4 Momen Paling Dikenang Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024: Kejutan Hebat di Angkat Besi yang Bikin Jantung Berdegup Kencang!

Berbagai momen yang tak terlupakan telah dirasakan oleh para atlet Indonesia dalam perhelatan Olimpiade 2024. Inilah beberapa momen epik yang telah menggetarkan hati kita!

oleh Thomas diperbarui 13 Agu 2024, 00:02 WIB
Prestasi yang diraih oleh Rizki Juniansyah dalam meraih medali emas di Olimpiade 2024 dapat dikatakan luar biasa. Tidak semua atlet bisa mencapai pencapaian sehebat itu. Bayangkan saja, Rizki dengan luar biasa berhasil merebut medali emas dalam kompetisi yang baru dimulai.

Liputan6.com, Jakarta- Pesta olahraga terbesar, Olimpiade 2024, telah resmi ditutup pada Senin (12/8/2024) dini hari WIB. Tim Indonesia telah mengalami momen-momen tak terlupakan dalam ajang ini. Olimpiade ke-33 berlangsung selama 17 hari, mulai dari 26 Juli hingga 11 Agustus 2024.

Perjuangan, keringat, drama, dan kontroversi memenuhi perhelatan Olimpiade 2024 di Paris. Juara umum Olimpiade 2024 adalah Amerika Serikat. Mereka berhasil mengalahkan China dengan memiliki lebih banyak medali perak. Tim Negeri Paman Sam mengoleksi total 40 medali emas, 44 perak, dan 44 perunggu.

China, dengan 40 medali emas, 27 perak, dan 24 perunggu, harus puas menjadi runner-up. Pada posisi ketiga hingga kelima, terdapat Jepang, Australia, dan Prancis. Sementara itu, Belanda, Inggris Raya, Korea Selatan, Italia, dan Jerman menempati peringkat keenam hingga 10.

Kontingen Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-39 dalam klasemen perolehan medali Olimpiade 2024. Mereka meraih dua medali emas dan satu medali perunggu. Posisi ini merupakan peningkatan dari Olimpiade 2020 di Tokyo, di mana Indonesia berada di peringkat ke-55.

Terdapat sejumlah momen tak terlupakan yang dialami oleh kontingen Indonesia selama Olimpiade 2024. Apa saja momen-momen tersebut? Mari kita bahas lebih lanjut.


Medali Perdana

Gregoria Mariska Tunjung, pebulu tangkis Indonesia yang luar biasa, dengan anggun berdiri di atas podium, memancarkan kebanggaan dan kebahagiaan. Di lehernya tergantung medali perunggu, penghargaan yang ia raih dalam nomor tunggal putri cabang olahraga bulu tangkis Olimpiade Paris 2024. Suasana upacara penyerahan medali begitu meriah, sorak sorai dan tepuk tangan memenuhi ruangan, mengiringi momen bersejarah ini. Gregoria, dengan senyuman yang memikat, memegang erat medali perunggu di tangannya. Begitu berkilau, melambangkan dedikasinya yang tak kenal lelah dan kerja kerasnya yang tak terhitung. Medali ini adalah bukti nyata dari perjuangannya, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk bangsa Indonesia yang ia cintai. Di balik senyumnya yang memancarkan kebahagiaan, terlihat raut wajah yang penuh dengan rasa syukur dan rasa terima kasih. Gregoria tahu betul bahwa pencapaian ini tidak mungkin terwujud tanpa dukungan dari pelatih, keluarga, dan seluruh rakyat Indonesia yang selalu memberikan semangat dan doa-doa terbaik. Saat melihat medali perunggu yang menghiasi dadanya, Gregoria tak bisa menahan rasa haru. Ia menyadari bahwa perjalanan menuju podium ini tidaklah mudah. Terdapat banyak rintangan dan tantangan yang harus ia hadapi, tetapi ia tak pernah menyerah. Setiap kekalahan adalah pembelajaran, setiap kelelahan adalah tantangan yang harus diatasi. Ia terus berjuang dengan semangat yang tak tergoyahkan. Medali perunggu ini bukanlah akhir dari perjuangannya, tetapi hanya awal dari banyak pencapaian yang akan datang. Gregoria yakin bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan keyakinan yang kuat, ia dapat mencapai lebih banyak lagi. Ia siap untuk terus berlatih dan berjuang demi mewujudkan mimpi-mimpinya yang lebih besar. Dengan bangga, Gregoria mengibarkan bendera Indonesia di atas podium. Ia adalah teladan bagi generasi muda Indonesia, menginspirasi mereka untuk tidak pernah takut bermimpi dan berjuang untuk meraih cita-cita mereka. Gregoria Mariska Tunjung, pebulu tangkis Indonesia yang berbakat dan berdedikasi, telah menorehkan namanya dalam sejarah olahraga Indonesia dengan mempersembahkan medali perunggu Olimpiade Paris 2024.

Atlet tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, berhasil meraih medali pertama bagi kontingen Merah Putih di Olimpiade 2024 Paris, tepatnya dari cabang olahraga bulutangkis.

Meski pada babak semifinal ia kalah dari wakil Korea Selatan, An Se Young, Gregoria secara otomatis mendapatkan medali perunggu setelah tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, harus mundur karena cedera.

"Saya merasa sedih untuk Marin. Tidaklah mudah bertanding dalam keadaan terluka, semoga dia segera pulih dan bisa kembali bermain. Saya tidak pernah menyangka akan mendapatkan medali ini, meskipun saya sangat bersyukur, namun ini bukanlah cara yang saya harapkan," ujar Gregoria Mariska kepada SCTV.

"Baik Bing Jiao maupun Marin, keduanya pantas mendapatkan medali ini dan saya berharap Marin dapat segera pulih," tambahnya.

Dengan pencapaian ini, Gregoria Mariska Tunjung telah memberikan kebanggaan bagi Indonesia dan menjadi inspirasi bagi atlet-atlet muda Indonesia untuk terus berjuang dalam mencapai prestasi di kancah internasional.


Emas Perdana

Veddriq Leonardo, atlet panjat tebing Indonesia, merayakan dengan penuh kegembiraan setelah berhasil meraih medali emas di nomor speed cabang olahraga panjat tebing Olimpiade Paris 2024 yang digelar di Le Bourget Sport Climbing.

Keberhasilan Gregoria Mariska Tunjung telah memotivasi atlet-atlet Indonesia lainnya untuk mencapai prestasi yang gemilang. Hal ini terbukti dengan Veddriq Leonardo yang berhasil menyumbangkan medali emas pertama bagi Indonesia di Olimpiade 2024 dari cabang olahraga panjat tebing.

Pertandingan final nomor speed putra antara Veddriq dan Wu Peng berlangsung di Bourget Sport Climbing Venue, Paris, pada tanggal 8 Agustus lalu. Dengan start yang baik, atlet asal Pontianak ini berhasil mengalahkan Wu Peng dengan waktu 4,75 detik.

"Saya sangat senang dan bersyukur, Alhamdulillah. Terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas dukungannya. Meskipun olahraga panjat tebing ini masih baru, saya merasa terhormat dan bisa membuktikan bahwa kita mampu meraih medali emas. Saya sangat bangga dengan pencapaian ini," ujar Veddriq setelah perlombaan.

Dengan kata-kata yang menarik, Veddriq mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan ini dan mengungkapkan rasa bangganya terhadap pencapaian tersebut.


Rizki Ukir Rekor

Menyudahi perhelatan Olimpiade Paris 2024 dengan gemilang, Rizki Juniansyah mengukir prestasi manis sebagai penutup bagi tim Indonesia. Meskipun berada di urutan terakhir dari 29 atlet Indonesia yang berlaga, kehadiran Rizki begitu memikat hati. Dengan usianya yang masih muda, ia berhasil menorehkan nama dalam sejarah kontingen Indonesia.

Setelah Veddriq Leonardo, Rizki Juniansyah juga berhasil meraih medali emas dari cabang olahraga angkat besi nomor 73 kg putra di Olimpiade 2024. Pertandingan tersebut berlangsung di South Paris Arena pada tanggal 9 Agustus lalu.

Dengan usia yang masih 21 tahun, Rizki berhasil mencatatkan total angkatan seberat 354 kilogram. Ia berhasil mengangkat beban seberat 155 kg pada kategori snatch, dan mencetak rekor Olimpiade dengan angkatan 199 kg pada kategori clean and jerk.

Rizki mengungkapkan perasaan senang, bangga, dan emosional atas kemenangannya ini. Meraih medali emas pertamanya dan menciptakan sejarah merupakan suatu kebanggaan baginya.

Melalui laman Olimpiade via Antara, Rizki juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungannya, termasuk kepada mereka yang menonton pertandingan di rumah.


Uang Tim Indonesia Dicuri

Armand Darmadji, Sosok Pemimpin Tim Bulutangkis Indonesia di Olimpiade 2024 (Dok. PBSI)

Selain mencatatkan prestasi bersejarah, Tim Indonesia juga harus menghadapi kejadian yang tak menyenangkan di Olimpiade 2024. Tim bulutangkis Indonesia mengalami musibah yang cukup mengguncangkan, yaitu kehilangan uang senilai Rp950 juta ketika berada di Paris dalam ajang Olimpiade tersebut.

Musibah ini menimpa Armand Darmadji, Manajer Tim Bulutangkis Indonesia untuk Olimpiade 2024. Armand dengan sedih mengungkapkan bahwa peristiwa ini terjadi pada hari Senin, 5 Agustus 2024 pukul 17.30 waktu setempat.

Diduga, aksi pencurian ini dilakukan oleh sindikat dengan modus ban kempes yang cukup licik. Total uang yang berhasil dicuri mencapai 53 ribu euro atau sekitar Rp950 juta rupiah. Selain uang, dompet dan kartu kredit Armand juga ikut raib dalam kejadian ini. Kehilangan uang sebesar itu tentu saja merupakan pukulan berat bagi Tim Indonesia.

Selain harus fokus pada persiapan dan pertandingan, mereka juga harus menghadapi dampak negatif dari tindakan kriminal yang tak terduga ini. Meski begitu, Tim Indonesia tetap menjunjung tinggi semangat juang dan tidak membiarkan kejadian ini merusak semangat mereka dalam berlaga di Olimpiade 2024.

Dalam keadaan yang sulit ini, Tim Indonesia berharap agar pihak berwenang segera mengusut tuntas kasus ini dan menemukan pelaku serta mengembalikan apa yang telah dicuri. Semoga kejadian ini tidak menghambat perjalanan Tim Indonesia dalam meraih prestasi di Olimpiade 2024 dan semoga mereka tetap dapat memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya