Top 3 Berita Bola: Tim Indonesia Sabet 3 Medali di Olimpiade Paris 2024, Perlukah Evaluasi?

Kontingen Indonesia hampir mencapai akhir perjuangan di Olimpiade Paris 2024. Total 3 medali sudah diraih dengan rincian 2 emas dan 1 perunggu. Perlukah hasil ini dievaluasi?

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 11 Agu 2024, 10:30 WIB
Tampil di urutan terakhir dari total 29 atlet Indonesia yang berlaga di Olimpiade Paris 2024, Rizki Juniansyah betul-betul menjadi penutup yang manis bagi kontingen Indonesia. Atlet berusia 21 tahun itu sukses menyumbang medali emas kedua untuk Indonesia dai kelas 73 kg putra cabor angkat besi yang berlangsung di Paris Expo Porte de Versailles, Paris, Jumat (9/8/2024) dini hari WIB. Menariknya, pencapaian ini diraih tak sampai 24 jam setelah emas pertama dipersembahkan oleh pemanjat tebing Indonesia Veddriq Leonardo pada KAmis (8/8/2024). (AP Photo/Kin Cheung)

Liputan6.com, Jakarta Tim Indonesia hampir mencapai ujung perjuangan di Olimpiade Paris 2024. Sejak upacara pembukaan hingga hari ke-13 penyelenggaraan, pasukan Merah Putih mampu menggondol 3 medali.

Sebanyak dua di antaranya merupakan emas yang jadi sejarah buat Indonesia sejak ambil bagian dalam turnamen multievent terakbar dunia.

Bukan lagi dari bulu tangkis, medali termahal kini dipersembahkan oleh cabor panjat tebing lewat Veddriq Leonardo di nomor speed, serta angkat besi melalui aksi Rizki Juniansyah di kelas 73 kg.

Prestasi ini sekaligus mengulangi pencapaian Merah Putih yang berhasil mendulang dua emas sekaligus di Olimpiade 1992 Barcelona. Bedanya kala itu, sektor bulu tangkis yang jadi penyumbang berkat tunggal putri Susi Susanti serta tunggal putra Alan Budikusuma.

Kontras dengan kegemilangan cabor lain, badminton sendiri justru merosot di Olimpiade Paris 2024. Kalau bukan karena Gregoria Mariska Tunjung yang mendadak jadi tulang punggung sekaligus peraih perunggu di nomor tunggal putri, sektor bulu tangkis nyaris tak bisa menyumbangkan medali apapun bagi Indonesia.

Situasi tersebut tak ayal menjadi catatan buat kancah olahraga Tanah Air. Sorotan terlebih ditujukan kepada PBSI selaku federasi badminton yang sudah bertekad melakukan evaluasi menyeluruh atas hasil Olimpiade Paris 2024.

Kabar soal prestasi sekaligus sorotan untuk evaluasi kontingen Indonesia dalam turnamen multievent terakbar edisi ini masuk dalam jajaran top 3 berita bola terpopuler Liputan6.com selama 24 jam terakhir. Simak deretan berita populer lainnya pada halaman berikut.


Indonesia Bawa Pulang 2 Medali Emas dan 1 Perunggu Olimpiade Paris 2024, Prestasi yang Perlu Evaluasi?

Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo melakukan selebrasi saat mendapatkan medali emas cabang olahraga pajat tebing nomor speed Olimpiade Paris 2024 di Le Bourget Sport Climbing Venue, Paris, Prancis, Kamis (08/08/2024). (AFP/Fabrice Coffriri)

Pada hari ke-13 penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024 setelah upacara pembukaan, Kamis (8/8/2024), Indonesia akhirnya memastikan medali emas.

Veddriq Leonardo yang pertama kali memastikan Indonesia Raya berkumandang setelah mengalahkan para rival rangkaian lomba nomor speed cabang olahraga (cabor) panjat tebing di Le Bourget Sport Climbing Venue.

Usai menyisihkan Bassa Mawem (Prancis) dan Reza Alipour (Iran) dalam perjalanan mencapai final, Veddriq menumbangkan musuh bebuyutan Wu Peng (China) pada laga puncak.

Selengkapnya


Hasil Final Sepak Bola Olimpiade 2024: Sikat Prancis 5-3, Spanyol Ulangi Prestasi 1992 Rebut Emas

Spanyol berhasil merebut medali emas sepak bola Olimpiade 2024 usai kalahkan tuan rumah Prancis 5-3 lewat perpanjangan waktu pada laga final. Ini menjadi gelar kedua Spanyol di sepak bola putra Olimpiade. Terakhir Tim Matador mendapatkan emas pada tahun 1992. (AP Photo/Vadim Ghirda)

Spanyol berhasil merebut emas sepak bola Olimpiade 2024 usai kalahkan Prancis 5-3 lewat perpanjangan waktu pada laga final yang berlangsung di stadion Parc des Princes, Jumat (9/8/2024). Empat gol Spanyol dicetak oleh Fermin Lopez (2 gol), Alex Baena dan Sergio Camello (2).

Prancis bisa membalas lewat gol Enzo Millot, Akliouche dan penalti Jean Phillipe Mateta sehingga memaksa perpanjangan waktu di final sepak bola Olimpiade 2024. Kemenangan ini sekaligus mengulang prestasi Spanyol yang juga merebut emas Olimpiade 1992 lalu. Kemenangan ini juga sekaligus jadi penebusan sakit hati saat kalah 1-2 di final Olimpiade 2020 lawan Brasil.

Selengkapnya


Profil Zehra Gunes, Atlet Voli Putri asal Turki yang Jadi Pujaan Netizen di Olimpiade Paris 2024

Atlet bola voli Turki Zehra Gunes membantu negaranya tembus hingga babak semifinal Olimpiade Paris 2024 sebelum dihentikan oleh Italia. (Natalia KOLESNIKOVA / AFP)

Atlet voli putri Turki, Zehra Gunes, lagi-lagi mencuri perhatian di Olimpiade Paris 2024. Setelah dijuluki 'bidadari' saat Olimpiade 2020 Tokyo tiga tahun silam, dia kembali menjadi jadi pujaan warganet saat ajang olahraga multievent terakbar edisi ini.

Menilik profil Zehra Gunes, pemain bola voli berpostur hampir 2 meter itu kahir di Kartal, Istanbul Turki pada 7 Juli 1999. Usianya masih terbilang muda sebab baru menginjak umur 25 tahun kala berpartisipasi dalam Olimpiade 2024.

Situs resmi Olimpiade mencatat, Gunes mengawali kiprahnya sebagai atlet bola voli sejak belia. Dia mulai bermain untuk VakifBank pada usia 12 tahun, dan sukses menunjukkan potensi gemilang lewat prestasinya.

Selengkapnya

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya