8 Ciri Seseorang Sulit Bahagia karena Terbelenggu Masa Lalu, Susah Move On

Ketidakmampuan untuk melepaskan diri dari kenangan yang menyakitkan atau menyesali keputusan di masa lalu dapat membuat seseorang sulit menemukan kedamaian dan kebahagiaan sejati.

oleh Miranti diperbarui 11 Agu 2024, 09:28 WIB
Ilustrasi hubungan merenggang. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Masa lalu adalah bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindari, dan setiap orang pasti memiliki cerita di baliknya. Namun, ketika seseorang terlalu terjebak dalam masa lalu, ini dapat menghambat kebahagiaannya saat ini.

Ketidakmampuan untuk melepaskan diri dari kenangan yang menyakitkan atau menyesali keputusan di masa lalu dapat membuat seseorang sulit menemukan kedamaian dan kebahagiaan sejati.  Untuk itulah penting untuk memahami tanda bahwa seseorang masih tidak bahagia karena masih terjebak dengan masa lalu dan belum bisa berdamai dengan dirinya sendiri.

Artikel ini akan memaparkan tanda-tanda orang gagal move on dan bagaimana tips praktis untuk meraih kebahagiaan yang sebenarnya sudah dekat sejak lama. Berikut adalah penjelasannya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Sabtu (10/8/2024):


1. Sering Mengulang Kenangan Buruk

Adrian Putra's illustration can be found on Fimela.

Salah satu ciri seseorang yang masih terjebak dalam masa lalu adalah kebiasaan untuk terus mengingat kenangan buruk. Alih-alih fokus pada hal-hal positif saat ini atau merencanakan masa depan, mereka cenderung terjebak dalam ingatan yang menyakitkan.

Ini bisa berupa penyesalan akan keputusan yang telah diambil, rasa bersalah atas hal-hal yang tidak dapat diubah, atau bahkan trauma yang belum sembuh. Ketika seseorang terus mengingat-ingat hal-hal buruk ini, mereka secara tidak langsung menghalangi diri mereka untuk merasakan kebahagiaan saat ini.


2. Sulit Mempercayai Orang Lain

Mereka yang memiliki masa lalu yang sulit seringkali membawa luka emosional yang membuat mereka sulit untuk mempercayai orang lain. Pengalaman buruk di masa lalu, seperti pengkhianatan, penolakan, atau kehilangan, dapat menimbulkan rasa takut dan ketidakpercayaan.

Ketika seseorang terus merasa curiga atau khawatir akan disakiti lagi, mereka cenderung menjaga jarak dari orang lain dan membangun tembok emosional yang tinggi. Akibatnya, hubungan sosial dan emosional mereka menjadi terbatas, yang pada akhirnya menghambat kebahagiaan mereka.


3. Rasa Penyesalan yang Mendalam

Gambar Ilustrasi Stres yang dipublikasikan oleh Fimela.

Orang yang sulit mengatasi penyesalan seringkali terjebak dalam masa lalu, merasa menyesal atas keputusan atau tindakan yang telah mereka lakukan. Mereka terus-menerus bertanya-tanya "Apa yang akan terjadi jika saya melakukan hal ini?" atau "Bagaimana jika saya bisa mengulanginya?"

Pikiran seperti ini hanya memperkuat ketidakpuasan mereka terhadap kehidupan saat ini dan menghalangi mereka untuk menerima kenyataan. Mereka terjebak dalam lingkaran penyesalan yang tak berujung, sehingga tidak dapat melihat peluang baru atau menikmati momen-momen indah yang ada di depan mereka.


4. Menyimpan Dendam atau Amarah

Adrian Putra adalah ilustrator yang memiliki hak cipta di Fimela.

Membawa dendam atau amarah terhadap seseorang atau peristiwa di masa lalu menunjukkan bahwa seseorang belum sepenuhnya menerima masa lalu mereka. Dendam ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti kemarahan yang tidak terpecahkan, perasaan sakit hati yang terus-menerus, atau bahkan keinginan untuk membalas dendam.

Ketika seseorang terlalu terobsesi dengan perasaan negatif ini, mereka tanpa sadar memberikan kendali kepada masa lalu. Dendam hanya akan menguras energi dan merusak kesehatan mental, sehingga menghalangi mereka untuk merasakan kebahagiaan dan kedamaian.


5. Tidak Mampu Menikmati Momen Saat Ini

Adrian Putra adalah ilustrator yang memiliki hak cipta atas ilustrasi ini.

Orang yang masih terikat dengan masa lalu seringkali menghadapi kesulitan dalam menikmati momen sekarang. Mereka mungkin terlalu fokus pada apa yang sudah terjadi, sehingga mereka lupa untuk hidup di saat ini. Contohnya, saat mereka sedang bersama teman-teman atau keluarga, pikiran mereka mungkin terus melayang ke kejadian di masa lalu yang masih menghantui.

Hal ini membuat mereka sulit untuk benar-benar merasakan kebahagiaan dan kebersamaan yang ada di hadapan mereka. Ketidakmampuan untuk sepenuhnya hadir dalam momen sekarang adalah tanda bahwa seseorang masih terpengaruh oleh masa lalu.


6. Kesulitan dalam Menerima Perubahan

Adrian Putra adalah ilustrator dari gambar ini.

Bagi mereka yang terjebak masa lalu, perubahan bisa menjadi sesuatu yang menakutkan. Mereka enggan bergerak maju, mencoba hal-hal baru, atau mengambil risiko karena takut dengan hal-hal yang tidak mereka kenal. Meskipun begitu, mereka lebih memilih untuk tetap berada dalam zona nyaman mereka, meskipun itu berarti terus menerus terjebak dalam kenangan yang sudah berlalu. Sikap ini jelas menghambat pertumbuhan pribadi dan kebahagiaan.


7. Terlalu Merasakan Kehilangan

Adrian Putra adalah ilustrator yang memiliki hak cipta atas gambar ini.

Kehilangan adalah hal yang wajar, terutama saat seseorang kehilangan sesuatu atau seseorang yang sangat berarti bagi mereka di masa lalu. Namun, jika perasaan kehilangan ini terus berlanjut dan menguasai pikiran serta perasaan seseorang, ini menunjukkan bahwa mereka belum bisa menerima masa lalu. Mereka mungkin merasa hidup mereka tidak lengkap tanpa yang hilang dan terus merindukan masa lalu yang tak akan kembali. Kehilangan yang berlebihan ini membuat mereka kesulitan menemukan kebahagiaan dan makna dalam kehidupan sekarang.


8. Kehilangan Minat dan Motivasi

Gambarkan/gambaran ini adalah hak cipta dari Fimela oleh Adrian Putra.

Mereka mengalami penurunan minat dan motivasi dalam aktivitas yang dulu mereka nikmati karena terlalu terfokus pada masa lalu. Ketidakmampuan untuk berinvestasi dalam kegiatan baru membuat mereka merasa terjebak dan tidak bersemangat tentang masa depan. 


Bagaimana Mengatasi Ketidakbahagiaan karena Terjebak Masa Lalu?

Karena pada dasarnya, semua orang bisa move on. (Via: SundiataPost)

1. Menerima Kenyataan: Langkah pertama adalah menerima bahwa masa lalu tidak bisa diubah. Cobalah untuk berdamai dengan kenyataan dan fokus pada apa yang bisa kamu lakukan sekarang untuk memperbaiki atau meningkatkan hidup kamu.

2. Berlatih Bersyukur: Fokus pada hal-hal positif yang kamu miliki saat ini. Rasa syukur bisa membantu kamu melihat hidup dari perspektif yang lebih baik dan mengurangi rasa penyesalan atau dendam.

3. Meminta Bantuan Profesional: Jika kamu merasa kesulitan untuk melepaskan diri dari masa lalu, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan dari seorang profesional, seperti psikolog atau konselor. Mereka bisa membantu kamu mengolah emosi dan memberikan strategi untuk bergerak maju.

4. Memaafkan Diri Sendiri dan Orang Lain: Memaafkan adalah langkah penting untuk melepaskan beban emosional yang berasal dari masa lalu. Memaafkan diri sendiri atas kesalahan yang pernah dibuat dan memaafkan orang lain yang mungkin telah menyakiti kamu adalah kunci untuk menemukan kedamaian.

5. Berfokus pada Masa Depan: Cobalah untuk membuat rencana masa depan yang memberi kamu semangat. Fokus pada tujuan-tujuan baru bisa membantu kamu keluar dari bayang-bayang masa lalu.

6. Mengelola Emosi dengan Baik: Pelajari cara-cara sehat untuk mengelola emosi, seperti melalui meditasi, olahraga, atau kegiatan kreatif. Ini bisa membantu kamu melepaskan stres dan ketegangan yang berasal dari masa lalu.

7. Menghargai Proses Hidup: Ingatlah bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh dengan pembelajaran. Setiap pengalaman, baik atau buruk, adalah bagian dari proses hidup yang membuat kamu menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijaksana.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya