Liputan6.com, Jakarta - Saat sedang sakit, rasanya memang tidak karuan, setiap detik terasa panjang dan melelahkan. Berbagai jenis obat telah dicoba, namun sering kali hasilnya tidak memuaskan atau tidak sesuai harapan.
Rasa sakit yang mengganggu, ditambah dengan ketidaknyamanan yang terus-menerus, bisa membuat seseorang merasa frustrasi dan putus asa.
Dalam keadaan seperti ini, mencari pengobatan yang tepat dan mendapatkan dukungan emosional menjadi sangat penting untuk mengatasi kondisi tersebut.
Penceramah kharismatik Syekh Ali Jaber, membeberkan cara supaya bisa sembuhkan penyakit.
Dalam salah satu ceramahnya yang dibagikan melalui YouTube Shorts oleh akun @petuahchik, Syekh Ali Jaber menjelaskan sebuah amalan sederhana namun penuh hikmah yang dapat membantu menyembuhkan berbagai jenis sakit, mulai dari sakit kepala, sakit gigi, hingga sakit di bagian tubuh lainnya.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Begini Cara Sembuhkan Penyakit
Amalan ini sangat praktis dan bisa dilakukan siapa saja, kapan saja, dengan penuh keyakinan kepada Allah.
Syekh Ali Jaber menyarankan agar saat kita merasakan sakit, misalnya sakit kepala, letakkan tangan kanan di atas bagian kepala yang terasa sakit.
Dengan tangan yang menyentuh langsung bagian yang sakit, kita diingatkan untuk memohon kepada Allah dengan sepenuh hati. Tangan kanan, menurut Syekh Ali Jaber, memiliki peran khusus dalam proses penyembuhan ini, seakan menjadi perantara doa kita kepada Sang Pencipta.
Setelah tangan kanan berada di posisi sakit, langkah berikutnya adalah membaca Surah Al-Fatihah. Surah yang dikenal sebagai Ummul Kitab ini mengandung banyak keberkahan dan kebaikan, dan telah sering dijadikan sebagai amalan untuk berbagai keperluan, termasuk penyembuhan penyakit.
Syekh Ali Jaber menekankan pentingnya membaca Al-Fatihah dengan penuh keyakinan dan harapan bahwa Allah akan mengangkat penyakit tersebut.
Membaca Al-Fatihah dalam kondisi ini bukan hanya sekedar rutinitas, tetapi juga bentuk penghambaan dan tawakal kita kepada Allah.
Setiap ayat yang diucapkan mengandung doa dan harapan agar Allah memberikan kesembuhan. Syekh Ali Jaber juga mengingatkan bahwa selain ikhtiar medis, doa merupakan bagian penting dari proses penyembuhan.
Ia menambahkan, bukan hanya sakit kepala yang bisa diringankan dengan amalan ini. Sakit gigi, misalnya, bisa juga diobati dengan cara yang sama.
Letakkan tangan kanan di bagian gigi yang sakit, lalu baca Al-Fatihah dengan niat meminta kesembuhan dari Allah. Dalam hal ini, keyakinan dan keikhlasan hati sangat penting untuk mendapatkan rahmat Allah.
Syekh Ali Jaber juga menyebutkan bahwa sakit di bagian tubuh lainnya, seperti tangan atau kaki, dapat diredakan dengan cara yang sama.
"Cukup letakkan tangan kanan di atas bagian tubuh yang sakit dan baca Al-Fatihah," ucapnya. Cara ini menunjukkan betapa Al-Qur'an, khususnya Al-Fatihah, memiliki kekuatan yang luar biasa dalam membantu proses penyembuhan.
Ia juga menekankan bahwa setiap penyakit, seberat apapun, pada dasarnya berasal dari Allah dan hanya Allah yang bisa menyembuhkannya.
Oleh karena itu, memohon kepada-Nya dengan doa dan amalan yang diajarkan Rasulullah SAW adalah salah satu bentuk ikhtiar yang harus kita lakukan.
Advertisement
Penjelasan Mengenai Surat Al-Fatihah
Mengutip jatim.nu,or.id, Al-Quran adalah mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad dan menjadi penuntun bagi umat Islam hingga kini. Kandungan Al-Quran mencakup beragam pesan, janji, hukum, sejarah, keteladanan, ancaman, kabar gembira, dan solusi. Pembuka al-Quran dimulai dengan surat Al-Fatihah dan dipungkasi dengan surat Al-Ikhlas.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah menyatakan bahwa surat Al-Fatihah memiliki fadilah dan manfaat yang luar biasa, salah satunya ialah pahala yang besar bagi orang yang membacanya. Rasulullah bersabda:
بيْنَما جِبْرِيلُ قَاعِدٌ عِنْدَ النبيِّ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ، سَمِعَ نَقِيضًا مِن فَوْقِهِ، فَرَفَعَ رَأْسَهُ، فَقالَ: هذا بَابٌ مِنَ السَّمَاءِ فُتِحَ اليومَ لَمْ يُفْتَحْ قَطُّ إلَّا اليَومَ، فَنَزَلَ منه مَلَكٌ، فَقالَ: هذا مَلَكٌ نَزَلَ إلى الأرْضِ لَمْ يَنْزِلْ قَطُّ إلَّا اليَومَ، فَسَلَّمَ، وَقالَ: أَبْشِرْ بنُورَيْنِ أُوتِيتَهُما لَمْ يُؤْتَهُما نَبِيٌّ قَبْلَكَ: فَاتِحَةُ الكِتَابِ، وَخَوَاتِيمُ سُورَةِ البَقَرَةِ، لَنْ تَقْرَأَ بحَرْفٍ منهما إلَّا أُعْطِيتَهُ.
Artinya: "Ketika Jibril sedang duduk di dekat Rasulullah SAW, ia mendengar suara berlawanan dari atasnya. Maka ia mengangkat kepala dan berkata: "Ini adalah pintu dari langit yang dibuka hari ini, yang sebelumnya tidak pernah terbuka selain hari ini."
Lalu turunlah dari langit seorang malaikat, lalu ia berkata: "Inilah malaikat yang turun ke bumi, yang sebelumnya tidak pernah turun kecuali hari ini."
Ia memberi salam dan berkata: "Berbahagialah engkau dengan dua cahaya yang tidak diberikan kepada nabi sebelummu, yaitu Al-Fatihah dan akhir surat Al-Baqarah. Tidaklah kamu membaca satu huruf pun darinya kecuali akan diberi pahala." [H.R Muslim].
Merujuk dari hadis ini, surat al-Fatihah memiliki banyak keistimewaan dan memberikan pahala bagi pembacanya. Oleh karenanya, seringkali dijumpai masyarakat merutinkan membaca Al-Fatihah sebelum beraktivitas, menghadiahkannya untuk mayit, atau untuk kesembuhan orang yang sedang sakit.
Menurut para ulama, membaca Al-Fatihah di luar sholat itu diperbolehkan. Sesungguhnya, Al-Fatihah dapat dijadikan sebagai doa yang dapat dibaca dalam berbagai konteks, sebagai bentuk dzikir, atau bahkan dalam praktik keagamaan lainnya.
Artinya, membaca Al-Fatihah di luar waktu dan luar shalat dalam Islam itu diperbolehkan. Tidak ada larangannya, dan bukan perkara yang bid’ah.
Dr Syauqi Alam Ibrahim dalam Fatwa resmi Dar Ifta, Nomor 6413 tanggal 08 Januari 2018, mengatakan bahwa tidak ada larangan membaca Al-Fatihah, dan menghadiahkan pahalanya pada orang yang sudah meninggal, bahkan pahalanya akan sampai pada mayit tersebut.
لا مانع من قراءة الفاتحة ووهب ثوابها للميت سواء كان ذلك لكل ميت واحد على حِدَة أو لعدة أموات مرة واحدة؛ فكل ذلك جائز إن شاء الله تعالى
Artinya; “Tidak ada larangan untuk membaca Al-Fatihah dan memberikan pahalanya kepada orang yang telah meninggal, baik itu untuk setiap individu yang telah meninggal secara terpisah atau untuk beberapa orang yang telah meninggal sekaligus; semua itu diizinkan, insya Allah”
Selain itu, surat Al-Fatihah juga diperbolehkan dibaca dalam proses pengobatan orang yang sakit. Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, terdapat kisah seorang sahabat yang membaca surat Al-Fatihah untuk kesembuhan seorang kepala suku perkampungan Badui.
Dalam kisah tersebut, sahabat Nabi membaca Al-Fatihah, sebagai wasilah doa agar pemimpin tersebut diberikan kesembuhan, dan berkat itu si pemimpin suku tersebut sembuh.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul