Delta Dunia Makmur Caplok 5,07% Saham Tambang di Australia

Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk, Iwan Fuad Salim menuturkan, transaksi saham ini untuk melanjutkan diversifikasi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Agu 2024, 17:29 WIB
Anak perusahaan terkendali Perseroan, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) melalui kedua entitas anaknya telah membeli saham 29 Metals secara bertahap. (Foto: PT Delta Dunia Makmur Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) caplok 5,07 persen saham tambang di Australia. Anak perusahaan terkendali Perseroan, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) melalui kedua entitas anaknya yaitu BUMA Australia Pty. Ltd. (BUMA AU) dan Bukit Makmur Mandiri Utama Pte. Ltd. (BUMA SG) telah melakukan pembelian saham 29Metals secara bertahap dengan total sebanyak 35.605.128 saham di Bursa Efek Australia (ASX).

Jumlah saham yang dibeli itu setara dengan 5,07 persen dari total saham yang diterbitkan oleh 29Metals. Rincianna, BUMA AU mengempit 7.983.915 lembar saham 29Metals atau setara 1,14 persen.

Kemudian BUMA SG memiliki 27.621.213 lembar saham 29Metals atau setara 3,94 persen. 29Metals merupakan perusahaan pertambangan yang terdaftar di ASX, memproduksi tembaga dan logam mulia lainnya, yang berkantor pusat di Melbourne, Australia.

Dua aset produksi jangka panjangnya yang terkemuka adalah Golden Grove yang berlokasi di Australia Barat (menghasilkan tembaga, seng, emas, dan perak) dan Capricorn Copper yang berlokasi di Queensland (menghasilkan tembaga dan perak). 29Metals juga memegang portofolio proyek eksplorasi di Redhill, Chili, negara penghasil tembaga terbesar di dunia.

"Transaksi saham ini merupakan bukti komitmen upaya Perseroan untuk melanjutkan diversifikasi atas produknya dan mempercepat strategi Perseroan secara grup menuju transisi energi global," ungkap Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk, Iwan Fuad Salim dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (9/8/2024).

Transaksi saham ini bukan merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan dan juga bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 17/POJK.4/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.


Delta Dunia Makmur Dirikan Anak Usaha Katalis Investama Mandiri

Pencapaian kinerja positif perusahaan di sepanjang 2022 menunjukkan keberhasilan strategi diversifikasi.

Sebelumnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mendirikan anak usaha pada 17 Juli 2024. Anak usaha itu bernama PT Katalis Investama Mandiri.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (19/7/2024), PT Delta Dunia Makmur Tbk mendirikan anak usaha bernama PT Katalis Investama Mandiri (KIM) yang dinyatakan di dalam akta pendirian Perseroan terbatas Nomor 55 pada 16 Juli 2024. Pendirian anak usaha itu telah mendapatkan pengesahan pendirian dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan Nomor: AHU-0052935.AH.01.01 Tahun 2024 pada 17 Juli 2024.

"KIM didirikan sebagai perusahaan sub-holding untuk menunjang strategi jangka panjang Perseroan di bidang lingkungan, sosial dan tata kelola atau ESG,” tulis Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk, Dian Sofia Andyasuri.

Susunan pemegang saham KIM antara lain PT Delta Dunia Makmur Tbk sebesar 99,6 persen dan Ronald Sutardja sebesar 0,4 persen.

Dian menyebutkan, pendirian KIM tidak memberikan dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha Perseroan.

Pada perdagangan Jumat, 19 Juli 2024 pukul 15.31 WIB, harga saham DOID melonjak 3,82 persen ke posisi Rp 675 per saham. Harga saham DOID dibuka stagnan di posisi Rp 655 per saham. Harga saham DOID berada di level tertinggi Rp 685 dan level terendah Rp 675 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.346 kali dengan volume perdagangan 207.114 saham. Nilai transaksi Rp 13,9 miliar.

 


Delta Dunia Makmur Bakal Bagikan Dividen Tunai USD 5 Juta, Ini Jadwalnya

PT. Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan PT. Delta Dunia Makmur Tbk. akan menerbitkan Obligasi I BUMA Tahun 2023. (Liputan6.com/ ist)

Sebelumnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) akan menyalurkan dividen tunai sebesar USD 5 juta. Sebelumnya, perseroan setuju menyalurkan USD 10 juta untuk dividen. Besaran dividen itu, sekitar 27,7 persen dari total laba bersih tahun buku 2023 senilai USD 36,01 juta. 

Pada 22 Desember 2023, Delta Dunia Makmur telah membagikan USD 5 juta sebagai dividen interim. Kemudian pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 21 Juni 2024, perseroan kembali menyetujui pembagian sisa dividen sebesar USD 5 juta. Adapun jadwalnya sebagai berikut:

Melansir laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/6/2024) rincian jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 yang akan dibayar yaitu, Cum dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada Selasa, 1 Juli 2024. Ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada Rabu, 2 Juli 2024.

Kemudian cum dividen pasar tunai pada 3 Juli 2024. Ex dividen pasar tunai pada Jumat, 4 Juli 2024. Daftar pemegang saham berhak atas dividen tunai alias tanggal pencatatan pada Jumat, 3 Juli 2024 pukul 16.00 WIB. Pembayaran dividen tunai akan dilakukan pada 19 Juli 2024.

Pada kuartal I 2024, DOID mencatatkan pendapatan sebesar USD 426 juta atau setara Rp 6,9 triliun (asumsi kurs Rp 16.373 per dolar AS), meningkat sebesar 4% YoY. Adapun EBITDA Grup tumbuh 8% YoY menjadi USD 80 juta yang didorong oleh peningkatan pendapatan dari ekspansi strategis dan pengendalian biaya.

Hal ini meningkatkan margin EBITDA dari 20,8% pada Kuartal I 2023 menjadi 21,6% di Kuartal I 2024. Perseroan juga berhasil mencapai penurunan biaya operasional sebesar 9% dari USD 24 juta pada Kuartal I 2023 menjadi USD 22 juta pada Kuartal I 2024. 

 


Kinerja Kuartal I 2024

Karyawan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan Delta Dunia Group (DOID), sedang melakukan pengecekan di salah satu lokasi operasional. (Liputan6.com/ ist)

Sebelumnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk atau Delta Dunia Group (DOID), perusahaan induk dari PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia), PT Bukit Makmur Internasional (BUMA International), PT Bukit Teknologi Digital (BTech), dan PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU), melaporkan kinerja operasional dan finansial yang kuat untuk Kuartal Pertama 2024.

Pada Kuartal I 2024, Grup mencatatkan pendapatan sebesar USD 426 juta atau setara Rp 6,9 triliun (asumsi kurs Rp 16.373 per dolar AS), meningkat sebesar 4% YoY. Adapun EBITDA Grup tumbuh 8% YoY menjadi USD 80 juta yang didorong oleh peningkatan pendapatan dari ekspansi strategis dan pengendalian biaya.

Hal ini meningkatkan margin EBITDA dari 20,8% pada Kuartal I 2023 menjadi 21,6% di Kuartal I 2024. Grup juga berhasil mempertahankan manajemen keuangan yang bijaksana, mencapai penurunan biaya operasional sebesar 9% dari USD 24 juta pada Kuartal I 2023 menjadi USD 22 juta pada Kuartal I 2024. 

Demikian pula, laba operasional mencapai USD 16 juta, menunjukkan peningkatan 12% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Delta Dunia Group, Dian Andyasuri menjelaskan Belanja modal (Capex) meningkat 80% YoY menjadi USD 40 juta, didorong oleh peningkatan produksi (ramp-up) untuk pelanggan yang sedang berjalan serta biaya capex untuk perbaikan dan pemeliharaan (repair & maintenance). 

 


Pengendalian Capex

Peningkatan ini masih sesuai dengan kisaran panduan setahun penuh Grup sebesar USD 150 juta hingga USD 190 juta. 

“Seiring dengan ekspansi operasional Grup, pengendalian ketat terhadap capex tetap menjadi fokus utama, mencerminkan komitmen Grup terhadap praktik manajemen keuangan yang hati-hati,” kata Dian dalam keterangan resmi, Selasa (25/6/2024).

Adapun kinerja Grup diperkuat oleh peningkatan 1% YoY pada pengupasan tanah (overburden/OB) removal dan volume batu bara, dengan pertumbuhan dua digit yang signifikan di Australia. 

Meskipun menghadapi tantangan seperti curah hujan tinggi yang tak terduga di Indonesia yang memengaruhi produktivitas, Grup tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target volume sepanjang 2024. 

Stabilnya OB removal di tengah kondisi cuaca buruk mencerminkan ekspansi site yang sedang berlangsung, manajemen yang cakap, dan kesiapan strategis Grup.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya