LRT Jabodebek Bakal Buka Sistem Pembayaran Baru, Bisa Pakai Kartu Kredit

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek bakal segera membuka sistem pembayaran baru melalui kartu kredit jelang satu tahun usai diresmikan Presiden Jokowi.

oleh Devira PrastiwiTim News diperbarui 09 Agu 2024, 16:00 WIB
Light Rail Transit atau LRT Jabodebek bakal segera membuka sistem pembayaran baru melalui kartu kredit jelang satu tahun usai diresmikan Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Light Rail Transit (LRT) Jabodebek terus berinovasi untuk meningkatan pelayanannya terhadap masyarakat. Jelang satu tahun usai diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), LRT Jabodebek membuka sistem pembayaran baru melalui kartu kredit.

"Selama ini kita menggunakan tapping menggunakan kartu atau uang elektronik nanti kita adakan menggunakan kartu kredit jadi kartu kredit bisa kita tapping," ujar Executive Vice President LRT Jabodebek Mochammad Purnomosidi di kawasan Semarang, Jawa Tengah, Jumat (9/8/2024).

Menurut dia, selama ini, masyarakat yang ingin menggunakan layanan transportasi umum LRT Jabodebek harus menggunakan kartu atau uang elektronik untuk melakukan transaksi.

"Dengan disediakannya pembayaran hanya dengan melalui tapping kartu kredit masyarakat tidak perlu merasa risau lagi masalah pembayaran," ucap Purnomo.

"Jadi kita akan berupaya semaksimal mungkin bagaimana pelayanan dan peningkatan operasional jumlah frekuensi kali ini," sambung dia.

Di saat yang bersamaan dengan adanya kemudahan tersebut, hal itu dilakukan LRT Jabodebek juga dalam rangka mendukung upaya pemerintah agar masyarakat mau beralih menggunakan moda transportasi umum kedepan.

"Selama ini menggunakan angkutan pribadi lalu menggunakan angkutan massal sehingga kemacetan bisa kita kurangi dan konsumsi bahan bakar bisa kita kurangi sehingga harapannya adalah bagaimana kita bisa membuat jabodebek ini jauh lebih baik dan lebih nyaman serta sehat," papar Purnomo.

Sebelumnya, Purnomo mengungkapkan LRT telah mengangkut 15 juta penumpang jelang satu tahun setelah diresmikan oleh Presiden Jokowi.

"Alhamdulillah dari mulai beroperasi di Agustus 2023 sampai dengan hari ini sudah kira-kira sampai bulan Juli 2024 sudah ada 15 juta penumpang yang kita angkut," kata Purnomo.

 


Dominasi Penumpang dari Jatimulya, Bekasi

Rangkaian Light Rail Transit atau Lintas Raya Terpadu (LRT) melintas saat uji coba dari Stasiun Harjamukti Depok hingga Stasiun Dukuh Atas di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (12/7/2023). Uji coba operasional terbatas LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) dilakukan mulai hari ini. (merdeka.com/Arie Basuki)

Menurut Purnomo, penumpang LRT yang paling didominasi oleh penumpang dari arah Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat. Untuk peningkatan pelayanan, LRT juga telah menambah unit kereta untuk memaksimalkan layanan kepada masyarakat Jabodebek

"Jadi Senin kemarin kami uji coba menambah dua trainset (dua kereta) lagi ya. Sehingga saat ini sekitar 340-an perjalanan yang kami lakukan dan terakhir kami bisa jam 22.30-an ya dari Dukuh Atas," ucap Purnomo.

Hal itu diharapkan Purnomo dengan penambahan unit tersebut, maka dapat yang beroperasi bisa mempersingkat waktu tunggu khususnya saat malam hari.

"Sehingga teman-teman yang selama ini pulang malam meminta agar lebih malam lagi pelayanannya, bisa kami akomodir jadi dalam rangka upaya kami untuk bagaimana memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna LRT Jabodebek," pungkas Purnomo.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi (Merdeka.com)

 


LRT Jabodebek Tambah 2 Unit, Bisa Angkut hingga 77.000 Penumpang dan Dominasi Saat Hari Kerja dalam Sehari

Penumpang menunggu kedatangan kereta LRT Jabodebek di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Selasa (30/1/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Light Rail Transit (LRT) telah melakukan penambahan sebanyak dua unit trainset (dua kereta) beberapa waktu lalu. Tercatat dengan adanya dengan penambahan dua unit tersebut, maka telah mengalami penambahan penumpang dari biasanya.

Executive Vice President LRT Jabodebek Mochammad Purnomosidi menyebut, penumpang didominasi pada saat hari kerja.

"Dalam rangka upaya kami untuk bagaimana memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna LRT Jabodebek, kami juga cukup terkejut ternyata penumpang kita itu per hari 75.000 dan kemarin per hari Senin ditambah 2 trainset itu mencapai 77.000 untuk di hari kerja," ujar Purnomo di kawasan Semarang, Jawa Tengah, Jumat (9/8/2024).

Dia mengatakan, puluhan ribu penumpang yang diangkutnya itu tidak lepas dari para pekerja yang mengangkut transportasi nirawak itu. Di mana, kata Purnomo, penumpang paling banyak memakai di empat stasiun.

"Memang angkutan untuk para pekerja terutama yang di Kuningan, Setiabudi, Rasuna Said, dan sekitarnya Dukuh Atas. Tentunya bahwa kita bisa memotret LRT Jabodebek menjadi panutan untuk para pekerja yang ada di sekitar Kuningan dan Sudirman," ucap dia.

 


Nama Stasiun Ada yang Berubah

Kereta api ringan LRT Jabodebek resmi beroperasi dengan tarif sebulan pertama operasional sebesar Rp5.000 per orang untuk perjalanan jauh maupun dekat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara itu saat operasi LRT di akhir pekan, Purnomo menyebut penumpang yang diangkutnya rata-rata antara 35.000 sampai dengan 37.000.

Menjelang satu tahunnya LRT sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Purnomo menambahkan akan terus meningkatkan upaya dalam pelayanan terhadap masyarakat. Salah satunya, kata dia, dengan penamaan stasiun.

"Ada satu stasiun yang sudah punya naming yaitu Stasiun namanya Pancoran BJB bisa berkolaborasi dengan Bank BJB bagaimana stasiun ini ada namanya bagi Bank BJB juga suatu promosi," terang dia.

"Dan bagi kami juga ada penambahan income yang di mana income nanti itu akan menjadi pengurang subsidi dari pemerintah artinya kami mengurangi biaya beban dari pemerintah," tutup Purnomo.

Infografis Tabrakan 2 Kereta LRT Jabodebek di Jalur Layang (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya