Perusahaan Kendaraan Otonom China Mau IPO di AS, Targetkan Rp 1,9 Triliun

WeRide menargetkan untuk mengumpulkan dana IPO sebesar USD 119,4 juta atau Rp.1,9 triliun.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 10 Agu 2024, 19:13 WIB
Ilustrasi Trading Saham Lewat Broker Online. Dok: entrepreneur.com

Liputan6.com, Jakarta Startup pengemudi otonom yang berbasis di China, WeRide mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan valuasi sebesar USD 5,02 miliar (Rp 80 triliun) dalam penawaran umum perdana atau IPO di Amerika Serikat.

Pengumuman IPO ini muncul saat pemerintahan Joe Biden diperkirakan akan mengusulkan pelarangan impor perangkat lunak China pada kendaraan otonom di AS dalam beberapa pekan mendatang.

Mengutip Channel News Asia, Sabtu (10/8/2024) WeRide menargetkan untuk mengumpulkan dana IPO sebesar USD 119,4 juta (Rp 1,9 triliun) dengan menawarkan 6,45 juta saham deposito Amerika pada kisaran harga USD 15,50 dan USD 18,50 per saham.

Investor tertentu juga telah setuju untuk membeli saham WeRide senilai USD 320,5 juta (Rp 5,11 triliun) dalam penempatan pribadi secara bersamaan, tergantung pada waktu penyelesaian IPO.

Investor tersebut antara lain adalah Alliance Ventures BV, dana modal ventura dari Renault Nissan Mitsubishi Alliance dan JSC International Investment Fund SPC.

WeRide akan terdaftar di Nasdaq dengan simbol "WRD". Morgan Stanley, JP Morgan dan China International Capital Corp merupakan penjamin emisi utama IPO tersebut.

Pemasok otomotif Jerman Robert Bosch GmbH telah mengindikasikan minatnya untuk membeli saham WeRide hingga USD 100 juta (Rp.1,5 triliun) yang dijual dalam IPO.

WeRide, didirikan pada tahun 2017, mengembangkan teknologi mengemudi otonom dan sedang menguji serta melakukan uji coba komersial di 30 kota di tujuh negara.

Ini akan menjadi perusahaan besar kedua yang berbasis di Tiongkok yang mengajukan listing di AS tahun ini.

Pada Mei 2024, pembuat kendaraan listrik Zeekr memulai debutnya di Bursa Efek New York dan diperdagangkan 35,6 persen di bawah harga penawarannya.

Teknologi self-driving masih bersifat eksperimental karena perusahaan robotaxi menghadapi kendala teknis dan peraturan. Namun, Tiongkok telah bergerak secara agresif dalam memberikan lampu hijau pada uji coba dibandingkan dengan AS.


WeRide Merugi di Juni 2024

(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)

IPO Tiongkok di AS telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir, setelah raksasa ride-hailing Didi Global terpaksa melakukan delisting pada tahun 2022 menyusul reaksi keras dari regulator Tiongkok.

WeRide melaporkan kerugian bersih sebesar 881,7 juta yuan untuk enam bulan yang berakhir pada 30 Juni, dibandingkan dengan 723,1 juta yuan pada tahun sebelumnya.

Sementara pendapatannya mencapai 150,3 juta yuan pada periode tersebut, dibandingkan dengan 182,9 juta yuan pada tahun sebelumnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya