Liputan6.com, Montana - Pesawat yang ditumpangi Donald Trump dilaporkan mengalami masalah dan mendarat darurat.
"Pesawat mantan Presiden AS Donald Trump terpaksa mengalihkan pendaratannya ke Billings, Montana, pada hari Jumat (9/8/2024) karena masalah mekanis," pejabat bandara mengonfirmasi kepada CBS News yang dikutip Sabtu (10/8/2024).
Advertisement
Donald Trump sedang mengadakan kampanye di Bozeman, Montana, Jumat (9/8) malam, tetapi pesawat pribadinya malah mendarat di Billings pada Jumat sore, Bandara Internasional Billings-Logan mengatakan dalam sebuah pernyataan. Adapun Bozeman berjarak sekitar 150 mil di sebelah barat Billings.
Pihak bandara mengatakan pesawat Donald Trump "mendarat tanpa insiden," dan Trump kemudian berangkat ke Bozeman dengan jet pribadi lainnya. Rincian masalah mekanis tersebut tidak dikonfirmasi.
Kampanye Donald Trump di Bozeman dijadwalkan dimulai pukul 8 malam waktu setempat, atau pukul 10 malam ET, dan para pendukung mengantre berjam-jam sebelum waktu mulai yang dijadwalkan untuk mengamankan tempat. Namun, ia tidak naik panggung sampai sekitar pukul 11:30 malam ET.
Ini adalah kampanye pertama Donald Trump pekan ini, sementara calon wakil presidennya, Senator JD Vance, dan lawannya, Wakil Presiden Kamala Harris dan Gubernur Tim Walz, telah melintasi negara-negara medan pertempuran utama.
Kurang dari satu bulan yang lalu, Donald Trump ditembak selama kampanye di Butler, Pennsylvania.
Untuk diketahui Montana dianggap sebagai negara bagian Republik yang aman, dan tidak ada Demokrat yang memenangkan pemilihan presiden di sana sejak Bill Clinton pada tahun 1992. Namun, penampilan Trump dimaksudkan untuk memberikan dorongan kepada kandidat Senat GOP Tim Sheehy saat ia mencoba untuk mengalahkan Senator Demokrat petahana Jon Tester, yang akan dipilih kembali pada bulan November.
Pesawat yang Ditumpangi Donald Trump Mendarat Darurat, Sabotase?
Sebelumnya, pesawat yang ditumpangi mantan Presiden AS Donald Trump juga pernah dilaporkan melakukan pendaratan darurat.
Mengutip situs The Guardian, Kamis (10/3/2022), pesawat dilaporkan terpaksa melakukan pendaratan darurat pada Sabtu 5 Maret malam setelah mengalami kerusakan mesin di atas Teluk Meksiko.
Dassault Falcon 900 telah terbang sekitar 75 mil dari Bandara New Orleans sebelum kembali ke kota, kata sumber yang tidak disebutkan namanya kepada kantor berita Reuters.
Pesawat itu telah membawa Trump kembali ke resor mewahnya di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, dari sebuah hotel di New Orleans tempat dia berbicara kepada para donor partai Republik di sebuah acara pribadi.
Penumpang lain termasuk agen Secret Service, staf pendukung dan beberapa penasihat Trump. Pesawat berbalik tepat sebelum pukul 11.00 malam.
Situs web Politico, yang pertama kali melaporkan insiden tersebut, mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa audio komunikasi antara pilot dan menara kontrol lalu lintas udara mengungkapkan bahwa pendaratan itu digambarkan sebagai "bersifat darurat".
Advertisement
Pesawat Barrack Obama Mendarat Darurat
Barrack Obama juga pernah mengalami pendaratan darurat.
Perjalanan Barrack Obama menuju Charlotte, North Carolina, Senin (7/7/2008), terganggu setelah pesawat yang membawa kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat kala itu terpaksa mendarat darurat di Saint Louis, Missiouri.
Pendaratan dilakukan setelah diketahui ada masalah pada alat kendali penerbangan.
Obama yang berada di dalam pesawat tipe MD-80 itu mengaku tak merasa takut atas situasi ini dan menegaskan keputusan tepat telah diambil pilot pesawat. Ia juga mengatakan ini adalah pengalaman pertama baginya mengalami pendaratan darurat.
Saat itu, Badan Penerbangan Federal AS menyatakan insiden itu murni disebabkan gangguan teknis.
Gara-gara Kopi, Pesawat Mendarat Darurat
Sementara itu, gara-gara menumpahkan kopi hingga membasahi radio komunikasi pesawat, pilot mendaratkannya pesawatnya secara darurat. Kejadian itu terjadi pada pesawat United Flight 940 yang melayani rute Chicago-Frankrut, seperti dilansir Associated Press, Rabu (5/12/2011).
Basahan kopi yang ditumpahkan sang pilot memicu alarm peringatan pembajakan pesawat, sehingga "memperdengarkan" kode 7500 yang berarti pembajakan atau pelanggaran hukum. Sang pilot pun melakukan pendaratan darurat di Bandara Pearson International, Toronto, Kanada.
Juru Bicara US Federal Aviation Administration Rahsaan Johnson mengatakan, kejadian itu kesalahan pilot semata bukan pembajakan pesawat. Selain itu, pilot juga khawatir tumpahan kopi akan memengaruhi fungsi mesin lain.
"Tumpahan minumanlah yang telah memicu peringatan dan menyebabkan kerusakan jaringan komunikasi. Itu terjadi saat pesawat mengalami turbulensi," kata Johnson.
Akhirnya, 241 penumpang dan 14 awak pesawat itu diterbangkan kembali ke Chicago, serta diberikan fasilitas hotel untuk beristirahat. Sehari setelah kejadian tersebut, para penumpang dapat kembali melanjutkan perjalanan mereka ke Franfurt dengan pesawat yang disediakan pihak maskapai.
Advertisement