Cegah Kebocoran Data Pribadi, Kominfo Prioritaskan Penguatan Pilar Keamanan Digital untuk Masyarakat

Kominfo berkomitmen memperkuat pilar keamanan digital sebagai bagian dari empat pilar literasi digital, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga diri di ruang siber.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 11 Agu 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi Literasi Digital (Liputan6.com/Trie Yasni)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bakal memprioritaskan penguatan pilar keamanan digital sebagai bagian dari empat pilar literasi digital agar masyarakat semakin memahami urgensi menjaga dirinya di ruang siber.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Hokky Situngkir mengungkapkan, masyarakat perlu meningkatkan keamanan digital agar terhindar dari kebocoran data pribadi.

"Kita sudah bikin sekian ratus industri game, kita tumbuhkan startup digital, kita petakan UMKM go digital. Tahu-tahu ada banyak gangguan data breach, masyarakat tertipu posting KTP di media sosial segala macam, hal-hal seperti ini membutuhkan perhatian besar di literasi digital," kata Hokky di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, dilansir dari Antara, Minggu (11/8/2024).

Hokky menambahkan, langkah ini juga diambil untuk meningkatkan indeks literasi digital nasional, terutama dalam aspek keamanan digital yang selama dua tahun berturut-turut menjadi pilar dengan indeks terendah di antara empat pilar literasi digital lainnya.

Dalam laporan Status Literasi Digital Indonesia 2022 yang dirilis pada 2023, terungkap bahwa indeks keamanan digital masyarakat umum hanya mencapai angka 3,12. Sementara itu, pilar digital lainnya memiliki capaian lebih tinggi, yaitu budaya digital 3,84, keterampilan digital 3,52, dan etika digital 3,68.

Pada tahun sebelumnya, dalam laporan Status Literasi Digital Indonesia 2021 yang dirilis pada 2022, indeks keamanan digital masyarakat hanya mencapai 3,10. Padahal, pilar lainnya menunjukkan indeks yang lebih tinggi dengan budaya digital 3,90, etika digital 3,53, dan keterampilan digital 3,44.

Merespons temuan tersebut, Hokky menekankan pentingnya peningkatan pilar literasi digital. Meski baru menjabat tiga pekan sebagai Dirjen APTIKA, dirinya telah meminta penguatan pilar keamanan digital dalam program-program literasi digital terbaru yang digelar oleh direktorat-direktoratnya.

Sebagai contoh, dalam peresmian program UMKM Go Digital 2024, pihaknya memasukkan materi mengenai keamanan digital yang perlu dipahami oleh pelaku UMKM. Pengenalan beragam jenis penipuan seperti judi online atau modus-modus kejahatan siber yang dapat dialami pengusaha UMKM digital menjadi bagian dari penguatan pilar keamanan digital dalam acara tersebut.

"Dalam acara UMKM Go Digital kemarin, kami menyebutkan pesan pentingnya soal keamanan digital. Bayangkan UMKM yang misalnya sudah mau besar, tahu-tahu karena tidak paham banyak karyawannya judi online," ucap Hokky.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya