Lirik Lagu Resah dari Payung Teduh, Kerap Dikaitkan dengan Cerita Mistis karena Sajikan Kisah Kelam

Berbicara soal lirik lagu, band Indonesia Payung Teduh punya sentuhan yang menarik di salah satu lagunya yang berjudul Resah.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 09 Agu 2024, 13:25 WIB
Penampilan grup musik Payung Teduh saat merilis album yang bertajuk Ruang Tunggu di kawasan Kemang, Jakarta, Selasa (19/12). Album ini menjadi album terakhir Payung Teduh dengan vokalis Mohammad Istiqamah Djamad alias Is. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

 

Liputan6.com, Jakarta - Lirik adalah salah satu pondasi yang punya pengaruh besar pada sebuah lagu. Dari lirik lagu, sebuah karya musik menjadi memiliki arah. Mulai dari membuat pendengarnya merasa ceria, sedih, berpikir, hingga merasa ketakutan.

Berbicara soal lirik lagu, band Indonesia Payung Teduh punya sentuhan yang menarik di salah satu lagunya yang berjudul Resah.

Lirik lagu Resah yang dirilis pada 2012 ini kerap dikaitkan dengan cerita mistis lantaran makna yang cukup kelam. Benar saja, jika mengutip dari laman Genius, Resah ternyata memang menceritakan seseorang yang bunuh diri lantaran ditolak cintanya.

Kisah sedih ini tergambar dalam sepenggal lirik lagu Payung Teduh yang berbunyi, "Aku menunggu dengan sabar di atas sini, melayang-layang. Tergoyang angin menantikan tubuh itu."

Walau sebenarnya liriknya bisa diinterpretasikan ke kisah lain, namun sulit rasanya untuk melepaskan lirik lagu ini dari citra mistis yang sudah terlanjur melekat di pikiran para pendengarnya.

Payung Teduh sendiri beranggotakan Is (vokal), Comi (kontra bass), Ivan Penwyn (guitar lele) dan Alejandro Cito sebagai drummer. Terbentuk di tahun 2010, Payung Teduh kini telah mengubah nama grup mereka menjadi Parade Hujan, dengan mengusung genre yang sama.

 

 


Lirik Lagu Resah

Grup musik Payung Teduh tampil membawakan sejumlah lagu saat merilis album terbaru di kawasan Kemang, Jakarta, Selasa (19/12). Pada album ini berisikan 9 lagu yang salah satunya terdiri lagu terkenal yang berjudul "Akad". (Liputan6.com/Herman Zakharia)

 

Pa-ra-ra-ra-ra

Pa-ra-ra-ra-ra

Pa-ra-ra-ra-ra

Pa-ra-ra-ra-ra

Pa-ra-ra-ra-ra

Pa-ra-ra-ra-ra

Oh-oh-oh

 

Aku ingin berjalan bersamamu

Dalam hujan dan malam gelap

Tapi aku tak bisa melihat matamu

Aku ingin berdua denganmu

Di antara daun gugur

Aku ingin berdua denganmu

Tapi aku hanya melihat keresahanmu

 

Pa-ra-ra-ra-ra

Pa-ra-ra-ra-ra

Pa-ra-ra-ra-ra

Pa-ra-ra-ra-ra

Pa-ra-ra-ra-ra

Pa-ra-ra-ra-ra

Uh-uh, uh-uh

 

Aku menunggu dengan sabar

Di atas sini, melayang-layang

Tergoyang angin menantikan tubuh itu

 

Aku ingin berdua denganmu

Di antara daun gugur

Aku ingin berdua denganmu

Tapi aku hanya melihat keresahanmu

 

Ingin berdua denganmu

Di antara daun gugur

Aku ingin berdua denganmu

Tapi aku hanya melihat keresahanmu

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya