PKS Klaim Pihaknya Tak Ingin Pilkada Jakarta 2024 Melawan Kotak Kosong

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengklaim partainya tak ingin Pilkada Jakarta 2024 ada kandidat melawan kotak kosong.

oleh Tim News diperbarui 10 Agu 2024, 19:45 WIB
Bakal calon presiden 2024-2029 yang diusung PKS, Anies Rasyid Baswedan (tengah) berpose bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kedua kiri), Wakil Ketua Majelis Syura Mohammad Sohibul Iman (kedua kanan), Sekjen Aboe Bakar Alhabsyi (kanan), dan Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman (kiri) usai pembacaan hasil keputusan Musyawarah Majelis Syuro VIII PKS di Jakarta, Kamis (23/2/2023). PKS secara resmi mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden tahun 2024-2029. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengklaim partainya tak ingin Pilkada Jakarta 2024 ada kandidat melawan kotak kosong.

"Sejak awal berkomitmen tidak ingin ada kotak kosong," klaim juru bicara PKS Muhammad Kholid di DPP PKS, Jakarta, Sabtu (10/8/2024).

Salah satu komitmennya bahwa tak ingin ada calon di Pilkada Jakarta melawan kotak kosong adalah dengan menghadirkan pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman.

Meskipun belakangan, Anies pun tampaknya tak mendapatkan tiket usai PKS mempertimbangkan masuk ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Dibuktikan dengan apa? PKS dari awal mendeklarasikan Anies-Sohibul Iman," tutur Kholid.

Meski demikian, pihaknya pun masih menunggu konstelasi politik ke depan seperti apa. 

"Ya tentu kita semua berharap demokrasi tidak ada kotak kosong ya. Tapi yang terbaik kita tidak tahu konstelasi ke depan akan seperti apa. Tapi ikhtiar PKS sejak awal kami menginginkan mengusung semakin banyak poros semakin bagus," kata Kholid.

Sebelumnya, pasangan Anies Baswedan dan Shohibul Imam (AMAN) terancam gagal mengikuti pertarungan di Pilgub Jakarta 2024. Wasekjen DPP PKS, Zainudin Paru menjelaskan alasannya karena Anies Baswedan tidak berhasil mencari rekan koalisi.

PKS memberikan tenggat waktu kepada Anies Baswedan untuk mencari teman koalisi hingga 4 Agustus 2024. Hal ini demi menggenapkan 4 kursi PKS dari 22 kursi sebagai syarat dukungan 20 persen calon kepala daerah.

"Anies dan Shohibul Iman (AMAN) kemungkinan gagal jadi Cagub/Cawagub DKJ," kata Zainudin dalam keterangan tertulis, Jumat (9/8/2024).


PKS: Anies Baswedan Kemungkinan Gagal Jadi Cagub Jakarta

Zainudin menjelaskan, PKS kemungkinan mengumumkan pasangan calon yang diusung di Gubernur DKJ dalam waktu satu dua hari ke depan.

"Sudah ada kepastian calon," ucap dia.

Lebih lanjut, Zainudin Paru mengucapkan terima kasih atas kebersamaan Pak Anies dan PKS selama ini dalam memimpin dan membangun Jakarta.

"Kita saling mendo'akan yang terbaik untuk Pak Anies dan PKS. Semoga semua ikhtiar yang telah dilakukan tercatat sebagai amal sholeh bagi kebaikan dan kemajuan bangsa Indonesia tercinta ke depan," tandas dia.

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid sebelumnya juga menegaskan, partainya merupakan pemenang di Jakarta pada Pemilu 2024. Maka dari itu, sebagai pemilik kursi terbanyak, maka DPP PKS sudah memutuskan kadernya harus ikut dalam kontestasi Pilkada Jakarta baik sebagai cagub atau cawagub.

"Prioritas kami saat ini adalah memastikan pasangan AMAN (Anies-Sohibul Iman) berlayar," kata Kholid melalui siaran pers diterima, Kamis (8/8/2024).

Meski punya kursi paling banyak di Jakarta, Kholid mengakui PKS tidak dapat sendirian untuk dapat mengusung calon di Pilkada Jakarta. Masih kurang 4 kursi lagi sebagai tiket AMAN maju ke kontestasi.


PKS Harap Anies Bisa Tutupi Kekurangan

Dia pun berharap, Anies Baswedan sebagai calon gubernur yang dipilih oleh PKS bisa menutupi kekurangan tersebut. Khususnya, dengan Nasdem dan PKB yang secara histori di Pilpres 2024 memiliki kerja sama dengan PKS.

"Kami sangat berharap Mas Anies sebagai kandidat bisa memenuhi kekurangan 4 kursi tersebut. PKS juga terus membangun komunikasi dengan Nasdem dan PKB, agar bisa memastikan pasangan AMAN berlayar," harap Kholid.

Namun demikian, Kholid menegaskan, PKS memiliki tenggat waktu yakni 4 Agustus untuk segera memantapkan AMAN. Saat ini, deadline tersebut sudah lewat batas, maka dia menyatakan partainya akan membuka opsi lain. Utamanya, dengan menjalin komunikasi ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Karena batas waktu 4 Agustus tersebut sudah terlewati, maka PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian bahwa kami bisa ikut berkontestasi di Pilkada. Salah satu opsi komunikasi tersebut adalah juga membangun komunikasi politik dengan KIM," tegas Kholid.

Kholid memahami, saat ini KIM sudah bulat ingin mengusung Ridwan Kamil (RK) sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Maka dari itu, Kholid menyatakan PKS akan mempertimbangkan hal senada.

"RK sebagai calon definitif mereka saat ini. Opsi ini sedang dikaji dan dibahas oleh DPP PKS," tutur dia.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya