Liputan6.com, Sao Paulo - Di balik petaka pesawat ATR 72-500 yang membawa 57 penumpang dan empat awak saat jatuh di negara bagian Sao Paulo, Brasil, terselip kisah kelegaan dari sejumlah penumpang yang ketinggalan pesawat. Mereka beruntung tak seperti 61 orang di dalam pesawat maskapai Voepass itu, nyawa mereka terselamatkan berkat tertinggal penerbangan nahas tersebut.
Mereka tak jadi korban kecelakaan pesawat.
Advertisement
Maskapai Voepass, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (10/9/2024), mengatakan pesawat turboprop bermesin ganda itu terbang dari Cascavel di negara bagian selatan Paraná menuju Bandara Guarulhos di Kota Sao Paulo saat jatuh di Kota Vinhedo.
Di Bandara Cascavel di negara bagian selatan Paraná, tempat pesawat lepas landas menuju Kota Sao Paulo, beberapa penumpang yang ketinggalan penerbangan Voepass mengungkapkan perasaan mereka.
'Wah, perasaan ini sungguh luar biasa', Adriano Assis mengatakan bahwa ketika ia tiba di bandara, tidak ada informasi tentang lepas landas dan tidak ada seorang pun di konter untuk menjawab pertanyaan.
Ketika seseorang tiba, mereka mengatakan kepadanya bahwa ia belum bisa naik, kata Assis.
"Saya bahkan berdebat dengannya, tetapi ia akhirnya menyelamatkan hidup saya," ucap Assis kepada sebuah surat kabar lokal, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita Brasil Globo.
Penumpang lain, Jose Felipe, awalnya akan memesan tiket penerbangan Latam tetapi malah mencoba naik pesawat Voepass.
"Kami pikir kami akan melewati Latam, tetapi Latam tutup," kata Felipe kepada Reuters.
"Saya tiba lebih awal, menunggu, menunggu, menunggu, menunggu dan tidak ada apa-apa. Ketika pukul 11:00 saya datang untuk mencari [informasi] di sini," lanjutnya.
"Kemudian mereka mengatakan kepada saya, 'Anda tidak boleh naik pesawat ini lagi karena Anda telah melewati batas [waktu] naik pesawat'. Jadi saya melawan, saya bahkan sedikit mendesak, saya mengatakan kepadanya, 'Biarkan saya naik, saya harus berangkat dengan pesawat ini dan dia berkata, 'Tidak, saya dapat memesan ulang tiket Anda'."
"Wah, ini perasaan yang sangat luar biasa. Saya di sini gemetar, kaki saya berdiri di sini... Hanya Tuhan dan saya yang menyadari momen ini."
Mereka terhindar dari pesawat jatuh di negara bagian Sao Paulo, Brasil, yang menewaskan seluruh 61 orang di dalamnya.
Kesaksian Warga Lihat Momen Detik-Detik Pesawat Jatuh di Sao Paulo Brasil
Jumat 9 Agustus 2024 terjadi sebuah kecelakaan pesawat jatuh di negara bagian Sao Paulo, Brasil. Tak ada yang selamat, 61 orang di dalamnya -penumpang dan awak- dinyatakan tewas.
Sejumlah saksi mata mengaku melihat momen detik-detik pesawat penumpang itu jatuh di negara bagian Sao Paulo, Brasil, yang menewaskan seluruh 61 orang di dalamnya.
"Ketika saya mendengar suara pesawat jatuh, saya melihat ke luar jendela rumah dan melihat saat pesawat itu jatuh," kata Felipe Magalhaes menggambarkan peristiwa pesawat nahas itu kepada kantor berita Reuters.
Felipe berlari keluar dari rumahnya di kota Vinhedo untuk melihat tempat pesawat jatuh itu. "Karena takut dan tidak tahu harus berbuat apa, saya melompati tembok," katanya.
Sementara Nathalie Cicari tinggal di dekat tempat jatuhnya pesawat, mengatakan bahwa ia sedang makan siang ketika mendengar "suara yang sangat keras di dekatnya".
Cicari menggambarkannya seperti suara drone atau pesawat tanpa awak tetapi "jauh lebih keras".
"Saya keluar ke balkon dan melihat pesawat berputar," kata Cicari kepada CNN Brasil.
"Dalam hitungan detik, saya menyadari bahwa itu bukan gerakan normal untuk sebuah pesawat."
Momen benturan itu "mengerikan", kata Cicari. Ia tidak terluka meskipun harus mengungsi dari rumahnya yang dipenuhi asap hitam tebal setelah kecelakaan itu.
Saksi lain bernama Pietro mengatakan kepada Reuters bahwa ia melihat "banyak orang" membobol sebuah kondominium "untuk membuat video".
"Yang saya lihat adalah puing-puing pesawat, yang tersisa hanya kabin," ucap Pietro.
Advertisement
Kecelakaan Pesawat Terburuk di Brasil Sejak 2007
Ini adalah kecelakaan pesawat terburuk di Brasil sejak 2007, ketika pesawat TAM Express jatuh dan terbakar di bandara Congonhas di Sao Paulo, menewaskan 199 orang.
Associated Press menyebut itu adalah kecelakaan pesawat paling mematikan sejak Januari 2023, ketika 72 orang tewas dalam pesawat Yeti Airlines di Nepal yang mogok dan jatuh saat akan mendarat. Pesawat itu juga merupakan ATR 72, dan laporan akhir menyalahkan kesalahan pilot.
Presiden Lula memberikan penghormatan kepada para korban di sebuah acara saat ia berpidato."Saya harus menjadi pembawa berita yang sangat buruk dan saya ingin semua orang berdiri sehingga kita dapat mengheningkan cipta selama satu menit," katanya kepada hadirin.
Presiden Lula mengunggah di media sosial bahwa berita kecelakaan itu "sangat menyedihkan". "Saya turut bersimpati kepada keluarga dan sahabat korban," katanya.
Kota terdekat, Valinhos, mengirim 20 personel darurat ke lokasi kecelakaan sebagai bagian dari operasi gabungan, kata otoritas setempat.
"20 orang dikerahkan, termasuk tiga kendaraan dari Garda Sipil Kota Valinhos dan satu kendaraan dari Pertahanan Sipil," kata Balai Kota Valinhos dalam sebuah pernyataan.
ATR mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah diberitahu tentang kecelakaan yang melibatkan ATR 72-500.
"Pikiran pertama kami adalah kepada semua individu yang terkena dampak peristiwa ini," katanya. "Spesialis ATR terlibat penuh untuk mendukung investigasi dan pelanggan."
Tiga Hari Masa Berkabung
Pesawat turboprop bermesin ganda itu terbang dari Cascavel di negara bagian selatan Paraná menuju Bandara Guarulhos di Kota Sao Paulo saat jatuh di Kota Vinhedo, kata maskapai Voepass seperti dikutip dari BBC, Sabtu (10/9/2024).
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan sebuah pesawat turun secara vertikal, berputar-putar saat jatuh. ATR 72-500 itu membawa 57 penumpang dan empat awak. Pihak berwenang setempat mengatakan tidak ada yang selamat.
Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, menyatakan solidaritas dengan keluarga dan sahabat para korban. Presiden dan Gubernur negara bagian Sao Paulo, Tarcísio Gomes de Freitas, kemudian mengumumkan tiga hari berkabung untuk para korban.
Pihak berwenang mengatakan flight recorders atau perekam penerbangan telah diambil. ATR, pembuat pesawat Prancis-Italia, mengatakan akan bekerja sama dalam penyelidikan tersebut.
Adapun pesawat mendarat di kawasan permukiman, tetapi tidak ada seorang pun di darat yang terluka.
Pihak berwenang mengatakan hanya satu rumah di kompleks kondominium setempat yang rusak.
Video menunjukkan area yang luas terbakar dan puing-puing yang berasap di area yang penuh dengan rumah.
Polisi dan pemadam kebakaran berada di lokasi kecelakaan pesawat jatuh tersebut.
Advertisement