Liputan6.com, Jakarta Koalisi Ekonomi Membumi (KEM) mengambil langkah strategis dalam acara Katadata SAFE 2024 yang diadakan pada 7-8 Agustus 2024 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, untuk mendorong transformasi ekonomi berbasis keanekaragaman hayati. KEM, yang diinisiasi pada masa presidensi G20 Indonesia 2022, bertujuan mempercepat pertumbuhan ekosistem investasi berkelanjutan yang berakar pada kearifan lokal.
Dalam momen penting ini, KEM memperkenalkan kembali visinya, yakni mendukung model ekonomi alternatif yang inklusif dan berfokus pada pemulihan lingkungan melalui hilirisasi nilai keanekaragaman hayati di Indonesia.
Advertisement
KEM berperan penting dalam mengarahkan transformasi ekonomi Indonesia menuju model ekonomi restoratif, sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045. Transformasi ini mencakup ekonomi hijau, ekonomi biru, dan bioekonomi, yang mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek ekonomi.
Salah satu konsep kunci dalam transformasi ini adalah bioekonomi, yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam hayati secara berkelanjutan untuk menghasilkan produk dan layanan. Dengan penggunaan biomassa dan teknologi inovatif, bioekonomi berpotensi mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon, mengurangi ketergantungan pada sumber daya tak terbarukan, dan membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi hijau.
Selain itu, pada 8 Agustus 2024, KEM juga mengadakan Coaching Clinic yang bekerja sama dengan KoinWorks. Lokakarya ini berfokus pada Panduan Investasi Lestari (PIL) yang dirancang oleh Kementerian Investasi/BKPM saat G20.
Tujuan Coaching Clinic
Coaching Clinic ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan dan keterampilan pengelolaan dampak perusahaan, dengan fokus pada UMKM dan startup. PIL menjadi alat penting untuk menilai dan menerapkan prinsip bisnis lestari dalam operasional perusahaan.
Gita Syahrani, Ketua Dewan Pengurus KEM, menyoroti data dari Kementerian Investasi yang menunjukkan bahwa 91% target investasi hilirisasi Indonesia masih didominasi sektor mineral, batubara, dan migas, sementara kurang dari 10% dialokasikan untuk sektor sumber daya alam hayati.
"Kami mencari keseimbangan dengan meningkatkan diversifikasi hilirisasi pada sektor berbasis alam dengan prinsip ekonomi restoratif," ungkap Gita.
Menurut studi CELIOS, ekonomi restoratif menawarkan manfaat seperti mitigasi perubahan iklim, pengurangan ketergantungan pada sumber daya tak terbarukan, perlindungan keanekaragaman hayati, dan penciptaan lapangan kerja.
Advertisement
Komitmen KEM
KEM berkomitmen untuk mendorong konsep ini dengan tiga target utama: 100 kabupaten berkomitmen berkelanjutan, 100 pelaku usaha lestari, dan akses pendanaan hingga 200 juta dolar dalam rantai nilai lestari.
Gita juga menambahkan bahwa sejak 2022, sebanyak 38 dari 71 kabupaten yang telah berkomitmen telah menerima asistensi teknis dalam menyusun dokumen perencanaan. Lebih dari 400 pelaku usaha telah dijangkau dan dibantu untuk mengakses pendanaan senilai 35,5 juta dolar.
“Kami optimis target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2025-2029 dapat tercapai melalui kolaborasi semua pihak dalam membangun ekosistem usaha lestari di rantai nilai inovasi keanekaragaman hayati,” pungkas Gita.