Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mengingatkan masyarakat untuk terus waspada terhadap segala bentuk penipuan dengan modus rekrutmen KAI.
Hal ini menyikapi dengan adanya hoaks berupa surat palsu terkait panggilan seleksi menjadi calon karyawan KAI yang beredar pada 10 Agustus 2024 di Jakarta.
Advertisement
KAI dengan tegas mengatakan bahwa surat tersebut palsu dan bukan surat panggilan resmi perusahaan.
“Kami menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan rekrutmen KAI. Masyarakat diharapkan lebih teliti dan kritis jika mendapatkan pesan berupa pengumuman rekrutmen ataupun undangan melakukan seleksi dengan persyaratan tambahan seperti penyediaan akomodasi dan transportasi,” ujar VP Public Relations KAI Anne Purba, Minggu (11/8/2024).
Anne menegaskan, KAI tidak pernah membuat surat undangan rekrutmen yang mengharuskan peserta menggunakan hotel dan transportasi tertentu yang telah disediakan.
“Semua informasi rekrutmen KAI sepenuhnya menggunakan website resmi dengan alamat e-recruitment.kai.id dan media sosial resmi perusahaan @keretaapikita atau @kai121. Jika menemukan info rekrutmen yang tidak bersumber dari situs tersebut, agar masyarakat dapat mengabaikannya,” jelas Anne.
Ciri-Ciri
Anne juga menambahkan, KAI tidak pernah melakukan proses rekrutmen melalui surat menyurat, baik mengirimkan berkas yang dititipkan melalui seseorang ataupun melalui email.
Di samping itu, KAI tidak memungut biaya apapun dari pelamar, serta tidak pernah bekerja sama dengan agen perjalanan dalam proses seleksi pekerja.
“Jika menemukan informasi yang meragukan, masyarakat dapat segera menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121 untuk mendapatkan informasi resmi tentang KAI,” tutup Anne.
KAI Target Angkut 400 Juta Penumpang di 2024
PT KAI (Persero) target melayani 400 juta lebih penumpang kereta api, baik untuk KRL Commuter Line maupun Kereta Api (KA) Jarak Jauh hingga akhir 2024 ini.
VP Public Relations PT KAI (Persero) Anne Purba mengatakan, optimisme itu terpancar lantaran jumlah penumpang KRL Commuter Line dan KA Jarak Jauh terus meningkat. Terlebih total penumpang kereta di paruh pertama tahun ini juga sudah lebih dari 200 juta orang.
"Target kita mudah-mudahan kita bisa mengangkut lebih dari 400 juta (orang) dalam tahun 2024 ini. Kita lihat juga kemarin lebih dari 200 juta di semester pertama, jadi kita optimis untuk bisa mencapai target itu," ujar Anne di Semarang, Jumat (9/8/2024).Guna mengejar target tersebut, KAI telah melakukan investasi cukup besar untuk 600 unit kereta-kereta baru produksi PT INKA (Persero).
"Tidak hanya KCI (KAI Commuter) aja nih yang pesan KRL, tetapi kita juga ada bekerjasama dengan INKA untuk kereta-kereta baru," imbuhnya.
Advertisement
Upgrade Kereta Baru
Sementara melalui Balai Yasa, KAI juga terus melakukan upgrading moda kereta terbaru, semisal dalam bentuk KA New Generation.
Di samping itu, sambung Anne, KAI juga turut melakukan investasi dengan INKA untuk mempercepat laju kereta api. Dengan tujuan memperkecil waktu tempuh suatu kereta ke stasiun tujuan.
"Ke Yogya itu sudah di bawah 7 jam dengan beberapa kereta gitu ya. Hal-hal itu yang kita lakukan terus supaya angkutan juga semakin banyak, kemudian frekuensi perjalanannya juga bertambah," kata Anne.
Untuk KA New Generation ini sudah ada beberapa kereta yang memang kita buatkan akan terus kita lakukan, supaya nanti semakin banyak yg kirmta angkut untuk penumpang," pungkas dia.