Panas Dingin PBNU-PKB, Ulama Ponpes Buntet Sarankan Saling Intropeksi

Sejatinya PBNU dan PKB memiliki tugasnya sendiri-sendiri sehingga tidak boleh saling bersitegang.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 13 Agu 2024, 07:32 WIB
Pengasuh Pondok Pesantren Buntet, Cirebon, KH Faris Fuad Hasyim (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Panas dingin hubungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membuat kalangan ulama Nahdlatul Ulama (NU) bertanya-tanya. Salah satunya adalah KH Faris Fuad Hasyim, pengasuh Pondok Pesantren Buntet, Cirebon.

Ulama yang akrab disapa Gus Faris ini mengatakan, sejatinya PBNU dan PKB memiliki tugasnya sendiri-sendiri sehingga tidak boleh saling bersitegang. Cucu dari KH Abbas Buntet ini menceritakan sejarah lahirnya PKB oleh para kiai NU.

“Dalam sejarahnya, kiai-kiai NU mendirikan PKB punya alasan bahwa kekuatan agama dan kekuatan politik itu kembar. Kekuatan agama itu pondasinya sedangkan kekuatan politik sebagai penjaga,” ujar Gus Faris seperti ddikutip Selasa (13/8/2024).

Menurutnya, NU ibarat rumah besar keagamaan yang kokoh dengan pondasi yang kuat. Namun, sebelum lahirnya PKB, NU tidak memiliki penjaga di ranah politik. Dia menganalogikan, bila tidak ada penjaga maka barangnya NU bisa dicuri orang lain. Maka kiai-kiai NU berfikir perlu membuat penjaga yaitu kekuatan politik, maka lahirlah PKB.

“Kekuatan agama sebagai pondasi sementara kekuatan politik sebagai penjaga. Jangan sampai berebut. NU jangan sampai dijadikan penjaga, bisa rusak. Begitu pula PKB, jangan sampai menjadi jamiyah, ini bisa rusak karena PKB kekuatan politik,” saran Gus Faris.

Maka dari itu Gus Faris prihatin, panas-dingin yang saat ini terjadi antara PBNU dan PKB. Dia melihat, hari ini terlihat NU ingin memjadi PKB, sehingga berpotensi berantakan.

“Tidak pas dengan apa yang dicita-citakan muasis PKB yang notabenya adalah para ulama NU,” yakin dia.


Prihatin

Gus Faris pun prihatin saat sejumlah kader NU berdemo di depan PBNU. Dia menilao hal itu belum pernah ada dan terjadi selama ini.

”Dalam sejarah NU, belum pernah ada demo-demo begitu. Nah, adanya kemarin kader NU yang mendemo PBNU, menurut saya sebuah gambaran dimana puncak kekecewaannya kader NU terhadap PBNU,” nilai Gus Faris.


Introspeksi

Gus Faris berharap, apa yang terjadi saat ini tidak berlarut. Kuncinya, ketika PBNU tidak mampu untuk introspeksi diri maka muktamar luar biasa (MLB) PBNU mungkin bisa terjadi. Menurutnya, jika MLB PBNU terjadi maka semua akan berubah.

“Kalau mungkin MLB PBNU itu maslahat, kenapa tidak? karena menurut saya, hari ini, PBNU ingin menjadi politik. Lebih politis daripada PKB-nya sendiri, harusnya nggak seperti itu,” saran dia.

“PBNU segera introspeksi diri, begitu juga PKB-nya, lalu kita perbaiki bersama-sama. Apa solusi yang terbaik untuk keduanya. Jangan saling serang seperti ini,” harapnya menutup.

Infografis Panas Dingin Hubungan PBNU dengan PKB. (Liputan6.com/Abdillah)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya