Liputan6.com, Jakarta Keputusan penting dalam hidupnya telah diambil Airlangga Hartarto. Ya, per 10 Agustus 2024, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum Golkar atau Ketum Golkar.
Airlangga mengaku, sudah mempertimbangkan keputusan tersebut. Alasannya, demi menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Advertisement
Kekayaan Airlangga Hartarto
Dibalik mundurnya Airlangag Hartarto dari Ketum Golkar, menarik dilihat mengenai harta kekayaannya saat ini. Dikutip dari LHKPN, Airlangga terakhir melaporkan harta kekayaannya untuk tahun 27 maret 2023 untuk tahun periodik 2022.
Dari laporan tersebut, Airlangga memiliki kekayaan Rp 454 miliar. Jika diakumulasikan, maka selama 3 tahun Airlangga Hartarto menjadi Menko, kekayaan Airlanga bertambah sekitar Rp200 miliar.
Dari kekayaan tersebut, peningkatan yang paling drastis di bagian kas dan setara kas, yakni dari Rp5,6 miliar pada akhir 2019 menjadi Rp 335 miliar pada akhir 2022.
Aset tanah dan bangunan juga tumbuh pesat, yakni dari Rp 86,5 miliar pada akhir 2019 menjadi Rp 113,9 miliar pada akhir 2022. Total aset ini tersebar di delapan tempat.
Sementara harta kekayaan dari alat transportasi dan mesin, Airlangga memiliki lima kendaraan. Dimana total asset ini mencapai Rp 2,4 miliar. Adapun kendaraan paling mahal di garasi Airlangga yaitu Toyota Jeep LC 200 HDTP tahun 2014 senilai Rp 1 miliar.
Dalam laporan terakhir, Airlangga juga memiliki utang mencapai Rp 70 miliar.
Airlangga: Saya Mundur Sebagai Ketua Umum Golkar, Terhitung Sejak 10 Agustus 2024
Airlangga Hartarto menyatakan mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar. Dia mengatakan, sudah mundur dari jabatan tersebut sejak 10 Agustus 2024.
"Saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu, 10 Agustus 2024," kata Airlangga melalui video diterima redaksi dari DPP Partai Golkar, Minggu (11/8/2024).
Airlangga mengaku, sudah mempertimbangkan keputusan tersebut. Alasannya, demi menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Airlangga memastikan, sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku.
"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar," kata dia.
Airlangga berharap, Partai Golkar bisa terus maju dan berkarya. Selanjutnya mekanisme pergantian ketua umum mengikuti aturan kepartaian yang berlaku.
"Hiduplah Golangan Karya! Semoga Tuhan selalu melindunginya," tandas Airlangga.
Advertisement