Liputan6.com, Jakarta Advokat dan kurator terkenal, Togar Situmorang menyampaikan keprihatinannya terkait insiden kecelakaan helikopter di kawasan Suluban, Desa Pecatu, Badung, Bali, pada 19 Juli 2024. Hingga kini, hampir satu bulan berlalu sejak helikopter dengan nomor penerbangan PK-WSP jatuh, namun belum ada pihak yang bertanggung jawab meski berbagai janji telah diberikan.
Helikopter yang dioperasikan oleh "Bali Heli Tour" tersebut jatuh di antara tebing batu tinggi, mengakibatkan bagian ekor putus dan bagian depan hancur. Akibat insiden ini, dua penumpang yang selamat, yaitu Eloira Decti Paskilah, warga Indonesia, dan Russel James Harris, warga negara Australia, mengalami luka serius.
Advertisement
"Eloira menderita cedera pada leher yang memaksanya menggunakan penyangga leher dan menjalani pemeriksaan rutin di rumah sakit, sementara Russel mengalami cedera kaki namun sudah mulai pulih dan bisa berjalan pelan," ujar Togar Situmorang kepada media, baru-baru ini.
Sangat Prihatin
Togar Situmorang, yang dikenal sebagai advokat dan kurator berdarah Batak, sangat prihatin dengan kondisi kedua kliennya. Ia menegaskan bahwa kondisi mereka semakin sulit karena belum adanya tanggung jawab yang jelas dari pihak terkait, terutama dari perusahaan pemilik helikopter, PT Whitesky Aviation, yang diduga dimiliki oleh artis besar Raffi Ahmad.
Dalam upayanya untuk mendapatkan keadilan bagi kedua korban, Togar berencana untuk mengajukan audensi dengan pihak Kepolisian Wilayah Daerah Bali dan pejabat negara Indonesia.
"Kami mendesak agar pemerintah dan pihak berwenang menangguhkan izin operasi PT Whitesky Aviation hingga ada penyelesaian yang memadai, termasuk kompensasi bagi kedua korban yang saat ini kesulitan mendapatkan penghasilan akibat cedera yang mereka alami," ujarnya.
Advertisement
Meninjau Ulang
Togar juga berharap Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dapat meninjau ulang izin operasi perusahaan helikopter tersebut. Selain itu, ia juga meminta bantuan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, serta Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, untuk memastikan kedua korban mendapatkan perlakuan yang layak dan kompensasi yang adil.
Komitmen
Togar Situmorang menegaskan bahwa ia berharap Kepolisian Polda Bali segera mengambil tindakan hukum yang tegas terkait insiden kecelakaan ini. Menurutnya, langkah ini penting untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang dan memberikan keadilan bagi para korban yang terdampak.
"Kasus ini menyoroti pentingnya tanggung jawab dan tindakan tegas dalam industri penerbangan, terutama ketika melibatkan keselamatan dan kesejahteraan penumpang. Saya berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak kliennya hingga mereka mendapatkan keadilan yang layak," pungkasnya.
Advertisement