Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto memastikan pemerintah tidak akan memberikan insentif untuk mobil hybrid. Sejumlah pabrikan turut menyoroti keputusan ini, termasuk Suzuki Indonesia.
Harold Donnel, Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), menyatakan bahwa perusahaan percaya pemerintah sudah memiliki rencana jangka panjang yang matang. Rencana tersebut telah melalui berbagai pertimbangan dengan tujuan untuk mengembangkan industri otomotif. Oleh karena itu, mereka akan terus mendukung kebijakan pemerintah.
Advertisement
"Kami dari Suzuki Indonesia mengapresiasi pemerintah atas support nya terhadap industri otomotif, dan kami percaya pemerintah telah memiliki road map yang baik untuk industri ini. Kami siap mensupport pemerintah untuk industri otomotif Indonesia," ucap Harold melalui sambungan telepon, Kamis (8/8/2024).
Merek berlogo 'S' dari Jepang ini telah mengimplementasikan teknologi hibrida pada beberapa modelnya. Bahkan, portofolio yang diperkuat dengan teknologi ini menjadi andalan penjualan mereka di Indonesia, seperti Ertiga Hybrid dan XL7 Hybrid.
Namun, penggunaan teknologi hibrida mereka masih tergolong permukaan. Teknologi ini dikenal sebagai hibrida ringan atau Suzuki menyebutnya SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki), yang pada dasarnya mengkombinasikan mesin pembakaran internal dengan Integrated Starter Generator (ISG) dan baterai lithium-ion.
ISG berperan ganda sebagai alternator dan motor listrik, memberikan dukungan tenaga saat dibutuhkan dan mengurangi beban kerja mesin. Sementara itu, catu daya adalah perangkat yang menyimpan energi dari ISG dan menggunakannya sesuai kebutuhan.
Cara Kerja SHVS
SHVS dirancang untuk beroperasi dalam berbagai kondisi, seperti saat kendaraan berhenti dan pengemudi tidak menekan pedal.
Sistem akan secara otomatis mematikan mesin namun tetap menjaga sistem kelistrikan aktif. Fungsi ini membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi.
Selain itu, SHVS didukung oleh fitur pengereman regeneratif. Ketika kendaraan melambat atau mengerem, energi kinetik yang dihasilkan akan diubah oleh ISG menjadi listrik dan disimpan dalam baterai. Ini berarti ISG juga berfungsi sebagai generator.
Dengan menggunakan teknologi hibrida ringan, Suzuki dapat menjaga harga jual kendaraannya tetap kompetitif.
Tentu saja, dengan adanya insentif, hal ini dapat meningkatkan daya saing dan memberikan kesempatan kepada lebih banyak konsumen untuk memperoleh produk yang lebih terjangkau.
Adapun banderol (OTR Jakarta) untuk kedua model hybrid Suzuki sebagai berikut :
Harga All New Ertiga Hybrid :
- GX – AT : Rp287.200.000
- GX – MT : Rp276.200.000
- Cruise MT :Rp288.800.000
- Cruise MT (2TONE) : Rp290.800.000
- Cruise AT : Rp299.800.000
- Cruise AT (2TONE) : Rp301.800.000
Harga New XL7 Hybrid
- Beta MT : Rp287.200.000
- Beta AT : Rp298.200.000
- Alpha MT : Rp297.200.000
- Alpha AT : Rp308.200.000.
Sumber: Oto.com
Advertisement