Liputan6.com, Jakarta Sineas peraih 2 Piala Citra Hanung Bramantyo bersiap melahirkan karya baru, film Laura, diangkat dari kisah nyata selebgram kondang Laura Anna yang meninggal dunia setelah berjuang melawan spinal cord injury.
Laura Anna lumpuh akibat spinal cord injury setelah mengalami kecelakaan mobil, yang dikemudikan pacarnya kala itu, Gaga Muhammad. Gaga Muhammad kemudian dipenjara dan kini telah bebas.
Advertisement
Masih segar dalam ingatan Hanung Bramantyo kali pertama naskah film Laura sampai ke tangannya. Setelah membaca, ia menarik napas panjang dan menyimpulkan Laura bukan cewek biasa.
“Sejujurnya ketika menerima skenario ini, saya baca, bahwa Laura adalah seorang martir, mesayah yang menyampaikan pesan sangat kuat kepada kita melalui tragedinya,” Hanung Bramantyo berbagi cerita.
Gue Mau Happy-Happy Aja
Kepada Showbiz Liputan6.com di Grand Indonesia Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2024), suami Zaskia Adya Mecca menilai tak semua anak muda Indonesia berkesempatan dan berani menjadi martir.
“Tak semua orang berani untuk mengambil peran itu. Laura mengambil dan menunjukkan pesan ke kita bahwa hidup di dunia itu harus berjuang. Enggak ada kata: Gue mau happy-happy saja dalam hidup,” kata Hanung Bramantyo.
Advertisement
Hidup Itu Harus Berjuang
“Dalam usianya yang sangat muda, saya yang sekarang menjalani usia hampir kepala lima, teringat kembali oleh Laura (yang hampir seumuran dengan anak saya) bahwa hidup itu harus berjuang,” sutradara film Ipar Adalah Maut menyambung.
Hanung Bramantyo menjanjikan Laura yang akan tayang di bioskop Tanah Air mulai 12 September 2024 bukan sekadar kisah nyata. Film ini akan jadi pengingat bagi siapapun untuk tak berhenti berjuang sampai akhir hayat.
Bukan Sekadar Kisah Nyata
Selain Amanda Rawles, film Laura yang diproduksi MD Pictures diperkuat performa Kevin Ardilova, Carissa Perusset, Unique Priscilla, Fadi Alaydrus, Willem Bevers, dan Muhammad Fauzan.
“Ini tidak sekadar kisah nyata. Ini kisah nyata yang menunjukkan dan mengajak kita berjuang. Laura dalam tragedinya saja bisa berjuang, apalagi kita (yang masih sehat begini)?” Hanung Bramantyo mengakhiri.
Advertisement