9 Tanda Tempaan Hidup Berat yang Buat Perempuan Sangat Mandiri dan Serba Bisa Sendiri

Dalam proses menjalani hidup yang penuh liku-liku, perempuan belajar untuk menghadapi rintangan dengan kepala tegak dan mengandalkan diri sendiri.

oleh Miranti diperbarui 25 Sep 2024, 16:48 WIB
Ilustrasi wanita berkelas, tangguh. (Photo by Aleksandar Andreev on Unsplash)  

Liputan6.com, Jakarta Hidup sering kali dipenuhi dengan berbagai tantangan yang dapat menguji ketahanan dan kekuatan seseorang. Bagi perempuan, pengalaman menghadapi kesulitan ini sering kali menjadi tempaan yang membentuk karakter dan membangun kemandirian.

Dalam proses menjalani hidup yang penuh liku-liku, perempuan belajar untuk menghadapi rintangan dengan kepala tegak dan mengandalkan diri sendiri. Pengalaman-pengalaman ini, meskipun sulit, pada akhirnya membekali mereka dengan kemampuan untuk berdiri sendiri dan mengatasi segala tantangan yang datang.

Ini dia sekian tanda tempaan hidup yang berat justru membuat perempuan tumbuh mandiri. Simak penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (25/9/24):

 


1. Diberi tanggung jawab sejak kecil

Adrian Putra telah memberikan ilustrasi/copyright untuk Fimela.

Bagi perempuan yang sejak kecil tumbuh dalam lingkungan keluarga yang sulit, baik dari segi ekonomi, pengasuhan, maupun konflik internal orang tuanya, proses tumbuh dewasanya tidak selalu berjalan lancar. Hal tersebut bisa terasa seperti naik rollercoaster, dengan segala pasang surut dan tuntutan untuk mengemban tanggung jawab yang seharusnya bukan menjadi beban tanggungannya. Misalnya, melaksanakan semua pekerjaan rumah tangga, merawat dan mengasuh adik-adik, atau membiayai sekolah dan kebutuhan keluarga.


2. Menghabiskan waktu kurang tidur

Adrian mengilustrasikan ekspresi seorang perempuan untuk Fimela.

Beranjak dewasa mungkin sebuah tantangan tersendiri bagi perempuan ini karena ia harus menjalani banyak ativitas sehingga mengurangi waktu tidurnya. Ia mungkin harus begadang setiap hari untuk berbagai alasan, mungkin harus belajar dan mengerjakan PR kemudian bangun sangat pagi untuk menyiapkan sekolah.

Pulang sekolah harus menyempatkan bekerja lalu pulang larut malam kelelahan dan kurang istirahat. Tapi tempaan itu membuatnya mandiri secara pribadi meski dilalui dengan berat. 


3. Sering kekurangan uang saat dibutuhkan

Foto oleh Jason Tran di Unsplash menampilkan seorang perempuan yang sedang bekerja.

Karena keluarganya mungkin menghadapi kesulitan keuangan, ia sering mengalami kesulitan karena tidak memiliki uang. Mungkin dia harus menghadapi kelaparan di malam hari karena tidak bisa makan atau harus makan dengan apa adanya karena tidak ada yang bisa dibeli. Dia belajar untuk bertahan hidup dengan kekurangan yang ada, sehingga kekebalan mentalnya terasah dan dia tidak mudah mengeluh tentang hal-hal kecil saat dewasa.


4. Sering diremehkan dan diabaikan

Gambar perempuan serius diilustrasikan oleh Nothing Ahead dari Pexels.

Meskipun hidupnya penuh dengan kesulitan dan kekurangan, dia tidak pernah diabaikan, diremehkan, disepelekan, atau direndahkan. Masa kecilnya mungkin penuh dengan perundungan yang menyebabkan luka mental, namun dia berhasil mengubahnya menjadi motivasi yang positif. Hal ini membuatnya menjadi perempuan mandiri saat dewasa dan memiliki ketangguhan mental yang kuat untuk menghadapi tantangan.


5. Merasakan kegagalan di usia muda

Foto oleh Alex Shaw di Unsplash menampilkan seorang wanita yang sedang bekerja.

Perempuan ini mungkin telah mengalami kegagalan sejak muda, tetapi ia tidak bergantung pada orang lain dan percaya bahwa dengan kerja keras dan usahanya sendiri, ia dapat mencapai kesuksesan. Seperti yang kamu tahu, manusia memiliki kesempatan untuk mengalami kegagalan beberapa kali dalam hidupnya, dan perempuan ini telah menghabiskan waktu untuk mempelajari pengalaman tersebut agar dapat mencapai kesuksesan secara mandiri saat ia dewasa.


6. Dituntut bekerja padahal ingin bermain

Foto oleh Destiawan Nur Agustra dari Pexels mengilustrasikan kepribadian perempuan.

Mungkin wajar bagi anak-anak untuk menjadi cengeng karena mereka sedang belajar banyak hal dalam hidup. Segalanya membutuhkan proses yang panjang untuk menjadi pribadi yang mandiri secara alami.

Namun, terdapat perempuan yang mengalami masa kecil yang sulit dan berat, yang mungkin pernah menghadapi tuntutan pekerjaan pada usia muda sehingga dia harus belajar untuk mengorbankan keinginannya untuk bermain.


7. Diajarkan tentang rasa kecewa berkali-kali

Foto oleh Marcus Aurelius dari Pexels menampilkan seorang wanita sedang bekerja.

Perempuan dewasa yang mandiri pasti menghadapi banyak tantangan dalam hidupnya. Meskipun pernah merasakan kekecewaan berulang kali, ia berhasil memperkuat mentalnya.

Untuk menjadi lebih realistis, ia belajar untuk menurunkan ekspektasinya dalam segala hal yang ia lalui. Ia juga berusaha menghindari hal-hal yang terlalu dramatis dan tidak rasional. Menjadi sedikit pesimis adalah salah satu cara baginya agar tidak mudah kecewa dengan harapannya sendiri.


8. Kurang mendapatkan kasih sayang orangtua

Deden Ramdhani's photo on Pexels illustrates a woman's zodiac.

Kekurangan kasih sayang orang tua dapat memiliki berbagai dampak pada seseorang. Jika seseorang memiliki kekuatan mental yang kuat, dampaknya mungkin akan berubah menjadi positif, seperti menjadi sangat mandiri. Perempuan yang mandiri menuntut dirinya untuk tidak bergantung pada orang lain, termasuk kasih sayang orang tuanya. Mungkin dia akan tumbuh menjadi pribadi yang dingin dan tanpa ekspresi.

Dia juga cenderung jujur dalam mengungkapkan pendapatnya dan memiliki sudut pandang yang sinis. Tentu saja, menjadi perempuan dewasa yang mengalami masa kecil yang sulit tidaklah mudah, tetapi terkadang kesulitan tersebut dapat membentuknya menjadi pribadi yang mandiri di masa depan, asalkan mentalnya kuat seperti baja.


9. Sering dituntut untuk pandai mengelola waktu

Ilustrasi wanita tangguh dan mandiri. (Image by drobotdean on Freepik)

Perempuan yang telah melalui masa-masa sulit sering kali menjadi ahli dalam mengelola waktu mereka. Mereka belajar untuk memprioritaskan tugas dan efisiensi dalam bekerja, sehingga dapat menyeimbangkan berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan, keluarga, dan waktu pribadi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya