat 1,23 persen ke posis 910,66. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Jumat pagi ini, IHSG menyentuh level tertinggi 7.267,42 dan level terendah 7.219,92. Sebanyak 299 saham menguat sehingga angkat IHSG. 134 saham melemah dan 184 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 267.162 kali dengan volume perdagangan 5,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.909. Seluruh sektor saham menghijau.

Sektor saham basic atau bahan baku melonjak signifikan dan memimpin penguatan. Sektor saham energi naik 0,57 persen, sektor saham industri menguat 0,05 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,43 persen.

Selanjutnya sektor saham siklikal mendaki 0,53 persen, sektor saham kesehatan melesat 0,40 persen, sektor saham keuangan menguat 0,57 persen. Kemudian sektor saham properti naik 0,63 persen, sektor saham teknologi mendaki 0,72 persen, sektor saham infrastruktur melejit 0,86 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,80 persen.

Jelang akhir pekan, saham BBRI melesat 1,07 persen ke posisi Rp 4.710 per saham. Harga saham BBRI dibuka naik 40 poin ke posisi Rp 4.700 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.730 dan level terendah Rp 4.690 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.442 kali dengan volume perdagangan 421.416 saham. Nilai transaksi Rp 198 miliar.

Saham MSTI melesat 1,31 persen ke posisi Rp 1.550 per saham. Harga saham MSTI dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.540 per saham. Harga saham MSTI berada di level tertinggi Rp 1.565 dan level terendah Rp 1.540 per saham. Total frekuensi perdagangan 155 kali dengan volume perdagangan 2.893 saham. Nilai transaksi Rp 448,6 juta.

 


Review IHSG

Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG sideway ke posisi 7.196,12 pada Kamis, 8 Agustus 2024. IHSG sideways setelah selama dua hari menguat.

Pasar dinilai tangguh meski tidak terseret pelemahan saham AMMN. Di sisi lain, rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat melewati ambang batas utama 16.000 per dolar AS menyusul pelemahan dolar AS.

Mata uang rupiah naik 0,6 persen menjadi 15.933 per dolar AS, menembus level psikologis untuk pertama kalinya sejak 22 Mei. Adapun rupiah termasuk di antara mata uang Asia dengan kinerja terburuk dalam setahun terakhir karena kekhawatiran defisit fiskal yang lebih besar mengguncang investor.


Top Gainers-Losers

Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham LQ45 yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham AMMN melonjak 5,8 persen
  • Saham JSMR melonjak 2,8 persen
  • Saham MBMA melonjak 2,73 persen
  • Saham ESSA melonjak 2,55 persen
  • Saham BBNI melonjak 1,99 persen

 

Saham-saham LQ45 yang masuk top losers antara lain:

  • Saham NINE merosot 16,67 persen
  • Saham SOTS merosot 15 persen
  • Saham BMBL merosot 14,29 persen
  • Saham ASMI merosot 14,29 persen
  • Saham PADI merosot 10 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham AMMN senilai Rp 236,9 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 156,3 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 122,7 miliar
  • Saham BBNI senilai Rp 112,4 miliar
  • Saham BOGA senilai Rp 86,3 miliar

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham DOSS tercatat 37.151 kali
  • Saham NEST tercatat 19.018 kali
  • Saham FIRE tercatat 16.657 kali
  • Saham BDKR tercatat 8.031 kali
  • Saham AMMN tercatat 7.565 kali

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Retail Research Analyst BNI Sekuritas Muhammad Lutfi Permana mengatakan, IHSG kemungkinan akan kembali menguat pada Jumat, 9 Agustus 2024, di dukung oleh data domestik yang masih bagus seperti indeks keyakinan konsumen (IKK) Juli yang sebesar 123,4 yang naik tipis di bandingkan 123,3 pada bulan sebelumnya dan cadangan devisa Indonesia yang naik sebesar USD 5,2 miliar dibandingkan periode sebelumnya.

Di sisi lain data tenaga kerja AS menunjukan hasil yang lebih baik dari perkiraan dan tentunya ini akan meredakan kekhawatiran investor terhadap ekonomi AS yang semakin memburuk yang mengarah ke resesi. “Level support IHSG di 7.240-7.275, sedangkan level resistance berada di 7.177-7.165,” kata dia.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Jumat (9/8/2024):

1. PGAS: Buy on Weakness

Beli di 1555, cutloss jika break di bawah 1515.

Jika tidak break di bawah 1550, potensi naik ke 1590-1620 short term.

 

2. SIDO: Spec Buy

Beli di 695, cutloss jika break di bawah 680.

Jika tidak break di bawah 690, potensi naik ke 715-725 short term.

 

3. SMRA: Buy on Weakness

Beli di 600, cutloss jika break di bawah 585.

Jika tidak break di bawah 595, potensi naik ke 620-635 short term.

 

4. GJTL: Spec Buy

Beli di 1165, cutloss jika break di bawah 1130.

Jika tidak break di bawah 1150, potensi naik ke 1185-1210 short term.

 

5. TCPI: Buy on Weakness

Beli di 7400, cutloss jika break di bawah 7225.

Jika tidak break di bawah 7375, potensi naik ke 7575-7725 short term.

 

6. AVIA: Spec Buy

Beli di 466, cutloss jika break di bawah 456.

Jika tidak break di bawah 462, potensi naik ke 476-482 short term.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya