Menelusuri Bagaimana Kepribadian Anak Bungsu

Mereka sering kali lebih kreatif dan suka mengambil risiko karena merasa lebih terlindungi dalam lingkungan keluarganya.

oleh Panji Prayitno diperbarui 13 Agu 2024, 15:00 WIB
Momen Sheva dan Saka anak Ussy Sulistiawaty saat belajar ngaji. (sumber: Instagram/ussypratama)

Liputan6.com, Jakarta Anak bungsu seringkali diidentifikasi sebagai sosok yang ceria, manja, dan memiliki hubungan yang kuat dengan orang tua maupun saudara-saudaranya.

Namun, kepribadian seorang anak bungsu jauh lebih kompleks daripada sekadar label-label yang sering dilekatkan pada mereka. Posisi sebagai anak bungsu memberikan mereka keuntungan berupa perhatian ekstra dari orangtua dan saudara.

Biasanya, orangtua cenderung lebih santai dalam mendidik anak bungsu dibandingkan anak sulung, karena mereka sudah lebih berpengalaman dalam mengasuh anak. Perhatian ekstra ini dapat membuat anak bungsu merasa lebih dicintai dan aman.

Namun, di sisi lain, bisa juga menumbuhkan sifat manja dan ketergantungan pada orang lain. Anak bungsu cenderung memiliki sifat yang lebih santai dan tidak terlalu khawatir akan hal-hal kecil.

Mereka sering kali lebih kreatif dan suka mengambil risiko karena merasa lebih terlindungi dalam lingkungan keluarganya. Ketidakseriusan dalam menghadapi masalah ini kadang-kadang dianggap sebagai kurangnya tanggung jawab.

Namun, sebenarnya hal ini juga mencerminkan kemampuan mereka untuk menikmati hidup dan mengambil sisi positif dari setiap situasi. Hubungan mereka dengan saudara-saudara yang lebih tua juga memengaruhi kepribadian mereka.

Anak bungsu sering kali menjadi penengah dalam konflik keluarga, karena mereka lebih berorientasi pada hubungan dan cenderung menghindari konflik. Mereka sering dianggap sebagai penghibur dalam keluarga, karena kemampuan mereka untuk mencairkan suasana dengan humor dan keceriaan.

Namun, posisi ini juga bisa membuat mereka merasa tidak diambil serius dalam diskusi atau pengambilan keputusan keluarga. Selanjutnya, anak bungsu biasanya memiliki daya juang yang tinggi dalam memperoleh perhatian dan pengakuan dari orang lain.

Karena sering dibandingkan dengan kakak-kakaknya, mereka memiliki motivasi untuk membuktikan diri dan menunjukkan bahwa mereka juga mampu.


Kepribadian Anak Bungsu

Hal ini bisa mendorong mereka untuk menjadi pribadi yang ambisius dan kompetitif, tetapi juga bisa menimbulkan perasaan kurang percaya diri jika tidak mendapatkan pengakuan yang diinginkan.

Selain itu, dalam lingkungan sosial, anak bungsu cenderung lebih mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Mereka sering kali menjadi pusat perhatian dalam kelompok teman-teman mereka karena kepribadian mereka yang menyenangkan dan humoris.

Keahlian mereka dalam berinteraksi sosial ini adalah salah satu kekuatan utama mereka, namun mereka juga perlu belajar untuk menghadapi konflik dan tantangan dengan lebih serius.

Meskipun anak bungsu sering kali dianggap sebagai yang paling manja dan terlindungi, mereka juga memiliki potensi besar untuk menjadi individu yang mandiri dan kuat.

Dengan bimbingan yang tepat, anak bungsu dapat tumbuh menjadi pribadi yang penuh empati, kreatif, dan memiliki kemampuan sosial yang tinggi. Pemahaman mendalam tentang dinamika keluarga dan kepribadian mereka sendiri akan membantu anak bungsu untuk mengembangkan potensi mereka secara optimal.

Kepribadian seorang anak bungsu sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan interaksi dengan saudara-saudara mereka. Meskipun mereka sering kali dianggap manja atau kurang bertanggung jawab.

Pada kenyataannya mereka memiliki banyak kelebihan, termasuk kreativitas, kemampuan sosial, dan kepekaan terhadap hubungan antarpribadi. Dengan pemahaman yang baik, anak bungsu dapat tumbuh menjadi pribadi yang sukses dan bahagia dalam kehidupan mereka.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya