Liputan6.com, Alexandria - Sebuah musibah akibat kecelakaan kereta tercatat dalam sejarah Mesir pada hari ini tujuh tahun yang lalu.
Dua kereta penumpang bertabrakan di Mesir utara, menewaskan sedikitnya 41 orang dan melukai lebih dari 120 orang lainnya, kata pejabat kesehatan seperti dikutip dari BBC.
Advertisement
Sejumlah gerbong tergelincir akibat kecelakaan kereta di kota pesisir Alexandria.
Laporan mengatakan salah satu kereta terhenti setelah mengalami malfungsi. Menteri Transportasi Hisham Arafat menyalahkan "kesalahan manusia".
Kecelakaan kereta yang mematikan di Mesir jarang terjadi tetapi bukan hal yang tidak pernah terjadi.
Kereta, satu berangkat dari ibu kota Kairo dan yang lainnya dari Port Said, bertabrakan pada Jumat 11 Agustus 2017 sekitar pukul 14:15 waktu setempat (12:15 GMT).
Seorang warga, Hoda, sedang berdiri di atap rumahnya ketika dia melihat kereta api itu bertabrakan.
"Kereta-kereta itu terangkat ke udara membentuk piramida ketika bertabrakan. Saya mulai berteriak dari atap agar orang-orang mengambil beberapa lembar kain dan berlari," katanya.
Presiden Abdel Fattah al-Sisi memerintahkan penyelidikan atas kecelakaan tabrakan kereta itu, dan pemerintah menjanjikan kompensasi finansial kepada keluarga korban.
Kecelakaan kereta itu kemungkinan akan memicu kemarahan baru atas kesalahan manajemen dan buruknya kondisi sistem transportasi negara itu, lapor editor urusan Arab BBC Sebastian Usher.
Pada tahun 2013, puluhan orang tewas ketika sebuah kereta menabrak sebuah minibus dan kendaraan lain di selatan Kairo.
Adapun kecelakaan kereta paling mematikan di Mesir terjadi di dekat ibu kota pada tahun 2002, ketika kebakaran melanda kereta yang penuh sesak dan menewaskan lebih dari 370 orang.
Kecelakaan Tabrakan Kereta Kargo dan Penumpang di India, 8 Orang Tewas
Kecelakaan kereta terjadi di India dan menewaskan sejumlah orang.
Laporan CNN mengutip seorang pejabat polisi setempat menyebut, setidaknya delapan orang tewas setelah sebuah kereta kargo bertabrakan dengan kereta penumpang di India timur pada hari Senin (17/6/2024). Seorang pejabat tinggi kemudian memerintahkan tanggap darurat besar-besaran.
"Kanchenjunga Express, yang beroperasi antara Kota Kolkata dan Silchar di negara bagian Assam timur laut, ditabrak oleh kereta barang di selatan Kota Siliguri," menurut Ketua Menteri Benggala Barat Mamata Banerjee.
Tim bencana telah bergegas ke lokasi kecelakaan kereta, yang terletak di bawah kaki bukit yang mengarah ke Darjeeling, tujuan wisata pegunungan populer yang terkenal dengan perkebunan teh dan pemandangan Himalaya yang menakjubkan.
Gambar dan rekaman video media lokal dari tempat kejadian menunjukkan setidaknya satu gerbong kereta berada di sisi lainnya, sebagian hancur menjadi kumpulan logam yang terpelintir. Gerbong lain terlihat naik ke udara dengan sudut curam di atas gerbong mesin.
"Lima penumpang tewas dan 25-30 orang luka-luka dalam kecelakaan itu," kata Inspektur Polisi Darjeeling Abhishek Roy kepada wartawan dari lokasi kecelakaan. "Situasinya serius. Insiden itu terjadi ketika kereta barang menabrak Kanchenjunga Express."
"Cedera tersebut tidak fatal," kata Roy, seraya menambahkan bahwa para penumpang dipindahkan ke New Jalpaiguri, yang merupakan kota terdekat dan persimpangan kereta api terbesar di timur laut India.
Ketua Menteri Benggala Barat Mamata Banerjee menulis di X bahwa "dokter, ambulans, dan tim bencana telah dilarikan ke lokasi untuk penyelamatan, pemulihan, dan bantuan medis."
"Aksi untuk menangani situasi seperti perang telah dimulai,” tambah Ketua Menteri Benggala Barat Mamata Banerjee.
Gambar langsung dari lokasi tabrakan kereta yang disiarkan langsung oleh saluran berita lokal TV 9 menunjukkan orang-orang berkumpul di luar gerbong, beberapa di antaranya merekam dengan ponsel mereka.
Advertisement
140 Orang Terluka dalam Tabrakan Kereta dan Truk di Rusia
Sementara itu, tabrakan kereta api dan truk Kamaz terjadi di wilayah Volgograd, Rusia, pada Senin (29/7/2024).
"Sebanyak 803 penumpang sedang menaiki kereta api pada saat kecelakaan itu. Sekitar 140 orang mengalami luka lecet dan memar," kata Russian Railways seperti dilansir RIA Novisti.
Sementara itu, Russian Railways seperti dikutip dari kantor berita TASS melaporkan bahwa delapan gerbong kereta penumpang tergelincir dalam tabrakan tersebut.
"Lalu lintas kereta api di bagian rel di wilayah Volgograd telah dihentikan setelah tergelincirnya kereta api," tambah Russian Railways.
Kereta nahas tersebut berangkat dari Kazan di Republik Tatarstan menuju Adler di pantai Laut Hitam.
Al Arabiya menyebutkan bahwa 324 pekerja darurat terlibat dalam operasi penyelamatan.
Saluran Telegram Mash mengatakan setidaknya dua orang tewas, namun sejauh ini belum ada konfirmasi resmi.
Masinis kereta api, sebut Russian Railways, menginjak rem mendadak saat melihat truk Kamaz, yang masinisnya melanggar peraturan lalu lintas dan memasuki perlintasan kereta api meskipun terdapat alarm.
Kereta Penumpang Rusia Tergelincir dari Rel Picu 2 Penumpang Tewas, Korban Diberi Kompensasi Rp764 Juta
Kecelakaan kereta lainnya di Rusia juga dilaporkan terjadi sebelumnya dan menewaskan sejumlah orang.
"Dua orang tewas dan 40 lainnya terluka ketika sebuah kereta penumpang tergelincir di wilayah utara Komi, Rusia," kata perusahaan Russian Railways (Kereta Api Rusia) pada Kamis (27/6/2024) seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Dua jasad ditemukan di lokasi tergelincirnya kereta penumpang Vorkuta-Novorossiysk, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan di Telegram.
Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan 40 orang terluka dalam kecelakaan itu, tujuh di antaranya kritis. Awalnya, Kereta Api Rusia melaporkan 70 orang cedera, namun sebagian besar berupa memar dan luka.
Adapun kereta tersebut memiliki 14 gerbong, sembilan di antaranya terbalik. Kereta Api Rusia mengatakan total ada 232 orang di dalam kereta tersebut.
Penyebab pasti kecelakaan ini masih belum jelas, namun kemungkinan besar dipicu oleh hujan lebat yang menyapu tanggul kereta api.
Situs The Moscow Times melaporkan, sembilan dari 14 gerbong penumpang terbalik pada Rabu (26/6) malam di dekat Kota Inta di republik Komi, dengan lebih dari 200 orang dilaporkan berada di dalam kereta, yang berangkat dari kota Arktik Vorkuta ke pelabuhan selatan Novorossiysk di jalan raya Pantai Laut Hitam.
Video dan gambar yang dibagikan oleh media pemerintah menunjukkan beberapa gerbong kereta berserakan di tanah berlumpur dekat rel kereta api, dan satu gerbong sebagian terendam di sungai terdekat.
"Jasad dua orang ditemukan di lokasi tergelincirnya kereta penumpang No. 511 Vorkuta – Novorossiysk,” kata Kereta Api Rusia dalam sebuah pernyataan. "Kami menyampaikan belasungkawa mendalam kami kepada keluarga dan teman-teman."
Menurut Kementerian Kesehatan Rusia, sekitar 40 penumpang terluka dalam kecelakaan tersebut. Tujuh orang berada dalam kondisi serius, termasuk seorang anak-anak.
Russian Railways mengatakan setiap keluarga korban tewas dalam kecelakaan itu akan diberi kompensasi lebih dari empat juta rubel atau sekitar Rp764 juta, sedangkan mereka yang dirawat di rumah sakit karena cedera masing-masing akan menerima 500.000 rubel berkisar Rp95 juta.
Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan besar, mengatakan telah meluncurkan penyelidikan kriminal atas tragedi kereta tergelincir tersebut.
Penyidik menduga penyebab kecelakaan itu adalah hujan lebat yang mengikis tanah di bawah rel.
Advertisement