Liputan6.com, Jakarta - Airlangga Hartarto menyatakan mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar. Dia mengatakan, sudah mundur dari jabatan tersebut sejak 10 Agustus 2024.
"Saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu, 10 Agustus 2024," kata Airlangga melalui video diterima redaksi dari DPP Partai Golkar, Minggu (11/8/2024).
Advertisement
Airlangga mengaku, sudah mempertimbangkan keputusan tersebut. Alasannya, demi menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Airlangga memastikan, sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku.
"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar," kata dia.
Airlangga berharap, Partai Golkar bisa terus maju dan berkarya. Selanjutnya mekanisme pergantian ketua umum mengikuti aturan kepartaian yang berlaku.
"Hiduplah Golongan Karya! Semoga Tuhan selalu melindunginya," tandas Airlangga.
Airlangga Hartarto Dikabarkan Mundur dari Kursi Ketum Golkar
Airlangga Hartarto dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar, pada Sabtu malam 10 Agustus 2024.
Berdasarkan informasi yang diterima, keputusan Airlangga mundur akan disampaikan pada rapat pleno yang akan digelar pada Selasa 13 Agustus 2024.
Golkar juga dikabarkan menyiapkan Plt atau pelaksana tugas untuk menggantikan Airlangga sebelum menunjuk ketum definitif.
Berdasarkan AD/ART Partai Golkar, jadwal Munas untuk memilih ketum selanjutnya digelar pada Desember mendatang. Namun, jika Airlangga mundur, Golkar harus menggelar Munaslub atau menunggu jadwal Munas pada Desember sembari menunjuk Plt Ketum.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Dito Ariotedjo meminta agar menunggu informasi resmi.
"Kita tunggu ya resminya, Mungkin karena akan fokus di pemerintahan dan tantangan ke depan terkait ekonomi nasional dan global semakin banyak dan kompleks," kata Dito, saat dikonfirmasi, Minggu (11/8/2024).
Advertisement